⚠️PRIVATE ACAK FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️
*sebelum membaca cerita ini diharapkan membaca judul Yasinta yang pertama ya
Hai semuanya, apa kabar?
Sebelumnya aku mau banyak-banyak berterima kasih kepada kalian yang udah nungguin cerita Yasinta.
Semoga kalian suka ya. Jangan lupa tinggalkan jejak ya gengs, biar aku makin semangat, hehe.
Aku bersyukur setidaknya ada yang suka sama cerita Yasinta, maka itu sukai squelnya juga ya wkwk.
Happy reading.
.
.
Seorang laki-laki menatap tajam pemandangan di depannya. Rambut pendek berwarna coklat gelap kerap kali begoyang terkena terpaan angin. Dari pagar pembatas, laki-laki itu berdiri seraya menghembuskan asap rokok dari mulut.
Ia tersenyum miring tatkala melihat seorang gadis yang sejak tadi belum juga beranjak dari salah satu makam, tempat pemakaman umum.
"Bodoh!" umpatnya pelan disertai lenguhan. "Menangisi orang yang sudah mati."
Cuaca mendung membuatnya berkali-kali mengadah ke langit, akhir-akhir ini cuaca memang tidak mendukung sering kali turun hujan. Putung rokok yang sudah terhisap melebihi setengah dibuang dan diinjak supaya padam, lalu lelaki itu beranjak dari sana.
Tidak lama setelahnya, rintik hujan mulai turun membasahi bumi dan segala isinya. Untung saja ia sudah masuk ke dalam mobil honda jazz berwarna hitam mengkilat, sambil terus memperhatikan gadis yang sejak tadi tidak pernah teralihkan atensinya.
"Untuk apa terus berada di sana? Pulang dasar gadis bodoh." Ia menggeram kesal di tempat.
"Keras kepala, ternyata sifatnya masih belum berubah."
Lama ia menunggu, tetapi tetap saja gadis berambut panjang di sana tidak juga menunjukkan tanda-tanda akan pergi atau sekedar meneduh walau sudah basah kuyub diterpa derasnya hujan.
Umpatan terdengar nyaring, dengan wajah terpaksa laki-laki tersebut akhirnya keluar dari dalam mobil dan mebiarkan dirinya basah. Udara dingin tak menyurutkan niatnya untuk melangkah masuk ke area pemakaman, ke tempat seorang gadis yang masih berjongkok sambil menunduk dalam.
Dari dekat tubuh gadis di depannya terlihat bergetar kedinginan, hingga tanpa sadar ia menggertakkan giginya tidak suka. Karena gadis bodoh itu hujan-hujanan, dirinya jadi ikut basah kuyub.
Sepatu biru dongker yang sudah kotor karena tanah liat menempel, dibawa melangkah lebih dekat pada gadis yang semakin lama tubuhnya semakin bergetar hebat. Selang beberapa detik, sesuai prediksinya di awal, gadis itu terjatuh dan tergeletak di tanah.
"Yasinta," panggilnya.
Gadis yang dipanggil Yasinta mengerjap beberapa kali mencoba menyingkirkan air hujan dari area mata yang menghalangi penglihatan. Nafas Yasinta tercekat, sosok yang tak asing tiba-tiba berada dihadapannya, menyebabkan air mata keluar deras bersamaan air hujan yang jatuh dari langit.
"G-geri?"
Perlahan pandangan Yasinta memburam, lalu detik itu juga ia tidak sadarkan diri.
"Geri? Siapa?" tanyanya sambil menunjukkan smirk menakutkan. "Laki-laki itu sudah mati."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yasinta 2 (Dia kembali?)
Teen Fiction⚠️PRIVATE ACAK FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ Ini squel dari Yasinta. Jadi, sebelum baca yang ini, baca cerita Yasinta dulu ya. Harus senang atau sedih? Yasinta masih bimbang untuk memilih salah satunya. Dia kembali atau hanya rupanya saja yang sama? Yang...