11. Didn't expect

9.1K 925 46
                                    

"Maaf, aku terlambat." Ucap Lisa ketika sudah memasuki mini market tempatnya bekerja.

"Eoh, Aku pikir hari ini kau tidak akan datang." Ucap seorang pemuda yang sedang melayani pembeli di bagian kasir. dengan memakai rompi berlogo mini market, tersebut.

"Totalnya 15.000 Won, Nona." Pelanggan itu mengangguk akan ucapan Lucas. lantas menyerahkan dua lembar uang kertas sesuai harga tersebut.

"Khamsahamidha." Ucap Lucas ramah seraya membungkukkan badannya.

Sebelum benar-benar pergi, pelanggan itu menatap Lisa untuk beberapa saat. Kemudian pergi dari sana meninggalkan gadis berponi yang menatap kepergiannya dengan kening yang berkerut.

"Aku seperti pernah__ bukankah dia gadis aneh ditoilet sekolah waktu itu?" Ucapnya dalam hati. Namun yang membuatnya begitu heran, wajah gadis itu terdapat beberapa memar.

"Kau mengenalnya?" Tanya Lucas membuat lamunan Lisa buyar. Lucas bingung Karena Lisa masih terus berdiri menatap kepergian yeoja itu, meskipun dia sudah tak terlihat lagi.

Lisa menoleh menatap Lucas.
"Ani." jawabnya singkat. Kemudian berjalan ke kamar mandi untuk mengganti pakaian. Meninggalkan Lucas yang mengangguk saja akan ucapannya.

Tak berselang lama, Lisa keluar dari kamar mandi dengan sudah menggunakan celana jeans, kaos putih, topi hitam serta rompi yang sama dengan Lucas.

"Pulanglah, Oppa. Terima kasih sudah mengantikanku,"

Lucas mengangguk. Kemudian melepaskan rompinya memasukannya pada Ransel.
"Kalau begitu, Oppa pergi dulu. Sampai besok." Lisa mengangguk. Dan membalas lambaian tangan pemuda itu.

Selain bekerja di minimarket itu, Lukas juga berkuliah disalah satu universitas terbaik di Seoul. Tentu, berkat beasiswa yang didapat nya. Pemuda itu sejak kecil sudah hidup mandiri. karena sejak berumur enam tahun, kedua orang tuanya telah meninggal dalam kecelakaan bus pada waktu itu.

............

Mansion Park,

Pagi menyapa. Gadis berponi terlihat menuruni tangga dengan seragam sekolah yang sudah rapi di kenakannya.

"Eoh, Nak. Kemarilah, kita sarapan pagi bersama." Ucap Park Eunwoo yang tak lain adalah pamannya.

Lisa menatap Eunwoo dan ketiga manusia yang sedang duduk manis diruang makan sambil menyantap sarapan mereka. Berbeda dari sebelumnya. kini, anak-anak serta istri Eunwoo, sekarang sedang menatap tak suka kearahnya.

"Nak, kenapa diam saja? Kemarilah." Gadis jangkung itu terhenyak ketika suara tegas milik pamannya kembali terdengar.

"Aku selesai,"

Lisa yang baru saja ingin melangkah menuju meja makan itu, kembali terhenti. Ketika Miyeon anak sulung pamannya menyudahi sarapannya.

"Miyeon-ah, kau belum menghabiskan makananmu, nak." Ucap Eunwoo ketika melihat makanan anak sulungnya masih banyak. Bahkan itu belum berkurang setengah.

"Aku sudah tidak nafsu, Appa." Ucap Miyeon menatap sinis ke arah Lisa yang menundukkan kepalanya. Kemudian pergi dari ruang makan itu menuju kamarnya. bersiap-siap pergi ke sekolah.

Kepergian Miyeon ditatap lirih oleh gadis berponi yang masih berdiri. Enggan untuk duduk di kursi seperti apa yang dilakukan oleh ketiga manusia yang ada disana.

"Aku juga selesai," kali ini yang berujar adalah Haruto, anak bungsu Eunwoo. Wajahnya tampak begitu datar dan tak menunjukkan lengkungan senyum di kedua sudut bibirnya. Lisa meremas seragamnya, ia tau mereka pergi karna tak ingin menyantap sarapan bersama dengannya.

Return Of Lisa ✓ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang