sɪx

546 100 17
                                    

ɴᴇᴡ ᴄɪᴛʏ
■~■~■~■~■

ɴᴇᴡ ᴄɪᴛʏ■~■~■~■~■

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Tidak ada yang spesial dalam perjalanannya.

Hanya duduk, diam dan sesekali tertidur. Toh, tidak ada yang peduli juga, tidak ada yang memperhatikan dirinya. Dan itu sangatlah bagus, tidak ada yang mengenalnya; identitasnya aman, untuk saat ini.

Dia menatap ke samping—menembus keluar jendela—ketika lampu-lampu kota mulai menyoroti matanya. Kereta yang dia gunakan mulai memasuki daerah perkotaan.





Rumah-rumah modern tertata rapi di sepanjang kota, diselingi oleh toko-toko atau fasilitas pemerintahan. Tiang listrik dan lampu ikut menghiasi jalanan dengan sedikit tanaman hias di pinggir jalan. Tak lupa dengan gedung-gedung pencakar yang ujungnya hampir menyentuh awan.

Begitu besar dan modern. Tempat yang sangat berbeda dengan kota kecilnya, dimana hanya ada rumah-rumah sederhana, sedikit infrastruktur dan di dominasi oleh lapangan hijau.













Saat ini netranya sudah dapat melihat keberadaan sebuah bangunan besar yang dia yakini adalah salah satu stasiun yang berada di kota ini.

Dan benar saja, dalam hitungan menit kereta yang dia gunakan berhenti, dan pengumuman pemberhentian menggema di sepanjang gerbong.

Beberapa penumpang mulai berkeliaran ke luar dari sana. Begitupun dengan Jisung; dia mengambil ranselnya kemudian mulai melangkah keluar.









Dia berjalan menyusuri koridor yang cukup ramai karena pengunjung. Yah, walaupun ini masih terlalu pagi, sudah banyak orang yang berkumpul di tempat ini. Mungkin stasiun ini memang beroperasi dari pukul lima pagi.

Jisung tidak terlalu memikirkannya dan terus berjalan menembusi kerumunan. Tak lupa sepasang airpods menempel di kedua telinganya. Memutarkan alunan musik dari berbagai lagu yang terpasang di dalam playlist ponselnya.









Dia berhenti saat melihat sebuah papan reklame besar dengan sebuah kalimat yang menghiasinya.

Selamat datang di West Haven. Semoga harimu menyenangkan.

Wah, dia tidak pernah melihat papan sebesar ini sebelumnya, tidak di kota kecilnya. Semua tentang kota ini memang terlihat lebih maju dan luar biasa. Tak salah julukan Modern City diberikan kepada tempat ini.









Jisung mengganti pandang. Ia dapat melihat jalanan besar yang cukup ramai dan beberapa ruko berjejer di sebrang jalan. Kembali melirik ke arah lain, kali ini ke kanan dan yang dapat dilihatnya hanyalah sekumpulan bangunan.

Saat ini dia benar-benar terdiam. Pikirannya melayang jauh.

"Sekarang apa yang harus kulakukan." Dia berucap dalam hati, memang dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya saat ini.


【√】°ɢᴇɴᴇ x』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang