32. Application

6.6K 886 104
                                    

"Mwo? Kau kehilangan anakku lagi?" Pandangan itu begitu menusuk sehingga Mark menunduk dihadapan tuannya.

"M-maafkan aku tuan, aku---"

"Kau tau kata maafmu tidak akan berguna Mark, Mengapa kau membuatku begitu muak padamu?" Suara Hyunbin masih begitu tajam menusuk masuk ke pendengarannya. Kerena sejak awal sudah memprediksi ini, Mark hanya bisa menerimanya.

Hyunbin mengusap wajahnya kasar. Menghela nafasnya dalam-dalam dan menatap Mark dihadapannya. Taman belakang mansion itu hanya dihuni oleh mereka berdua.

"Katakan padaku mengapa anakku pergi dari rumah itu padahal seharusnya itu adalah tempat tinggal satu-satunya untuknya." Hal itu menganggunya.

Tentu saja Hyunbin tak melupakan hal itu. Mengapa anaknya pergi padahal itu adalah rumah dari adik Jongsuk, satu-satunya yang menjadi tempat tinggalnya.

"Dia bukan pergi tuan. Dia diusir oleh Lee Yoona."

"Mwo?" Kening pria Choi itu mengerut mendengarnya. Namun dia kembali membuka suaranya dengan ketidakmasukakalan omongan Mark.

"Jangan mengada Mark. Perkataanmu tak  masuk akal, katakan padaku yang sesungguhnya."

Dia tak percaya. Karena Bagaimana mungkin itu yang terjadi sedangkan orang yang dimaksud Mark adalah adik Jongsuk sendiri?

"Maaf tuan, tetapi itulah kenyataannya. Dia diusir oleh adik Jongsuk sendiri, Lee Yoona Park. Bahkan dari yang saya dapatkan dia tidak memperlakukan anak tuan selayaknya. Dia membenci anak tuan, maka dari itu dia mengusirnya." Ungkap Mark yang membuat Hyunbin bungkam sepenuhnya.

Tangganya, perlahan terkepal. Amarah itu dengan cepat menyebar memenuhi dirinya.

Tak jauh dari tempat mereka seseorang tampak berdiri dengan ketegangannya ketika mendengar semua percakapan itu. Sejak awal.

"...Lisa?" Dia bergumam tak percaya.

"Sekarang kau tak tau kebenarannya dimana?" Mark menggeleng jujur.

"Lalu apa, Mark? Temukan dia! Temukan anakku! Aku benar-benar akan kehilangan akal sehatku dengan semua kenyataan ini!"

Hyunbin berteriak dengan apa yang dirasakannya. Dengan mata yang memerah itu, kepalanya mendongak keatas ketika air matanya ingin meluruh keluar.

Mengetahui fakta itu, dia merasa begitu tak berguna sebagai seorang ayah. Bagaimana mungkin dia hidup dengan begitu layaknya sedangkan anaknya menjalani hidupnya dengan penderitaan yang bahkan tak diketahuinya.

Bruk~

Mark membulat sempurna ketika tiba-tiba saja tuannya berlutut dengan kepala yang menunduk dihadapannya.

"T-tuan apa yang--"

"Ku mohon temukan dia Mark. Segalanya... Segalanya akan ku berikan untukmu. Apapun itu asalkan kau menemukannya. Kumohon, Mark. kumohon kali ini saja temukan dia. Aku tidak ingin lagi dia terus berada dalam penderitaan." Mark tak bergeming dengan apa yang sedang terjadi didepan matanya.

"... Lisaku, aku menginginkannya Mark. kumohon temukan dia." Hyunbin dengan frustasinya. Pria itu yang begitu kokoh itu kini terlihat begitu lemah.

"Appa." Gadis bermata kucing yang sedari tadi menguping itu kini menangis. Melihat bagaimana ayahnya, dia tak pernah menyangka hal ini.

Orang yang begitu tegas dan tak tersentuh itu kini berlutut dihadapan anak buahnya. Menyingkirkan ego yang begitu besar karena permintaan itu.

"Tuan kumohon berdirilah, aku---"

"Aniyo. aku tidak sampai kau berjanji akan menemukannya." Dia tak peduli dengan harga dirinya yang sekarang begitu jatuh dihadapan Mark. Dia hanya ingin Lisanya. Anak yang bertahun-tahun ditunggunya.

Return Of Lisa ✓ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang