Irene tampak melipat kedua tangannya didada dengan menatap sebal kearah Gadis berambut blonde yang hanya bersikap acuh sembari menyantap makanannya.
Setelah ditarik paksa oleh Rosé tadi.
Disinilah mereka sekarang, di Cafeterian rumah sakit. Menemani gadis itu mengisi perutnya."Mengapa kau harus mengajak kami sih? Kau kan bisa ke sini sendiri?" Tanya Irene tak habis pikir. Padahal dia ingin tetap berada disana. Karena setelah sekian lamanya tak bertemu Gadis berponi, dan ini adalah akhirnya. gadis itu benar-benar merasa bahagia apalagi beberapa hari ini pikirannnya terus tertuju padanya. Namun Rosé mengacaukannya dengan membawanya pergi dari sana.
"Lalisa mungkin tak akan nyaman, jika kita berada disana, Unnie. Jadi Aku membawa kalian kesini." Terang Rosé tanpa menatap kakak sepupunya. Dia hanya fokus pada makanannya.
Irene mencibir menatap Rosé jengah. Dia berpikir bukan itu alasannya. Rosé pasti hanya ingin mereka menemaninya.
"Itu hanya dugaanmu kan? Jadi Aku akan Kembali kesana. Lagipula Aku tak yakin itu alasanmu membawa kami," Irene mulai bangkit berniat pergi namun suara tajam Jisoo menghentikannya.
"Duduklah kembali Irene, yang Chaeyoung katakan ada benarnya."
Irene menatap Jisoo dengan tatapan tak percaya-nya. Suling Nam itu merasa sudah terkunci dengan dugaan kakak beradik yang belum tentu benar adanya.
"Maaf. Tapi aku akan tetap__"
"Nam Irene duduk, eoh?" Jisoo menatap Irene dengan tersenyum manis namun penuh akan paksaan. Sulung Choi itu sebenarnya juga ingin kembali kesana. namun dia juga tak ingin gadis berponi merasakan apa yang Rosé katakan.
Irene mendesis. Memandang Jisoo dengan sebal. Namun dia menurut. ketika sudah duduk, gadis itu langsung merebut minuman Rosé dengan meneguknya hingga habis. Tentu hal itu membuat sang empu memekik padanya.
"Ya! Unnie!" Kesal Rosé dengan mulutnya yang terisi.
"Diamlah. Aku merasa sudah seperti tahanan kalian, kau tau?"
Jisoo tak menghiraukan mereka berdua dan hanya menatap sekitar. Di Cafeterian itu sepi, karena mungkin dokter dan juga perawat yang biasa memenuhinya sedang sibuk dengan pekerjaan mereka.
.............
Pria bermarga Choi itu tampak menelusuri Mansion mencari istrinya. Saat sudah selesai dengan pekerjaannya, diruang kerjanya. Hyunbin pergi ke kamarnya namun pria itu bingung ketika tak mendapati Yejin disana. Sehingga sekarang dia mencarinya.
"Maaf, tuan. Apa tuan sedang mencari nyonya Yejin?" Tanya salah satu Maid yang melihat tuan besarnya tampak begitu kebingungan mengedarkan pandangannya ke sekitar.
Hyunbin menoleh.
"Ah, ya. Apa kau tau dimana?" Tanyanya. Maid itu mengangguk."Nde, tuan. Nyonya memberitahu saya jika tuan mencarinya, Nyonya berada di kamar Nona Lisa." Beritahu Maid yang membuat Hyunbin terdiam akan perkataannya. Namun tak lama ia kembali membuka suaranya.
"Baiklah. terima kasih." Ucapnya melangkah pergi meningalkan Maid yang membungkuk hormat padanya.
Tiba di depan pintu. Hyunbin tampak menghela napas pelan sebelum akhirnya membuka knop pintu Itu perlahan. Dan matanya langsung menangkap sosok istrinya yang tengah duduk di atas ranjang, membelakanginya.
"Yejin-ah," panggil Hyunbin lembut membuat wanita empat anak itu tersentak dan langsung menghapus kasar air matanya. Setelahnya berbalik menatap Hyunbin dengan tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Return Of Lisa ✓ [COMPLETE]
FanfictionLisa, anak bungsu dari pengusaha terkaya dikorea harus terpisahkan dari keluarganya saat masih bayi, karena diculik oleh beberapa orang misterius dalam perjalanan pulang dari rumah sakit menuju mansion bersama kedua orang tuanya. #Jisoo #Jennie #Ros...