Didalam mobil itu tampak hening. Jisoo sungguh tak mengerti mengapa Rosé masih kesal padanya. Padahal dia sudah menjelaskan mengapa dia terlambat menjemputnya.
Semua itu karena ban mobilnya yang tiba-tiba berulah saat dia sedang dalam perjalanan. Ban mobilnya bocor. Ditambah ponselnya yang kehabisan baterai membuatnya tidak dapat menghubungi Rosé.
"Rosé-ya, Itu semua sungguh tak terduga. Berhentilah mendiamkan Unnie." Kata Jisoo mulai sebal. Suasana seperti ini sungguh Jisoo tak menyukainya. Ditambah disana ada gadis berponi. Dia merasa tak enak.
Lisa hanya diam sibuk dengan buku yang dibacanya. Meskipun begitu, fokusnya terarah pada dua manusia didalam mobil itu.
Gadis itu bahkan heran mengapa Rosé sangat Marah kepada Jisoo padahal jelas-jelas alasan Jisoo dapat dimaklumi. Apalagi dia telah meminta maaf.
"Astaga Chaeng. Kau akan terus seperti ini?" Tanya Jisoo lagi. Sang empu hanya diam menatap keluar jendela mobil.
Jisoo menghela napasnya kasar. Dia sungguh tak mengerti lagi dengan adiknya ini. Setelahnya suasana menjadi hening. Lisa bisa merasakan hawa dingin Di antara kakak beradik itu.
Dia bahkan tak berani membuka suaranya sekedar untuk meminta Jisoo menurunkannya di halte bus yang biasa dituruninya didekat sini.
Namun, beberapa saat seperti mengerti dengan apa yang dipikirkannya, Jisoo akhirnya bertanya padanya.
"Kau akan turun di halte bus selanjutnya?" Tanyanya menatap Lisa melalui kaca mobilnya itu.
Lisa mengangguk. Dia memutuskan untuk turun disana agar mereka tidak akan tau tempat tinggalnya.
"Nde." Jawabnya.Setelah itu mereka dapat mendengar Rosé mendengus. Keduanya serempak menoleh padanya penuh tanya.
"Ada apa chaeng-ah?" Tanya Jisoo. Dan Rosé hanya memutar bola matanya malas.
"Tidak ada." Jawabnya singkat. Kembali diam menatap keluar jendela.
Jisoo menghela napasnya dalam-dalam. Karena telah sampai pada tujuan gadis berponi, dia lantas menepikan mobilnya itu.
"Kau tidak ingin di diantar sampai ke rumahmu saja?" Tanya Jisoo menawarkan. Dia heran mengapa Lisa hanya ingin diturunkan disana.
"Aniya. Kalau begitu terima kasih telah mengantarku." Ucapnya yang membuat Jisoo mengangguk kepadanya. Setelahnya Lisa menatap Rosé sekilas lalu keluar dari mobil itu.
"Kami pergi."
Kata Jisoo melambaikan salah satu tangannya kepada Lisa. Gadis berponi itu mengangguk dan membiarkan mobil itu pergi menjahuinya.
.............
Mansion Choi
"Chaeng-ah." Jisoo menghela napasnya kasar ketika lagi-lagi adiknya itu menghiraukannya dan masuk duluan kedalam mansion meninggalkannya.
Ketika sampai diruang tamu. Jisoo dapat melihat ibunya yang tampak bingung menatap punggung Rosé yang masuk kedalam lift dengan wajah yang tak bersahabat.
"Eomma."
Yejin seketika menoleh ke sumber suara.
"Eoh? Ada apa dengan adikmu itu?" Tanya Yejin bingung. Jisoo berjalan mendekati ibunya itu lalu mengecup singkat pipi kanan ibunya. Setelahnya dia duduk.Jisoo mengangkat bahunya.
"Dia bersikap seperti itu sedari tadi. Tidak tau pasti alasannya apa." Jelasnya yang membuat Yejin mengerutkan keningnya. Namun, dia tidak ingin menanyakannya lebih jauh lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Return Of Lisa ✓ [COMPLETE]
FanfictionLisa, anak bungsu dari pengusaha terkaya dikorea harus terpisahkan dari keluarganya saat masih bayi, karena diculik oleh beberapa orang misterius dalam perjalanan pulang dari rumah sakit menuju mansion bersama kedua orang tuanya. #Jisoo #Jennie #Ros...