ғɪʀsᴛ ʟɪɢʜᴛ
■~■~■~■~■
Jisung terdiam di depan pintu. Ini bukan apartemennya, dan tentu saja dia tidak mengetahui kata sandi untuk membukanya.
Bodoh sekali.
Namun ini lebih baik, dari pada mendengar celotehan Beomgyu yang sangat tidak berguna.
Tapi sampai kapan dia mau berdiam seperti ini.
"Kosong-satu-kosong-tiga-satu-tiga," sebuah suara mengusik pendengarannya, "itu password-nya," ucap lelaki itu sambil berjalan mendekat.
Jisung menekan angka-angka sesuai dengan yang dikatakannya dan pintu berhasil terbuka. "Makanya jangan main ninggalin aja."
"Abis kakak ngeselin," sahutnya singkat sambil menyelonong ke dalam, lantas segera mendudukan dirinya di atas sofa. "Lagi ngomong serius juga."
"Hehe... mukamu ngeselin sih tadi." Beomgyu menyusulnya masuk dan duduk di depannya. "Tapi aku bener kok... aku kan ga tau kalau adiknya Soobin itu laki-laki atau perempuan." Dia memberi pembelaan atas apa yang diucapkannya.
"Tapi'kan..."
Sudahlah, Jisung malas menanggapinya.
"Ceritaku tadi belum selesai—"
"Gak!" Jisung menolaknya dengan keras. "Kalo kakak mau cerita sesuatu yang enggak ada gunanya seperti tadi, lebih baik tidak usah."
Beomgyu terkekeh melihat Jisung yang sedang kesal. "Sekarang beneran kok, ga kaya tadi." Jisung menatapnya tajam, sepertinya dia masih tidak yakin dengan ucapannya.
"Iyaa, gak akan lagi." Jisung melunakkan pandangannya, lalu ia bertanya. "Jadi?"
"Emm... sebenarnya aku juga tidak yakin, tapi kakakmu berkata kalau hal ini sangat rahasia dan tidak ada yang boleh tahu." Beomgyu mulai bercerita.
"Dia bilang kalau kau itu spesial." Jisung masih menatapnya. Matanya penuh tanya, dan pikirannya sedikit was-was. "Kau mengetahuinya?"
Beomgyu memberi konfirmasi. "Aku pernah melihatmu menggunakannya, di sebuah danau, dan itu tidak sengaja."
Jisung terdiam.
Ceroboh sekali, sampai-sampai tidak sadar kalau ada yang melihatnya saat sedang menggunakan kekuatannya. Ssharusnya tidak ada yang boleh tau, tapi ini sudah terjadi.
Semoga saja cuma satu orang yang melihatnya.
"It's telekinesis, right?" Jisung mengangguk, lalu menatap takut ke arah Beomgyu. Dia takut akan reaksi yang akan diberikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
【√】°ɢᴇɴᴇ x』
Fanfiction[NCT Dream Fanfiction] + [97 Liners] Mereka ingin kebebasan. Mereka mendambakan kedamaian. Tapi siapa yang dapat melakukannya? Ketika seluruh negara telah dikuasai oleh para 'orang jahat' atau yang mereka panggil Exitium. Hak mereka direnggut, mere...