54. Finished

8.1K 507 18
                                    

Flashback on

"Lakukanlah," ucap Jisoo dengan air matanya yang tak terbendung lagi saat melihat perawat meminta izin padanya untuk menutup tubuh Lisa.

Jisoo mengalihkan pandangannya kearah lain saat air mata itu meluruh deras dari matanya. Memeluk erat Jennie yang terus memberontak saat dia sudah terisak hebat.

"Tidak! Tidak! Brengsek! Aku akan membunuhmu jika kau melakukannya! Berhenti!"

Mereka tetap melakukannya meskipun Jennie terus berteriak kencang. Memberontak hebat tapi begitu percuma saat kakaknya justru semakin memeluknya erat. Sangat erat.

"UNNIE!" Jisoo menggeleng keras.

"Apa yang terjadi?"

Jisoo mendengar suara terkejut itu dari mereka. Dia tak peduli tapi gadis itu berhenti melakukannya saat salah satu perawat mengatakan sesuatu yang membuatnya terdiam mematung.

"D-Detak jantungnya kembali!"

Semuanya terkejut bukan main. Napas Jisoo tertahan diikuti tangisnya melihat bagaimana tanda-tanda vital dari detak jantung Lisa mulai kembali normal pada layar monitor. Perlahan pelukannya terurai pada Jennie, gadis itu mengusap kasar air matanya.

"Panggil Dokter Yoo sekarang!" Perintah Jooyeon yang segera mereka lakukan.

Sementara Jennie, gadis itu semakin terisak melihat kejadian itu. Keyakinannya, keyakinannya terbukti. Adiknya baik-baik saja. Dia tau itu akan terjadi. Lisa tidak mungkin meninggalkan mereka.

Tidak akan.

Dia tau bahwa adiknya itu begitu kuat dan hebat.

Dan itu terbukti.

Jooyeon menoleh memandangi Jisoo dan Jennie.
"Nona--" Jisoo segera mengangguk. Mengerti dengan maksud wanita itu.

"Arra, kami akan pergi. Tapi kumohon..." Gadis itu memandangi Jooyeon dengan sorot yang penuh akan harapan besar disana yang membuat Jooyeon tertegun melihatnya.

"Buatlah dia tetap bertahan untuk kami."

Jooyeon terdiam sejenak dengan mata bergetar, sebelum kemudian mengangguk dan tersenyum meyakinkan pada Jisoo. "Kami akan Nona. Tetapi aku tau adik kalian akan melakukan itu sendiri untuk kalian." Jisoo mengangguk membenarkannya.

Tapi mengapa?

Mengapa bahkan ia tidak melakukan itu sendiri pada dirinya sebelum ini? Mempercayai bahwa Lisa akan bertahan untuk mereka. Rasanya ia adalah kakak yang begitu buruk.

"Maaf Lisa-ya, u-unnie hanya begitu takut. Terima kasih sayang, terima kasih sudah bertahan." Ucap hanya Jisoo pada dirinya sendiri saat air matanya kembali mengalir tak tertahan.

Sebelum benar-benar pergi dari sana, Jisoo membiarkan Jennie mengusap pipi Lisa dengan lembut dan terakhir memberikan ciuman pada dahi Lisa cukup lama saat gadis bermata kucing itu masih dengan tangisnya.

"Unnie bangga padamu, sayang." Bisik Jennie kembali mengusap wajah Lisa lembut.

Bersamaan dengan keduanya keluar, Minkyu dan perawat sebelumnya datang dengan tergesa ditemani wajah tegangnya. Minkyu tidak percaya hal ini terjadi. Benar-benar suatu keajaiban.

"Siapkan kembali peralatannya sekarang!"

"Nde, Dokter!"

Flashback off

Return Of Lisa ✓ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang