"Rosé-ya, sebenarnya apa yang kau lakukan pada gadis itu? Mengapa
dia sangat marah padamu?" Jisoo bertanya penasaran. menatap adiknya yang tertunduk dengan tatapan kosong. Dia sangat ingin tahu mengapa gadis berponi terlihat begitu marah pada adiknya.Jisoo, Rosé, Hyunbin, Yejin dan Suzy. Mereka saat ini duduk di kursi tunggu Depan ruang rawat Jennie. Hampir sejam berlalu, namun Dokter belum juga keluar dari ruangan itu.
Jisoo menghela napas. Rose sama sakali tak menjawab pertanyaan. Gadis bersurai blonde itu, sebenarnya mendengar pertanyaan Jisoo, padanya. Hanya saja, dia tak ingin membahas perbuatan kejamnya pada gadis berponi.
Rosé salah. Dia mengakui hal itu. Gadis itu merutuki dirinya sendiri karena tak menanyakan dulu apa yang terjadi. Dan malah langsung mendorong gadis itu sampai-sampai lututnya terluka.
Ketakutannya akan sesuatu yang buruk terjadi pada kakaknya, Membuat dirinya tanpa pikir panjang melakukan hal itu pada Gadis berponi, yang dikiranya melakukan sesuatu yang buruk pada kakaknya.
"Suzy-ya, kau kenal gadis itu? Kalian terlihat dekat." Itu Hyunbin yang bertanya. Dia penasaran bagaimana adiknya bisa mengenal gadis berponi.
Hyunbin lega. Karena ternyata apa yang dipikirkan anak sulungnya terhadap gadis berponi itu, salah. Sebelum itu juga, dia yakin Bahwa gadis itu, adalah gadis yang baik. jadi tidak mungkin dia melakukan apa yang dipikirkan Jisoo.Tapi Hyunbin masih bingung. mengapa gadis itu berbohong padanya.
"Dia... orang yang menyelamatkan Irene dari pria-pria yang ingin melecehkannya semalam. Gadis itu bahkan mengantar Irene sampai ke mansion dalam keadaaan Irene yang tertidur pulas di gendongannya." Jelas Suzy tersenyum kecil. Walaupun ia baru mengenal gadis berponi, Rasanya dirinya sudah sangat menyayangi gadis itu.
Jisoo maupun Rosé yang mendengar itu termenung. pikiran buruk mereka tentang gadis itu, ternyata sangatlah salah.
"Ah, ya. Aku sampai lupa..." Suzy menghentikan ucapannya membuat keempat manusia itu serempak menoleh menatapnya penuh tanya. Mereka hanya diam menunggu kalimat yang akan diucapkan Suzy.
".....Dialah yang membawa Jennie kerumah sakit ini. Orang Yang juga mendonorkan darahnya untuk Jennie." Penjelasan Suzy kali ini mampu membuat ke empat manusia itu terkejut bukan main.
tak menyangka jika gadis yang sangat ingin mereka temui. sempat bersama mereka, sejam yang lalu. Dan Rosé? Gadis itu semakin merasa bersalah. karena, perbuatannya pada gadis berponi sangat bertolak belakang dengan apa yang telah dilakukan gadis berponi untuk kakaknya.
"Pabbo. Apa yang aku lakukan padanya? Dia orang yang menyelamatkan Jennie Unnie. T-Tapi aku malah..." Rosé berujar amat pelan sembari meremas rambutnya Frustasi. Dia Sangat menyesali perbuatannya.
Sekarang Rosé harus bagaimana? Ingin pergi dari sana mengejar gadis berponi kemudian meminta maaf padanya, tapi rasanya itu percuma. Karena, ini hampir sejam setelah kepergiannya.
Sedang Hyunbin maupun yejin mereka terdiam dengan tatapan kosong. Sampai tak berselang lama mereka tersadar dengan dokter Kim yang keluar dari ruangan Jennie.
"Bagaimana?" Tanya Hyunbin yang sudah berdiri dihadapan dokter Kim.
"Saya sudah melepas selang endotrakealnya, dan menggantinya dengan masker oksigen. Kepalanya akan sering sakit. Jika berlebihan, tuan bisa memanggil saya." Penjelasan dokter Kim membuat Hyunbin mengganguk paham.
.
.
.Jennie tampak mengatur napas yang terlihat memburu. Mungkin itu karena efek dari pelepasan selang endotrakeal yang baru saja dijalaninya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Return Of Lisa ✓ [COMPLETE]
FanfictionLisa, anak bungsu dari pengusaha terkaya dikorea harus terpisahkan dari keluarganya saat masih bayi, karena diculik oleh beberapa orang misterius dalam perjalanan pulang dari rumah sakit menuju mansion bersama kedua orang tuanya. #Jisoo #Jennie #Ros...