Gadis berponi terlihat keluar dari halaman sekolah elit itu. Ini sudah jam pulang sekolah. Lisa sebenarnya diajak pulang bersama oleh seulgi. Namun seperti biasa, gadis itu menolaknya.
Sekarang, gadis itu berjalan menuju halte bus terdekat. Ia tak akan langsung pulang. melainkan pergi bekerja part time disebuah minimarket, Yang jaraknya lumayan jauh dari sekolahnya.
Meskipun uang bulanan yang diberikan pamannya sangat cukup untuk kebutuhannya selama sebulan, bahkan bisa cukup hingga tiga bulan kedelapan. Lisa tak akan terpaku pada hal itu. Gadis itu ingin hidup mandiri.
Sebenarnya Lisa tak mau menerima uang yang diberikan pamannya untuknya, namun pamannya itu terus memaksanya, membuat Lisa tak mempunyai pilihan lain selain menerimanya. Namun, Hampir seluruh uang itu ditabung oleh-nya.
"Ayahmu menitipkan mu pada kami nak. jadi, sekarang kau adalah tanggung jawab paman." Itulah yang selalu pamannya katakan padanya.
saat pamannya tau Lisa bekerja part time disebuah minimarket, dia sempat marah. Pria itu hanya tak ingin gadis seusianya yang seharusnya fokus bersekolah malah mencari uang. Bahkan pamannya itu berniat menambah uang bulanan Lisa agar gadis itu tak lagi bekerja part time sepulang sekolah.
Namun, bukan Lisa namanya jika tak menolak hal itu. gadis jangkung itu berusaha meyakinkan pria itu bahwa dia tak apa-apa Bekerja part time sepulang sekolah, dia akan baik-baik saja, dan sekolahnya akan tetap menjadi prioritas utama baginya.
Pria yang berstatus sebagai pamannya karena menikahi bibinya itu sangat bangga terhadap Lisa. Diusianya yang masih remaja Lisa sangatlah mandiri. Sangat berbeda dengan anak-anaknya. bukan ingin membandingkan. hanya saja, itu adalah sebuah kebenaran.
Lelaki itu sangat menyayangi Lisa. bahkan dia telah menganggap Lisa seperti anak kandungnya sendiri. sehingga tak ada perbedaan perlakuan antara Lisa dengan anak-anaknya.
Berbeda dengan bibinya. Adik kandung dari ayahnya justru memperlakukan Lisa sebaliknya. Wanita itu membenci Lisa. tidak ingin menganggap Lisa.
Menurut wanita itu, Lisa hanyalah sebuah benalu untuknya dan keluarganya. Untuk hal apapun Lisa tak akan pernah dianggap olehnya. bahkan, Lisa sama sekali tidak berarti untuknya. Sehingga hal itu cukup membuat Lisa tersakiti.
...........
Gadis bermata kucing itu terlihat membuka matanya. Dengan kesadaran yang masih setengah, gadis itu mengedarkan pandangannya ke sekitar ruangan. Dan di dalam sana hanya ada ibu dan ayahnya.
Hyunbin yang sedang mengerjakan pekerjaan kantornya dan Yejin yang sedang mengisi lemari pendingin dengan beberapa buah, makanan dan juga minuman.
"Eomma," panggil Jennie Serak. Seketika membuat Yejin beranjak ke arahnya.
"Kau sudah bangun? Apa ingin memakan sesuatu?" Tanya Yejin mendapatkan gelengan kaku dari Jennie. Entah sampai kapan cervical collar di lehernya bisa terlepas.
"Apa... gadis itu tidak datang lagi?" Tanya Jennie membuat Yejin terdiam sejenak. lantas menggeleng lemah. Inilah yang selalu anaknya tanyakan padanya selama empat hari terakhir ini.
Jennie menghela napas. Wajahnya terlihat begitu sendu. Dia sangat menginginkan keberadaan gadis berponi diruangannya. Sudah empat hari berlalu, namun gadis itu tak kunjung menemuinya. Padahal Jennie begitu merindukannya.
"Kepalamu sudah tidak sakit lagi?
Eomma ingin membersihkan tubuhmu, sekarang." Jennie menjawab pertanyaan ibunya dengan deheman.Pagi tadi, kepalanya memang lagi-lagi terasa begitu sakit, hingga rasanya kepalanya ingin meledak. Hal itu akibat luka di kepalanya yang memanglah cukup parah. Sampai hari ini saja, Jennie belum sanggup turun dari ranjangnya. Buang air kecil dan buang air besar harus pada diapers.
KAMU SEDANG MEMBACA
Return Of Lisa ✓ [COMPLETE]
FanfictionLisa, anak bungsu dari pengusaha terkaya dikorea harus terpisahkan dari keluarganya saat masih bayi, karena diculik oleh beberapa orang misterius dalam perjalanan pulang dari rumah sakit menuju mansion bersama kedua orang tuanya. #Jisoo #Jennie #Ros...