ᴍᴇᴛᴇᴏʀ ᴅᴜɴᴋ
■~■~■~■~■Jisung mengamati Direction Cube yang masih saja berkedip. Namun, kali ini cahaya berpendar di sisi belakang dan tak begitu cepat. Itu berarti mereka kabur ke arah yang berlawanan dengan posisi orang yang dicari.
Coba saja tidak ada Exitium disini, semuanya pasti akan lebih mudah.
Dia meletakkan kubus itu di sampingnya, karena dia harus selalu bersiap kalau-kalau aksi mereka akan dimulai.
Lantas satu saat setelahnya, sebuah suara bersenandung dari dalam hutan.
"Dimanakah kalian? Anak-anak kecil yang nakal."
Jisung melirik Jaemin yang berada di sebrang sungai, berkomunikasi melalui tatap; seakan-akan sedang bertelepati.
Jaemin mengangguk sekilas, yang berarti rencana mereka telah dimulai.
"Keluarlah kalian! Come to mama!"
"Here!" Jaemin membalasnya dengan teriakan lantang. Kemudian dia bergerak masuk ke hutan, sembari sesekali meneriakan kalimat yang sama. "Hei! Aku di sini!"
"Kemari kau!" Suara itu terdengar semakin dekat. Dan kian mendekat. Hingga dia dapat melihat sosok wanita yang sedang memalingkan wajahnya ke semua sudut.
Dengan sengaja Jaemin berlari melewati wanita itu dan hal tersebut berhasil mencuri atensi Stone Gaze. Bahkan seharusnya saat ini dia sedang dikejar.
"Sini kau!"
Jaemin menoleh kebelakang untuk sepersekian detik. Dia melihat Stone Gaze dengan manik yang mengeluarkan sinar cahaya.
Jika dalam tiga detik padangannya tertuju pada mata itu, maka tamatlah sudah.
Dia berbelok ke kanan sebelum benar-benar memutari hutan dan kembali ke sungai tadi. Berlari sekencang mungkin agar tidak tertangkap oleh wanita itu.
Sebenarnya Jaemin tidak hafal peta hutan ini. Sedari tadi dia hanya bergantung pada intuisinya, berharap dirinya tidak salah jalan, apalagi sampai menjauhi sungai.
Betapa beruntungnya dia, semua berjalan dengan cukup lancar. Aliran air sudah terlihat dan sebentar lagi mereka akan mengakhiri ini.
Tinggal berbelok sekali lagi dan dia akan tiba di tempat tadi.
"Awas saja kau!" seru Stone Gaze jengkel sembari terus mengejar anak itu. "Kau pasti akan kuhancurkan! Lihat saja!"
Jaemin merinding saat mendengarnya. Siapa juga yang mau mati sekarang. Pokoknya jangan sampai itu terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
【√】°ɢᴇɴᴇ x』
Fanfiction[NCT Dream Fanfiction] + [97 Liners] Mereka ingin kebebasan. Mereka mendambakan kedamaian. Tapi siapa yang dapat melakukannya? Ketika seluruh negara telah dikuasai oleh para 'orang jahat' atau yang mereka panggil Exitium. Hak mereka direnggut, mere...