ᴇɪɢʜᴛ

467 104 4
                                    

ʟɪɢʜᴛ ᴀᴛ ᴅᴀʀᴋ
■~■~■~■~■



"Halo Jisung-ie." Seseorang datang menyapanya. Jisung menoleh dan dia melihat orang itu lagi. Lelaki yang selalu datang dalam mimpi, yang artinya dia sedang berada di alam bawah sadar.

"Tumben sekali kau tertidur di waktu ini," ucapnya sembari berjalan mendekati. "Entah, sepertinya aku ketiduran," jawab Jisung tak acuh.

Dia menatap yang lebih tua; bibirnya bersiap untuk mengucapkan beberapa kata, namun lelaki itu memotongnya. "Kamu harus mulai mencari yang lainnya karena Exitium juga sudah mulai bergerak."

"Tapi bagaimana caranya?" Jisung menanyakannya.

Dia masih bingung.











"Ikuti sang cahaya," Lelaki itu berpikir sebentar sebelum melanjutkannya, "kurasa itu yang tertulis di buku itu."

Jisung menyatukan alisnya. "Buku apa?

Namun bukan sebuah jawaban yang ia dapat. Lelaki itu menatapnya sekilas lalu berkata, "aku harus pergi sekarang, dan mungkin aku tak akan menemuimu untuk beberapa saat."

"Sampai jumpa." Lelaki itu berjalan menjauhinya. Semakin lama semakin tak terlihat. Dan sebuah kalimat terdengar bersamaan dengan perginya orang itu.







"Don't forget to follow the light."










"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











Jisung membuka netranya, dengan langit-langit yang menyambut pandangannya.

"Sudah bangun?" Dia menoleh ke samping dan mendapati Beomgyu sedang memperhatikannya. "Kau tertidur cukup lama."

Sudah hampir pukul empat, yang berarti terlelap sekitar tiga jam. Sepertinya dia ketiduran saat masih mencari informasi tentang kubus miliknya.

Dia mendudukan dirinya, dan netranya terfokus pada sebuah kubus yang memancarkan sinar berwarna biru di salah satu sisinya.

"Dari tadi benda itu tidak berubah, cuma cahayanya saja yang berubah warna menjadi biru," jelas Beomgyu.









Cahaya, batinnya. Dan dalam sekejap dia langsung menyadarinya.

"Ikuti sang cahaya," gumamnya pelan, lalu dia mengambil kubus itu dan segera pergi ke kamar. Mencari ponsel dan beberapa hal yang bisa dibawa.

Jisung memperhatikan kubus itu; hanya satu sisi yang menyala. Dan sepertinya dia harus mengikuti arah cahaya itu. Mungkin benda itu berfungsi semacam kompas.

"Kau mau kemana?" Beomgyu penasaran dengan Jisung yang tampaknya sudah bersiap mau pergi.

"Aku mau mencari yang lain. Aku pergi dulu," jawabnya sambil beranjak dari sana.

【√】°ɢᴇɴᴇ x』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang