ᴛᴡᴇɴᴛʏ ɴɪɴᴇ

395 88 7
                                    

ᴇᴘɪᴄ ʙᴀᴛᴛʟᴇ
■~■~■~■~■





/Happy Reading/






Sedari tadi Jaemin tak memiliki waktu untuk mengkhawatirkan orang lain. Tanaman rambat dan kumpulan ledakan mendesaknya untuk terus menghindar, tanpa memberi jeda untuk istirahat ataupun menginjak daratan.

Kalau terus begini, dia akan mencapai batas kekuatan miliknya.








Jaemin agak terkejut ketika melihat tanaman itu berhenti. Semakin terperanjat saat luka Exitium itu kembali sembuh dalam hitungan detik.

Dan untuk ketiga kalinya, ia tersentak akibat teriakan ekstrem yang memaksa masuk ke dalam gendang telinga.







"AAAAAAAA!!!"











Itu Haechan, dan menurut sudut pandang Jaemin, ini bukanlah pertanda baik.

Biasanya, partikel element berwarna jingga itu tidak berdansa seperti itu. Api yang tersulut mengelilingi tubuh Haechan, dan anehnya keduanya bereaksi.

Seakan api itu membakar tubuh penggunanya.








"Haechan!" Jaemin berteriak keras sembari terbang mendekat. Sialnya, suaranya tidak diindahkan oleh Haechan.

"Chan sadar!" Jaemin semakin berseru panik ketika rintihan Haechan kembali menguar.








"Percuma saja!" Exitium pengedali akar-akaran meneriakinya dengan keras. "Sekali kau terlena oleh bisikan Lisa, tamatlah sudah."

Jaemin menatap tak suka pada Rose. Tapi itu tidak menampik kenyataan, bahwa Haechan berada dalam keadaan yang sangat buruk.

Beruntungnya, tak ada akar rambat yang menyerangnya. Jaemin berspekulasi bahwasannya Rose tidak dapat memakai kemampuan untuk sementara waktu, setelah menggunakan teknik penyembuhan instan.









"Woi Haechan! Bangun atau aku akan menghajarmu," ujar Jaemin penuh harap. Meski api disekitar malah semakin membesar, ia tetap berusaha.

Sorot mata Haechan terlihat berbeda, seakan ia telah kehilangan kendali atas dirinya. Begitupun dengan api yang kian meluap.

Mau tak mau Jaemin sedikit menjauh. Netranya mengedar, dan tidak ada hal baik yang dapat dilihat.

"Is there any worst scenario than this?"












Haechan yang mulai kehilangan kendali.

Renjun yang sedang berusaha keras untuk mencari celah musuhnya.

Jeno yang...




Eum...







...anak itu sepertinya sedang dalam pengaruh conceal miliknya, sebab Jaemin tak dapat melihatnya.

Dan Jisung yang terdesak di ujung jurang.

"Damn it!"










"CHAN SADAR!!!"
















"CHAN SADAR!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
【√】°ɢᴇɴᴇ x』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang