Mereka tiba di kantor polisi. Ketika baru memakirkan mobil hitamnya. Anak buah Hyunbin langsung membuka pintu untuk mereka berdua. Menyambut ayah dan anak itu dengan membungkuk hormat kepada mereka.
Bahkan beberapa polisi yang berada diluar ikut membungkuk melihat orang terkaya di negara mereka itu. Sungguh kejadian langkah bagi mereka bisa melihatnya secara langsung.
"Mari tuan." Ucap salah satu anak buahnya. Hyunbin mengangguk dan berjalan lebih dulu dengan Jisoo yang disampingnya. Ketujuh pria berpakaian hitam itu berjalan dibelakang mereka. Salah satu yang mempunyai wewenang lebih dari mereka berjalan menuntun bos dan anaknya itu.
Baru memasuki kantor polisi itu mereka langsung disambut dengan para polisi dan detektif yang membungkuk hormat kepada mereka.
"Merekalah orangnya tuan." Pria yang berstatus sebagai orang kepercayaan kedua Hyunbin itu menyingkir sedikit setelah didepan mereka kini ada empat anak muda yang tampak gemetar. ketakutan.
Hyunbin diam menatap mereka yang menunduk dalam. Melihat mereka yang bahkan masih remaja Hyunbin begitu menyayangkan hal itu. Dia menyayangkan perbuatan buruk mereka.
"Mengapa kalian melakukannya?" Meskipun di dalam dia begitu emosi. Hyunbin tetap bertanya tenang kepada mereka. Ingin mengetahui alasan mereka melakukannya.
Diam. Itulah yang mereka lakukan. Keempatnya hanya diam dengan tubuh yang semakin gemetar ketakutan.
Tak menyangka dan bertanya-tanya siapa sebenarnya gadis berponi itu sehingga mereka harus terlibat dengan orang terpandang di negara mereka itu. Yang bahkan bisa menghancurkan hidup banyak orang hanya dengan satu kali perintah.
"Kalian tidak dengar apa yang--" Hyunbin mengangkat tangannya menghentikan Ten yang menjadi emosi kepada mereka. Pria itu seketika diam. Dia ingin memukul kepala mereka karena mereka bersikap seolah-olah bisu kepada tuannya.
"Mengapa kalian melakukan itu padanya?" Bukan Hyunbin namun kali ini Jisoo yang bertanya. Dia menatap mereka dengan emosi disana.
Hwiyoung mendongak. Matanya langsung bertemu tatap dengan Jisoo yang menatapnya datar. Jujur dia adalah salah satu pengagum Jisoo. Visualnya membuat banyak orang menaruh hati padanya termasuk dirinya.
"K-kami, itu k-karena dia, d-dia--" Hwiyoung menjadi gugup karena Jisoo menatapnya. Ditambah dia begitu takut dengan apa yang akan terjadi padanya setelah ini.
Terus Mengumpat dalam hati karena ini semua terjadi karena kesalahan Yuta yang tanpa pikir panjang melakukan itu pada gadis berponi.
Melihat mereka yang hanya diam untuk waktu yang lama Jisoo membuka suaranya.
"Kalian hanya akan diam? Baiklah..." Jisoo menjedanya dengan menghembuskan nafasnya sejenak. Hyunbin tetap diam membiarkan anak sulungnya itu mengambil alih mereka."Kalian ingin dikurung berapa tahun disini?" Pertanyaan itu seketika membuat keempatnya serentak mendongak. Hwiyoung langsung menggeleng kuat.
"T-tidak. Kami tidak melakukan kesalahan apapun. Itu salahnya. Salahkan dia karena mencampuri urusan kami! Kami tidak bersalah!" Dia tiba-tiba berteriak. Menurutnya itu salah gadis itu karena dia mencampuri urusan mereka.
Jisoo tertawa hambar. "Aku mengenalnya. Kalian pikir dia akan ikut campur jika kalian melakukan hal yang wajar?" Pernyataan Jisoo membungkamnya. Dia menjadi gelagapan karenanya.
"Baiklah, biar aku menyelesaikan ini..." Dia menarik nafasnya menatap mereka secara bergantian.
"Pertama, apa yang kalian lakukan padanya bukan hal yang wajar jika seseorang mencampuri urusan kalian. Kedua, karena perbuatan kalian dia sekarang dirawat dengan keadaannya yang KRITIS. Dan yang ketiga..." Jisoo menatap Hwiyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Return Of Lisa ✓ [COMPLETE]
FanficLisa, anak bungsu dari pengusaha terkaya dikorea harus terpisahkan dari keluarganya saat masih bayi, karena diculik oleh beberapa orang misterius dalam perjalanan pulang dari rumah sakit menuju mansion bersama kedua orang tuanya. #Jisoo #Jennie #Ros...