ʜɪɴᴛ
■~■~■~■~■"Aku pulang," ujar Jisung yang baru saja memasuki apartemen dan segera menyadarkan tubuh pada sofa di ruang tengah.
Jaemin yang sedari tadi sedang membereskan dapur mengalihkan perhatiannya; memandang yang lebih muda dengan pandangan bertanya, lantas mendekatinya.
"Apa ada yang terjadi?" tanya Jaemin bingung melihat Jisung yang sepertinya kelelahan. Apa adiknya itu habis berlarian?
Jisung menggeleng singkat dan itu membuat Jaemin semakin tidak mengerti.
"Aku sempat diikuti." Jaemin terkejut. Pikirannya langsung dipenuh sangat banyak pertanyaan. Tapi sebelum itu.
"Apa kau baik-baik saja?"
Kali ini Jisung mengangguk.
Jaemin lega. Untung saja Jisung tidak terluka.
"Lalu, kenapa kau bisa diikuti?" tanya Jaemin sembari memberikan segelas air.
"Aku tidak tahu..." Jisung meneguk air itu sampai habis, "tiba-tiba saja ada orang yang menguntitku."
Tiba-tiba Jaemin terpikirkan sesuatu. "Apa kau menggunakan kekuatanmu?"
"Tidak." Jisung langsung mengelaknya. Dia hanya berjalan seperti orang biasa. Hanya itu. Tidak ada hal aneh yang dilakukannya, tapi orang itu tiba-tiba mengikutinya.
"Kau mengenalinya?"
Jisung kembali menggelengkan kepalanya. Dia tidak melihat wajah orang itu, yang dia ingat hanyalah pakaiannya yang serba hitam.
Jaemin mendengus. Bukannya mendapatkan sebuah petunjuk, yang ada malah masalah baru.
"Ada satu lagi." Untuk kedua kalinya alis Jaemin bertaut. Apa lagi ini?
"Saat mencoba kabur, aku menabrak seseorang. Kurasa aku pernah melihatnya, tapi aku tidak ingat."
Jisung memikirkannya; dimana dia pernah melihat orang itu.
Di kotanya dulu? Bukan.
Koran? Sepertinya tidak.
Jaemin cuma diam memperhatikan Jisung yang beberapa kali menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Ahh..." Jisung mengingatnya. Dia pernah melihat lelaki itu di berita televisi.
Ia mengambil remot dan menyalakan tabung besar yang berada di depannya. Dan dengan cepat mengganti-ganti saluran televisi tersebut, berharap bisa menemukan sosok lelaki tadi.
"Itu dia," ujar Jisung sambil menunjuk pada seseorang yang muncul di tabung itu.
"Golden Rays?" Jaemin menyipitkan matanya sambil melirik yang lebih muda. "Maksudku kau bertemu dengan Jung Jaehyun?" ucap Jaemin tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
【√】°ɢᴇɴᴇ x』
Fanfiction[NCT Dream Fanfiction] + [97 Liners] Mereka ingin kebebasan. Mereka mendambakan kedamaian. Tapi siapa yang dapat melakukannya? Ketika seluruh negara telah dikuasai oleh para 'orang jahat' atau yang mereka panggil Exitium. Hak mereka direnggut, mere...