ᴛᴡᴇɴᴛʏ ғᴏᴜʀ

431 90 6
                                    

ɢᴏɪɴɢ ᴏɴ
■~■~■~■~■

/Happy Reading/






"Berita itu..." Jungkook menjeda sembari mengambil posisi pada sofa berwarna putih. Tak lupa tangan kanannya berkutat dengan remote televisi. "...kau sudah mendengarnya, kan?"

Beberapa detik, layar cembung itu menampilkan sebuah berita; aksi demo melawan Exitium.

"Tidak berguna," Jaehyun sama sekali tidak tertarik dengan itu. Satu-satunya yang mengusik atensinya adalah anak-anak Gene.

Jungkook melirik, "kau benar-benar akan menghabisi mereka? Anak-anak itu?"






Tanpa keraguan sedikit pun, Jaehyun mengganguk mantap. "Ya!"

Suaranya yang lantang terurai. Dengan segala yang telah terjadi, ia merasa bertanggung jawab untuk memberi pelajaran. "Tidak ada alasan untuk membiarkan mereka, setelah semua yang telah terjadi."







"Apa kau yakin? Bagaimana jika ternyata anak-anak itu akan berguna bagi kita? Atau mungkin-"

"Cukup!" geram sang ketua, lantas mata tajamnya menilik wajah Jungkook "sejak kapan kau memihak mereka?"

Dengan cepat Jungkook menolak gagasan itu. Tidak mungkin dia melakukan pengkhiatan seperti Eunwoo.
Hanya saja saat ini pikirannya dilanda keraguan.

Sejak pesan terakhir yang Eunwoo berikan.

"Apa semua itu nyata?" gumam Jungkook dalan hati. Semua itu mengganggunya hingga ia mengambil suatu keputusan.







"Jadi... kita lakukan rencana itu, besok?" Jungkook memastikan.

"Hm, namun kita akan langsung bergerak sesaat setelah mereka ditemukan."






"Baiklah, kurasa aku akan sedikit terlambat," ujar Jungkook sembari berjalan keluar, "ada beberapa hal yang aku urus sebelumnya."





Yap, dia telah memutuskan untuk mencari tahu dengan mata kepalanya sendiri. Dan tujuannya sekarang adalah... Ruangan Eunwoo.











 Ruangan Eunwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











Di dalam sebuah ruangan bercat biru. Empat orang anak terlihat berkutat dengan pemikirannya—ralat hanya tiga sebab yang satu masih menutup mata.

"Jadi... kita harus kembali ke New Clayborn?" Jaemin membuka suara, sebab salah satu memorinya muncul ke permukaan. "Kalau tidak salah, Database juga menyuruh kita untuk pergi ke tempat itu."

"Begitulah," jawab Jisung singkat dengan anggukan singkat. Ia telah menceritakan segalanya. "Tapi, aku tak tahu bagaimana caranya," lanjutnya lesu.

【√】°ɢᴇɴᴇ x』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang