Tok tok
"Masuk."
Pintu itu terbuka memperlihatkan gadis berponi yang berjalan kearah meja kerja kepala sekolah.
"Ternyata kau." Lisa membungkuk.
Namjoon yang awalnya fokus pada berkasnya kini memilih menyudahi kegiatannya dan memandangi Lisa.
"Aku tidak akan berbasa-basi." Dia meletakkan berkasnya dan menghela nafasnya sebelum bicara.
"Ku rasa kau sendiri sudah tau sekarang kau bukan lagi murid dengan jalur beasiswa."
Pria berumur 36 tahun itu berdiri. Dia melangkah kearah sofa didepan meja kerjanya dan mendudukkan dirinya.
"Kau duduklah."
Lisa terdiam sejenak sebelum ikut mendudukkan dirinya. Kepala sekolah kini menatapnya. Sorot matanya berbeda. "Jadi... Apa yang kau lakukan sehingga statusmu kini berubah?"
Kening Lisa menyergit tak mengerti. Apalagi ketika mendengar suara kepala sekolah yang terdengar tak suka.
"Maksud anda?" Dia bertanya.
Namjoon tiba-tiba tertawa hambar. Dia memposisikan dirinya menatap lurus kearah Lisa. Sikap anehnya ini membuat kebingungan dibenak Lisa.
"Direktur memerintahku bahwa statusmu dipindahkan sebagai murid dengan jalur umum. Jadi apa yang kau lakukan?"
Dia bertanya lagi namun Lisa sama sekali tak mengerti dengan maksud kepala sekolah itu. Sebenarnya kemana arah pembicaraan ini?
"Maaf tapi---" Namjoon memotongnya.
"Kau... gelandangan sepertimu menjadi murid UMUM. Kupikir itu mempunyai alasan, bukan?" Dia menekan katanya dengan salah satu keningnya yang terangkat. Lisa terdiam.
Sebelum mendapat berita ini dari direktur sekolah. Namjoon sebenarnya sudah mempunyai sesuatu untuk gadis berponi itu. Namun semuanya hancur begitu saja.
"Aku muak mendengar apapun tentangmu kau tau? Keponakan pemilik sekolah bahkan mengancamku hanya karena kotoran sepertimu. Jika bukan karena dia, keponakan yang begitu ku sayangi tidak akan membenciku. Dan itu karenamu."
Namjoon berujar tiba-tiba memandangi Lisa dengan sorot kebencian yang begitu besar dimatanya. Lisa diam dengan pengungkapan itu.
"Dahyun. Dia berubah membenciku tidak jauh lebih besar seperti aku membencimu kini. Dan karena itu kau pikir aku akan membiarkanmu?" Dia bertanya dengan suaranya yang tajam. Berdiri mengambil sesuatu dan meletakkannya secara kasar dihadapan Lisa.
Sebelumnya Namjoon memang telah mengubur niatnya tentang ini. Namun bukan Namjoon namanya jika dia membiarkan seseorang tenang begitu saja setelah mereka menghancurkannya. Apalagi ini menyangkut keponakan yang begitu disayanginya.
Dia tak mengerti mengapa seorang gadis gelandangan sepertinya begitu penting bagi Seulgi yang harusnya dia diperlakukan layaknya statusnya, yaitu Sampah.
"Tanda tanganilah ini selagi aku bersikap baik. Sebelumnya kau memang akan ku keluarkan dari sekolah ini sebelum berita sialan ini."
Dia kembali melempar pulpen kehadapan Lisa yang diam menatap semua itu dalam kebingungan. Namun dia langsung menatap pria itu setelah dia membaca surat itu.
"Ada apa? Ambil dan tanda tangani." Tekannya.
"Anda ingin mengeluarkan saya?" Lisa bertanya tak percaya. Menatap kepala sekolah yang seketika tertawa.
"Kau pikir aku akan sudi membiarkanmu ada disini?" Suaranya kembali tajam dan dia mengangkat keningnya.
Semuanya jelas baginya. Lisa membawa masalah dalam hidupnya maka apakah setelah itu dia hanya akan diam saja? Tidak mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Return Of Lisa ✓ [COMPLETE]
FanfictionLisa, anak bungsu dari pengusaha terkaya dikorea harus terpisahkan dari keluarganya saat masih bayi, karena diculik oleh beberapa orang misterius dalam perjalanan pulang dari rumah sakit menuju mansion bersama kedua orang tuanya. #Jisoo #Jennie #Ros...