ᴛʜʀᴇᴇ

551 109 8
                                    

ᴛʜᴇ ᴄᴜʙᴇ
■~■~■~■~■

----



Yuna berhasil keluar dengan selamat. Dia dapat melihat banyak orang berkerumun disini; menenangkan diri di tempat yang aman.

Goncangan telah berhenti. Gempa bumi telah selesai. Satu bencana telah terlewati, walau gedung sekolah mereka telah hancur.






Perihal tempat itu, semua bagian dari sekolah itu tiba-tiba jatuh dalam hitungan detik; sesaat setelah Yuna berhasil keluar. Tak ada lagi benda-benda yang melayang, semuanya telah roboh.

Dan seketika, semua orang membicarakan suatu topik yang sama—tentang "seorang murid laki-laki yang memiliki kekuatan super."






Mereka semua tau siapa orang itu. Dia adalah anak yang menjadi bahan bulian, Adam. Cerita itu menyebar sangat cepat, bahkan lebih cepat daripada kilat.

Banyak yang tidak percaya atau meyakinkan dirinya bahwa itu sama sekali tidak benar, tapi beberapa orang memberi tahu bahwa itulah kebenarannya.

Bagaimana bila dia menghajarku karena telah membulinya, itulah yang mereka takutkan.

"Dasar orang-orang tidak tau diri," batin Yuna, menggelengkan kepala.

Yuna terus menatap ke arah sekolah yang telah menjadi puing-puing. Dia masih menunggu seseorang, berharap bisa segera menemuinya dan akan selalu seperti itu. Dia percaya akan perkataannya.

Namun orang yang ditunggu tidak pernah datang.

Park Jisung, tidak pernah terlihat sejak kejadian itu.













Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












Terlepas dari semuanya itu, seorang lelaki berjalan tertatih menuju suatu tempat yang tidak jelas. Lelaki yang tak lain adalah Jisung.




Dia memaksakan kakinya untuk berjalan lebih jauh, kondisinya sedang tidak begitu baik. Tapi ia terus melangkah demi menjauhkan dirinya dari penglihatan orang lain, bisa bahaya kalau sampai ketahuan.

Sambil terengah Jisung menjatuhkan dirinya di sekumpulan rerumputan hijau. Dia tidak tahu bahwa ada hutan seperti ini di belakang sekolahnya. Hutan yang cukup lebat dan pastinya tak ada orang lain disini.






"S-sial... a-aku hampir... melewati batasku...," ucapnya tersengal-sengal. Dia terlalu lelah, semua tenaganya telah terkuras habis. Dadanya pun terasa sesak.

【√】°ɢᴇɴᴇ x』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang