ғᴏᴜʀᴛᴇᴇɴ

455 102 20
                                    

ɴᴏ 4
■~■~■~■~■


Kejadian itu tersebar sangat cepat
Sebuah ledakan yang menguncangkan seluruh negeri. Semua orang terkejut dengan tragedi hari itu. Terlebih bagi para Exitium.

Semenjak saat itu, Stone Gaze menghilang. Tidak dapat dihubungi dan tidak ada kabar. Bahkan ada sebuah spekulasi yang mengatakan bahwa wanita itu ikut tertelan bersama ledakan yang terjadi.




Dan itu membuat mereka geram.



Semua karena anak-anak itu. Mereka tidak hanya kehilangan satu orang Exitium. Tidak sekecil itu.

Selain Stone Gaze merupakan anggota yang berharga. Masyarakat mulai menujukkan perubahan yang cukup signifikan.

Dahulu semua orang takut kepada mereka dan akan tunduk pada perintah Exitium. Namun sejak kejadian itu perpecahan terjadi.

Masyarakat terbagi menjadi dua kubu. Ada yang masih mendukung pemerintahan Exitium dan sisanya menentang.

Sebuah harapan telah muncul bagi orang-orang itu. Harapan yang akan melepaskan negeri ini dari belengu Exitium. Orang-orang itu percaya hari yang dinantikan akan tiba; hari kebebasan.






Dan jika kau pikir Exitium akan tinggal diam dan berkabung.

Itu semua salah.

Bendera perang telah berkibar. Sebuah pertempuran terbesar akan segera dimulai.

Antara penguasa dan pembawa harapan.




Exitium melawan Gene.









Exitium melawan Gene

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Jisung terbangun.

Dia mendudukkan diri di atas karpet yang sudah jelek. Kepalanya menengok ke kanan lalu ke kiri, dan tidak ada. Yah, memang selalu seperti itu. Jaemin selalu bangun lebih awal dari pada dirinya.

Beberapa detik ia gunakan untuk mengumpulkan niat, sebelum akhirnyq bangkit berdiri.

"Dia masih saja tertidur," gumamnya pelan. Bukan... bukan Jaemin yang masih tertidur melainkan anak lelaki yang mereka bawa. Sudah tiga hari sejak kejadian itu dan dia masih belum menunjukkan suatu tanda untuk sadar.





Jisung menghela napas, membawa kakinya melangkah menuju pintu ruangan lainnya.

Hanya terdapat tiga ruang kecil di dalam rumah ini. Kamar tidur, kamar mandi, dan ruang kosong beserta dapur mini.

Sangat kecil. Tapi mau bagaimana lagi. Mereka tidak mungkin kembali ke pusat kota dengan keadaan yang lusuh dan tidak baik setelah ledakan kemarin. Dan lagi, mereka membawa seseorang yang tak sadarkan diri. Itu akan lebih mencurigakan.

Beruntungnya, Jisung menemukan sebuah rumah kecil yang sudah usang; berada tak jauh dari hutan Dreadmore dan sepertinya tempat itu cukup terpencil, yang artinya mereka akan aman untuk beberapa waktu.






【√】°ɢᴇɴᴇ x』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang