ᴛᴇɴ

493 98 8
                                    

ᴄʟᴜᴇ
■~■~■~■~■



"Bagaimana dengan pencariannya?"

Seorang lelaki melangkah menghampiri temannya yang sedang berkutat dengan komputer di depannya.

"Ah soal itu...," orang itu menoleh sekilas dan mendapati Jaehyun yang sedang menatap ke arahnya, "ada sejumlah orang yang pernah melihat beberapa hal aneh di daerah West Haven."

"Sepertinya itu mereka. Anak-anak itu."





"Baiklah, kalau begitu kita akan memulai pencarian di daerah itu," ucap Jaehyun. "Mungkin pencarian kecil-kecilan dulu, mengingat kita tidak tahu pasti keberadaan mereka di kota yang cukup luas itu."

Database mengangguk.

Sedangkan Jaehyun bersiap untuk meninggalkan ruangan itu.

"Tunggu," Eunwoo teringat akan sesuatu, "sebenarnya ini hanyalah asumsiku, tapi aku pikir ada sebuah kejanggalan dalam kejadian-kejadian ini."

Dia menunjukkan beberapa berita yang terjadi beberapa minggu yang lalu di komputernya. Sebuah berita yang sama, dengan waktu yang berbeda.

"Kemungkinan besar, itu adalah salah satu dari mereka."













"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











"BANGUN WOI!" Teriakan sang empunya apartemen bersinandung, mendampingi indahnya matahari di pagi hari.

"Hmm..." gumam yang lebih muda dengan suara serak khas orang bangun tidur. "Bangun atau mau disiram," tukas Beomgyu seraya membuka jendela kamar

"I-iyaa." Jisung mengucek mata dengan tangan kanannya sambil mengumpulkan sisa-sisa kesadaran yang masih berada di alam sana.

"Mandi sana, terus makan," oceh yang lebih tua.

"Kak Beomgyu bawel."

"Heh! Cepetan sana kalau enggak makanannya aku habisin," ujar Beomgyu sembari pergi ke ruang depan.

"Iyaaa..."











"Pagi kak Jaemin." Jisung berucap riang. "Pagi Jisung," balas Jaemin sambil menyiapkan menu sarapan kali ini.

Jisung berjalan menuju meja makan dan menempatkan diri di salah satu kursi. Dan pandangannya terhenti ketika melihat ada sosok lain yang belum disapanya.

"Pagi kak bawel." Kali ini dengan nada yang lebih datar, dan itu berhasil mencuri atensi yang lebih tua. "Apa kau bilang bocah!" seru Beomgyu tidak terima.

"Kak Gyu bawel," ejeknya sembari mengambil sepiring makanan yang sudah tersedia di atas meja. "Awas kau bocah!"

"Yak!" protes Jisung saat Beomgyu mengambil salah satu nugget yang berada di piring miliknya. "Anak kecil ga boleh makan banyak-banyak," ujar yang lebih tua sambil terkekeh ringan.





【√】°ɢᴇɴᴇ x』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang