"Sekali lagi aku tanya dimana anakku?!" Teriak pria paruh baya, pada ketiga pria
yang tertunduk dihadapannya dengan wajah yang sudah dipenuhi luka lebam."Maaf tuan. Tapi, K-Kami benar-benar tidak tau. saat mengejar anak tuan, kami kehilangan jejaknya" ucap pria berbaju hitam takut-takut.
Lelaki paruh baya dengan setelan jas hitam itu, tertawa hambar mendengar jawaban pria berbaju hitam itu.
"Kau pikir aku bodoh?! Jangan coba-coba membohongiku! Kaki kanan anakku itu terkilir, jadi bagaimana kalian kehilangan jejaknya? Sedangkan, kedua kaki kalian baik-baik saja, hah! Katakan padaku bagaimana bisa?" Teriak Nam Joohyuk dengan emosi yang memuncak.
Sedari tadi, Jawaban kedua pria yang mengejar anaknya, tak ada yang masuk akal menurutnya. Semua Jawaban yang mereka lontarkan hanya membuatnya semakin emosi.
Joohyuk, bersama beberapa bodyguard-nya, saat ini, berada di jalanan tempat berhentinya mobil anak bungsunya. Ia bisa berada di sana karena melacak ponsel milik Irene.
Seulgi juga saat ini, sudah berada di sana, dengan wajahnya yang sudah basah akan air mata. Gadis bermata sipit itu, sangat menyesal telah meninggalkan kakaknya sendiri. Gadis itu benar-benar tak mengira hal ini akan terjadi pada kakaknya, setelah ditinggal olehnya.
"Joohyuk!"
Perhatian mereka kini beralih pada
wanita paruh baya yang datang dengan wajahnya yang terlihat sangat panik dan begitu berantakan, bersama namja dibelakangnya."Sebenarnya apa yang terjadi? Dimana Irene? Kenapa hal ini bisa terjadi?" Suzy bertanya dengan begitu paniknya.
"Eomma, mianhae.. Ini semua
salahku. Seharusnya aku tidak meninggalkan unnie sendiri didalam mobil"Tangis Suzy yang sedari tadi ditahannya akhirnya pecah, saat mendengar apa yang diucapkan oleh gadis bermata sipit itu. Suzy langsung memeluk anak bungsunya itu erat sembari mengusap punggungnya lembut.
"Aniyo, ini bukan salahmu seulgi-ya. Jangan menyalahkan dirimu sendiri. Nak" ucapan sang ibu sama sekali tak mengurangi rasa bersalahnya, terhadap kakaknya. Gadis itu malah semakin terisak dalam dekapan ibunya.
"Tuan" Joohyuk menoleh kearah dua bodyguard yang sebelumnya, telah di suruh nya, untuk melihat CCTV disekitar sini.
"Bagaimana?" Tanya Joohyuk menatap kedua bodyguard-nya.
"kami sudah memeriksa Semua CCTV disekitar sini, tuan. Tapi semua CCTV itu, sudah tidak berfungsi lagi." ucap salah satu bodyguard yang menunduk takut. dikarenakan tidak membawa kabar baik pada tuannya.
Joohyuk mengusap kasar wajahnya. Pria dua anak itu rasanya ingin membunuh ketiga pria yang menyebabkan anaknya hilang saat ini. Tapi ia masih sangat waras untuk tidak melakukan hal itu.
"Cari kemanapun. Dan Jangan kembali jika belum menemukanya!" tegas Joohyuk.
"B-Baik, tuan" dengan wajah yang penuh ketegangan dan jantung yang berdebar takut. kedua pria itu pergi dari hadapan Joohyuk setelah membungkuk hormat.
Joohyuk mengalihkan pandangannya menatap ketiga pria yang telah menyebabkan semua ini terjadi.
"Bawa, orang-orang sialan ini, ke kantor polisi sekarang juga!" Perintah tajam Joohyuk. Membuat keempat bodyguard-nya, yang tersisa langsung menarik kasar ketiga pria itu.
"... Satu lagi, pastikan mereka hidup disana selama beberapa tahun!" Ucapan terakhir Joohyuk itu, sukses membuat ketiga pria itu tampak panik bukan main.
.............
Kaki jenjang Gadis berponi itu melangkah menulusuri jalanan yang begitu sepi. Suara derap langkahnya terdengar memecahkan keheningan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Return Of Lisa ✓ [COMPLETE]
FanfictionLisa, anak bungsu dari pengusaha terkaya dikorea harus terpisahkan dari keluarganya saat masih bayi, karena diculik oleh beberapa orang misterius dalam perjalanan pulang dari rumah sakit menuju mansion bersama kedua orang tuanya. #Jisoo #Jennie #Ros...