Part 3

3.6K 397 42
                                    


Seorang gadis berjalan di koridor sekolah dengan dagu terangkat, rambut panjang hitam legam yang di carly bagian bawah, wajah putih bersih disertai polesan bedak tipis dan lip gloss, seragam putih yang di crop sehingga terangkat sedikit maka tanktop yang dikenakannya akan terlihat.

Yasinta berjalan dengan percaya diri, kaki yang dibaluti sepatu hitam putih itu melangkah santai melewati setiap kelas di sana.

Setiap orang yang berpapasan dengan Yasinta terkadang berhenti sejenak untuk mengagumi wajah cantiknya, sekaligus kaget karena hari ini Yasinta benar-benar berubah. Yasinta bukan lagi si cewek kumal dan dekil karena ditinggal Geri, sekarang Yasinta menjadi dirinya yang dulu, berpenampilan menarik dan tidak bosan dipandang.

"Yasinta, lo cantik banget," puji Revaldi menghadang jalan Yasinta.

Yasinta tersenyum remeh, matanya bertatapan dengan Alfian yang berada tepat di samping Revaldi.

"Bilang ke seseorang, kalau gue bukan cewek dekil, jelek, apalagi bau. Gue gak dandan bukan berati gak mandi," ujar Yasinta tanpa berkedip. "Satu lagi gue bukan gembel, gak perlu ngemis untuk dapat uang karena Bokap gue kaya," lanjut Yasinta berjalan sambil menubruk bahu Alfian.

Revaldi yang melihat itu hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal, bingung apa yang terjadi antara Alfian dan Yasinta.

Yasinta mengepalkan tangan, rasa panas menjalar di mata, air mata mengepul tapi sebisa mungkin ia tahan. Yasinta kesal sekaligus sedih, ketika mengingat hinaan yang tertuju padanya.

Kaki Yasinta terhenti di depan kelas XII IPS 3, ia menghirup nafas dalam lalu sebisa mungkin membentuk lengkungan bibir ke atas dengan sangat manis.

"Maafin gue."

Sebelum Yasinta masuk ke kelas, ia dibuat terkejut mendengar bisikan kata maaf di telinganya.

"Lo baik-baik aja 'kan?"

Yasinta refleks membalikan badan. Yasinta mendapati Alfian yang memandangnya sayu.

"Alfian?" Yasinta balas menatap Alfian.

"Ya?"

Jemari Yasinta terulur menggenggam tangan Alfian dan membawa laki-laki itu memasuki kelasnya.

Alfian heran melihat Yasinta yang tersenyum manis ke arahnya. Tatapan mata teduh milik gadis itu, menatap manik Alfian dalam. Dalam hati, Alfian bertanya-tanya apakah secepat ini perubahan Yasinta? Bahkan belum sampai dua menit yang lalu Yasinta melontarkan tatapan tajam.

Semua orang di dalam kelas itu memandang Alfian dan Yasinta yang berdiri di depan kelas, lebih tepatnya tertuju ke Yasinta yang berpenampilan berbeda. Dengan sekali tarikan di kerah baju Alfian, Yasinta berhasil membuat laki-laki itu menunduk ke arahnya.

cup!

Semua mata membelalak kaget, kala Yasinta dengan berani mencium pipi Alfian. Laki-laki itu menegang melihat aksi Yasinta yang tak terduga.

"Pipi lo candu." Yasinta menyengir tanpa dosa."Gue capek jadi selingkuhan lo, gimana kalau lo putusin Diana dan jadiin gue cewek satu-satunya di hidup lo?" Yasinta mengedipkan sebelah matanya genit.

Alfian mengerjapkan matanya beberapa kali, masih mencerna perlakuan dan ucapan Yasinta. Alfian memegang pipi sebelah kanan yang baru saja dikecup Yasinta, ia benar-benar terkejut.

"What? Jadi selama ini Yasinta selingkuh dengan Alfian?" tanya Anggi tampak kaget, ia langsung berdiri dari bangkunya dan  memandang Alfian tidak percaya.

Suara riuh dari kelas XII IPS 3 terdengar bahkan sampai keluar kelas. Sungguh pemandangan tak terduga, dimana Yasinta malah mencium seorang Alfian, terlebih lagi mengaku kalau menjadi selingkuhan dari laki-laki itu.

Yasinta 2 (Dia kembali?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang