ᴛᴡᴇɴᴛʏ ᴏɴᴇ

418 90 9
                                    

sᴀʏᴏɴᴀʀᴀ
■~■~■~■~■

sᴀʏᴏɴᴀʀᴀ■~■~■~■~■

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sorry for typo





Netra Renjun membelalak.

Serangan itu bertabrakan. Api menguapkan air dan air memadamkan api. Keduanya saling menghancurkan, hingga tidak ada yang mengenainya.

Itu... sengaja atau memang meleset?





Whoosh...





Dari arah yang sama, satu benda melayang cepat menuju kedua Exitium di sana. Memaksa keduanya untuk melompat mundur, demi menghindari sang benda.

Sebuah Rubick Cube yang bersinar, melayang-layang di depan mereka.

"Tch, penganggu," pungkas Twinblade sembari mengeluarkan dua bilah pedang miliknya. Maniknya memicing ke arah munculnya benda itu





"Bantuan?" Renjun menoleh ke sampinhg Tak jauh dari tempatnya ada tiga orang lelaki yang berlarian menuju ke sini.

Bibirnya terangkat. "Sepertinya aku tak jadi mati di sini." Dia tahu persis siapa ketiga orang itu, tentu saja dengan bantuan vision miliknya.

Haechan, Jaemin dan Jisung. Tiga anak Gene, sama sepertinya.








Teardrop menggeram kesal, bisa-bisanya kegiatannya diganggu. Ia memandang sekilas, sebelum kembali mengumpulkan uap air dan segera menembakkan water slicer pada ketiga anak yang menuju kemari.






Elemen api, fireball.

Haechan menghalau dengan api kebanggaannya. Sedangkan Jisung masih berkutat dengan telekinesis miliknya, mengendalikan kubus itu untuk menghalangi Exitium yang satunya.

"Sepertinya ini akan semakin menarik."









Renjun masih terduduk di rerumputan. Mengamati kedua anak lelaki yang sedang bergelut aksi dengan Exitium, sambil menahan lukanya agar tidak mengeluarkan darah lebih banyak.

"Mereka tidak akan bisa mengalahkan Exitium itu," gumamnya pelan dengan amat yakin. Vision miliknya dapat memperhitungkan kemampuan seseorang dengan sangat akurat.

Dan perbedaannya sedikit jauh, apalagi ketiga anak ini terlihat lelah—sepertinya mereka belum tidur sampai saat ini.






"Kau tidak apa-apa?" suara Jaemin mengejutkannya. Lelaki itu tidak ikut bertarung dan Renjun paham alasannya. Kemampuan mereka sama-sama lemah dalam pertarungan langsung.

"Em... tidak... hanya saja kakiku sedikit terluka," ucap Renjun sembari memperlihatkan luka sayat akibat water slicer milik Teardrop.







【√】°ɢᴇɴᴇ x』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang