ɢᴏᴏᴅ ᴏʀ ʙᴀᴅ
■~■~■~■~■/Happy Reading/
"Ugh!"
Dunia terasa berputar 360 derajat ketika mereka berpindah tempat dalam sekejap.
Setengah dari mereka memegang kepala, sementara yang lainnya terombang-ambing tanpa keseimbangan.
Mark tertawa kecil. Dia sudah terbiasa dengan teleportasi meski ini baru yang kedua kali.
"Kau tak apa?" Mark menatap cemas pada Chenle. Memindahkan lebih dari sepuluh orang dalam satu waktu, pastinya terasa cukup berat.
Chenle mengangkat jempol, tanda baik-baik saja. "Sedikit lelah, tapi tak apa."
"Apa dia tertidur?" Chenle penasaran dengan sosok yang sedari tadi didekap Mark.
Mark hampir saja menjawab tidak tahu jika Jisung tidak menggerakan kepala.
Yang lain sudah membaik. Tatapan mereka melintas sejauh ratusan meter sebelum sampai pada danau yang dituju. Danau Missfeet.
Danau itu terletak di sudut kota, kira-kira 2 jam perjalanan mobil dari ibukota—-untungnya dengan teleportasi milik Chenle, mereka bisa memotong waktu perjalanan.
Mereka diam sejenak, memperhatikan danau itu. Untuk sekarang, prioritas utama adalah mencegah mahkluk tersebut masuk ke kota.
"Bagaimana?" June membuka suara, sebab sedari tadi tak ada yang berbicara, sibuk dengan memikirkan danau yang berada tak jauh dari mereka, hanya puluhan langkah letaknya.
Dan portal itu—terletak di tengah danau—terlihat indah dengan kilauan warna yang membelah langit. Hanya saja semuanya hancur ketika alien yang sangat kontras muncul melewati portal itu.
Alien. Tak ada yang pernah menyangka. Tak seorang pun. Sampai makhluk hitam itu menampakkan eksitensinya.
Tinggi mereka kurang lebih sama seperti manusia dewasa. Berkulit hitam pekat—meski mereka tidak yakin apakah itu kulit atau semacam cangkang kura-kura.
Kepalanya lonjong dan panjang, dengan mulut terbuka lebar serta gigi putih yang terlihat tajam. Makhluk itu memiliki mata hitam kecil yang tersamarkan dengan warna kulit, dan soal hidung; sepertinya tidak ada.
Tulang belulang membentuk tubuh alien itu. Jangan lupakan kedua kaki dan kedua tangan yang memiliki cakar hewan buas, yang tampaknya sangat tajam.
Exitium dan Gene menatap horor makhluk itu. Rasanya sangat fiksi, tak nyata, bagai hidup dalam novel fantasi.
"Kita maju?" tanya Bambam.
KAMU SEDANG MEMBACA
【√】°ɢᴇɴᴇ x』
Fanfiction[NCT Dream Fanfiction] + [97 Liners] Mereka ingin kebebasan. Mereka mendambakan kedamaian. Tapi siapa yang dapat melakukannya? Ketika seluruh negara telah dikuasai oleh para 'orang jahat' atau yang mereka panggil Exitium. Hak mereka direnggut, mere...