28. Apology

6.6K 865 41
                                    

"Anak itu sebenarnya apa yang ada dipikirannya?" Jisoo menggerutu ketika melihat bagaimana dalam layar monitor itu gadis berponi keluar dari ruang rawatnya.

Begitu hati-hati sehingga itu membuat orang-orang tak mengenalinya. Bahkan dia menggunakan Hoodie milik Jennie untuk menutupi dirinya.

Jisoo Benar-benar tak habis pikir kenapa anak nakal itu melakukannya. Keadaannya bahkan belum terbilang baik. Rasanya Jisoo ingin sekali memukul pantatnya.

"Tunggu, bukankah itu Irene Unnie?"

Tiba-tiba saja suara Seulgi mengambil atensi mereka. Mereka menatap layar itu dengan menyergit heran ketika pada lobby Utama rumah sakit Irene terlihat mengikuti gadis berponi. Terlihat begitu hati-hati juga melakukannya.

Namun jika kembali dilihat oleh mata, Irene begitu lucu saat melakukannya. Dia bergerak seolah-olah seseorang yang sedang mengikuti peperangan. Sesekali mengendap-endap. Yang membuat Jisoo tak bisa menahan tawanya.

"Apa yang sedang dilakukannya?"

Seulgi hanya bisa menggelengkan kepalanya maklum akan kakak ajaibnya itu. Kadang seperti Gorila kelaparan dan terkadang seperti, tetap Gorila namun lucu.

"Tunggu tapi mengapa Irene unnie tidak menghentikannya?" Perkataan Jennie spontan membuat mereka terdiam.

Apa yang dikatakannya ada benarnya. Jika Irene menyadari itu gadis berponi, mengapa dia justru tidak menghentikannya? Mengapa malah mengikutinya?

Lama mereka diam sampai akhirnya Jennie kembali membuka suaranya. Gadis itu tak bisa tenang akan gadis berponi.
"Aku akan mengirim pesan pada Irene unnie." Jennie berkata yang membuat mereka segera mengangguk menyetujuinya.

Mereka bahkan tak menyadari bahwa Rosé telah keluar setelah terakhir dia melihat Lisa keluar dari gedung rumah sakit.

.............

Disinilah dia, Irene tampak bersembunyi dibalik pohon kecil dihalaman depan rumah sakit itu dengan matanya yang menelisik tajam memperhatikan gadis berponi. Dia sungguh bingung mengapa gadis itu pergi dengan cara seperti ini lebih lagi dengan keadaannya yang seperti itu.

Anak itu terlihat memegangi perut kirinya. Irene bahkan sebelumnya kaget saat melihatnya telah sadar. sangat yakin bahwa perut gadis itu masih sangat sakit. Dia terus menggerutu dalam hati karena tak habis pikir alasan mengapa dia ingin pergi dari sana. Karena itu sekarang dia sedang mencari tau alasannya.

Namun sampai dimana ponselnya tiba-tiba berbunyi yang membuat Irene lantas merogoh tas miliknya. Pesan dari Jennie tertera paling atas notifikasi.

제니🐻
online

Unnie, kau masih mengikuti Lalisa? - 15.21 KST

Irene terkejut ketika Jennie mengetahui aksinya saat ini. Dia menoleh ke sekitar sebelum akhirnya membalas pesan adik sepupunya itu. Dia terlebih dahulu melihat Lisa yang masih ada dalam pandangannya.

Bagaimana kau tau? Dan ya, aku masih mengikuti anak nakal ini. Apa kau tau alasannya pergi dengan keadaannya yang seperti ini? Dia bahkan terlihat merasakan sakit pada perutnya. - 15.22 KST


Diseberang Jennie semakin tak bisa menyembunyikan raut kekhawatirannya kepada gadis berponi. Rasanya dia ingin memarahi gadis itu karena tak memikirkan kondisinya.

Aniya, Unnie. Dia hilang setelah sebelumnya aku mengatakan akan memanggil dokter untuk memeriksa perutnya, namun nyatanya dia malah pergi begitu saja sebelum aku kembali. Kumohon bawalah dia kembali Unnie, aku begitu mengkhawatirkannya. - 15.23 KST

Return Of Lisa ✓ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang