Di balkon kamar itu angin berhembus tenang menyentuh kulit. Disana tampak gadis berponi yang tengah memandangi pemandangan malam kota Seoul yang indah.Setelah makan malam tadi. Pikirannya masih terus tertuju akan apa yang terjadi disana. Keningnya tampak berkerut.
Dia merasa begitu aneh dengan apa yang terjadi dirumah itu. Entah apa yang ada di Gudang itu, Lisa sangat yakin seseorang berada disana. Keyakinannya itu bukan tanpa alasan karena reaksi Maid itu.
"Apa yang mereka sembunyikan?" Tanyanya pada dirinya sendiri. Sungguh, dia begitu penasaran siapa yang berada didalam sana. Tak habis pikir mengapa mereka melakukan hal sekejam itu.
Mengunci orang di dalam sana dengan sepertinya dia sangat ketakutan. Itu terdengar dari suaranya yang menangis.
Tok Tok~
Lisa mengalihkan pandangannya ketika suara ketukan pintu itu terdengar. Dia lantas berjalan menuju pintu kamarnya itu.
"Sebentar." Ucapnya ketika orang itu kembali mengetuk pintunya.
Klek~
"Sia--- Miyeon?"
Lisa menatap bingung Miyeon yang berdiri didepan pintunya itu. Dia mengedarkan pandangannya ke sekitar dan nyatanya hanya ada gadis itu disana.
"Kau... yang mengetuk?" Tanyanya menatap Miyeon yang berdiri dengan kedua tangan memeluk bantal.
Sulung Park itu mengangguk.
"Hm. Bisakah aku tidur denganmu? AC di kamarku rusak. Sangat sulit untuk tidur." Katanya dengan ekspresi memohon.Sebelumnya dia telah tertidur di kamarnya. Namun karena merasa kepanasan dia terbangun dan nyatanya pendingin diruangannya itu telah rusak.
Lisa terdiam menatapnya. Bukan apa-apa, di mansion itu bahkan masih banyak kamar kosong dan Miyeon memilih tidur dengannya? Ini sungguh seperti keajaiban dunia menurutnya. Orang yang membencinya ingin tidur dengannya?
"Tidak boleh ya?" Tanya Miyeon kali ini dengan sendu. Melihat gadis berponi yang bahkan hanya diam. Dia merasa gadis itu tidak ingin menerimanya untuk tidur dengannya.
Lisa seketika tersadar dan menggeleng.
"Tidak. Bukan seperti itu. Baiklah, masuklah." Lisa menyingkir dari ambang pintu itu sehingga mempermudah Miyeon masuk ke dalam.Miyeon seketika tersenyum senang lalu masuk kedalam kamar gadis berponi itu.
.............
CH High School
Dikoridor itu dua gadis tampak duduk di bangku didekat loker. Mereka tampak berkeringat dengan salah satu dari mereka terlihat meneguk air. Dan satunya tampak mengibas-ngibaskan tangannya karena merasa begitu panas.
Mereka baru saja mengikuti pelajaran olahraga. Keduanya terus saja mengerutu tentang bagaimana mereka serasa disiksa oleh guru mereka sebelumnya.
Bagaimana mereka tadi seperti dibeda-bedakan ketika mengikutinya. Perlakuannya Sangat jauh berbeda dengan teman sekelas mereka.
"Yang benar saja. Aku rasanya seperti akan mati." Kata Minju meletakkan botol minumnya pada bangku disampingnya. Yuna tak menanggapinya dia terus saja mengibas dirinya.
"Mengapa disini bahkan sangat panas?" Tanyanya kesal entah pada siapa.
"Huft... Jika saja Dahyun ada, pasti kita tak perlu merasa seperti ini. Sebenarnya kenapa dengannya?" Yuna berkata yang membuat Minju menoleh kasar padanya.
"Hm. Tak biasanya dia izin. Rasanya aku ingin sekali membunuh Pak Jaemin itu. Seenaknya saja membuat kami bahkan hampir mati mengikuti pelajarannya." Ucapnya yang membuat Yuna hanya diam. Sungguh, pasti dengan adanya Dahyun guru olahraga mereka itu tidak akan melakukan ini pada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Return Of Lisa ✓ [COMPLETE]
FanfictionLisa, anak bungsu dari pengusaha terkaya dikorea harus terpisahkan dari keluarganya saat masih bayi, karena diculik oleh beberapa orang misterius dalam perjalanan pulang dari rumah sakit menuju mansion bersama kedua orang tuanya. #Jisoo #Jennie #Ros...