ʟᴇᴀᴅᴇʀ
■~■~■~■~■/Happy Reading/
Medan pertempuran tampak tak beraturan.
Ular api membara.
Alien berjatuhan.
Untuk sementara, keadaan mulai terkendali.
Masalahnya, tenaga mereka tidak banyak tersisa.
"Sampai kapan kau bisa menahan ular itu?" Jaehyun bertanya.
"Kalau bisa sih, sampai semua alien jelek itu habis," ujar Haechan. "Tapi, kurasa itu mustahil, 10 menit paling lama."
"Itu sudah cukup."
Perihal invasi alien bisa ditangani. Tinggal satu masalah lagi. Kapal terbang itu... bagaimana cara menghentikannya?
Daya serang mereka tidak ada yang cukup untuk sekadar menghancurkan sebagian kecil kapal.
Jaehyun mendongak. Lagi-lagi, lasernya tidak dapat merusak kapal itu.
Kalau begini terus, semuanya akan sia-sia.
Untuk kali ini, biarkan Jaehyun berpikir tidak waras.
Ia mendekati Rose, meminta bantuan. "Bawa aku ke atas sana dengan tanamanmu. Biar aku hancurkan semuanya."
"Jae, itu-"
"Apa kau tidak bisa?" Jaehyun berucap datar.
"Aku bisa, tapi bagaimana caramu menghancurkannya?" elak Rose.
"Sama seperti masa lalu."
Perkataan itu terdengar biasa saja. Namun, berbeda untuk Exitium lainnya.
"Kau gila?!" Jungkook tak bisa menahan umpatannya. "Kau bilang tak akan pernah menggunakannya lagi!"
"Apa boleh buat, ini darurat."
Melihat para alien ini, keadaan memaksa mereka untuk bertindak lebih jauh.
"Tapi bukankah tubuhmu tak bisa lagi," ujar Lisa pelan.
"Selalu ada resiko di setiap perbuatan." Jaehyun terdengar keren. Ia menoleh pada anak Gene "Dan biarkan aku bertanggung jawab atas segala perbuatan dan keputusan yang telah kulakukan."
Rose terdiam sejenak. Berpikir, sampai ia tidak sadar sesosok alien hijau terbang ke arahnya.
"Jangan lengah!" Laser Jaehyun menyelamatkannya.
"Eh..." Rose menggeleng kaku. Bergantian pandang pada Exitium lain, sebelum mengambil keputusan. "Oke, akan kulakukan. Bersiaplah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
【√】°ɢᴇɴᴇ x』
Fanfic[NCT Dream Fanfiction] + [97 Liners] Mereka ingin kebebasan. Mereka mendambakan kedamaian. Tapi siapa yang dapat melakukannya? Ketika seluruh negara telah dikuasai oleh para 'orang jahat' atau yang mereka panggil Exitium. Hak mereka direnggut, mere...