[3] IDK

58 2 0
                                    

Samuel pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Samuel pov.

"Aku yakin para gadis itu tak akan membersihkan nya" ucap Prince samuel dari dalam kamar mandi. Laki-laki itu memilih untuk memulai nya dari kamar mandi, karena ia tak mau berurusan dengan kedua wanita gila itu, Apa lagi Alycia.

"Wanita itu tak pernah berubah dari kecil" ucap nya sambil mengepel lantai. Laki-laki itu masih mengingat sosok Alycia kecil yang amat sangat nakal, awalnya ia menyukainya karena sikap riang nya itu. Tapi aku tak tau bahwa ia senakal itu. Waktu itu Alycia menginjak kelas 1 di sekolah biasa, dan aku memutuskan untuk berjumpa lagi dengannya. Ia sama sekali tak mengenal ku, entah apa yang berada di benaknya saat itu.

End.
Flashback.

Laki-laki kecil itu berjalan menuju gadis kecil yang berhasil menarik perhatiannya. Tapi seseorang menabrak nya, menyebabkan baju nya kotor. Anak kecil itu memerintahkan pelayan nya untuk menghukum bocah nakal tersebut, seorang gadis yang ku tunggu menghampiri ku.

"Apa yang sedang kalian lakukan?" Ucap nya dengan nada membentak.
"Oh? Alycia, kau di sini? Aku tak mengetahui nya" ucap laki-laki itu dengan sopan layaknya pangeran pada umumnya, tapi malah di balas dengan hembusan nafas kesal nya.

"Aku bertanya kepada mu! Apakah makhluk-makhluk itu pelayan mu?" Ucap gadis itu kasar.
"Iyaa, emangnya ada apa?" Ucap nya bingung.
"Apa salahnya sampai kau menghukum teman ku?" Ucap ku padanya.
"Karena dia mengotori ku (?)" Ucap nya yang belum menyelesaikan perkataannya.

Gadis kecil itu langsung melemparkan segumpal tanah liat kepadanya. Guru ku sontak kaget dengan sikap nakal ku, walaupun dia tau aku senakal itu. Tapi ini kali pertamanya seorang rakyat biasa, melempar tanah liat kepada sang putra mahkota.

"Sikap mu lebih kotor, dari pada baju mu" ucap ku sambil menarik gadis kecil yang sedari tadi menangis. Para pelayan pun di suruh diam oleh pangeran Kai yang masih di dalam kereta, ia hanya menertawai kakak nya itu.

"Sudah lah kak, kita kembali saja kau sudah di tolak" ucap nya sambil menahan tawa.

End.

"Liat saja aku akan memarahi mereka jika lapangan tak bersih" ucap laki-laki itu terdiam. Ketika melihat seorang gadis berlari membawa tiga gelas minuman, dan sisanya membersihkan lapangan indoor.

"Apa yang kau lakukan? Cepat bantu mereka, kalau sampai tak bersih kalian tau apa akibatnya" ucap Aurora memerintahkan ketiga gadis itu.
"Makasih, Alycia" ucap seseorang sambil memberikan ku minuman.
"Siapa nama mu gadis cantik?" Ucap ku sambil tersenyum, menggodanya.
"Nama ku Aracelli Arlette, bukan kah kita pernah bertemu?" ucap nya padaku.
"Tentu saja tidak, aku hanya anak seorang kapten pelaut" ucapku sambil meminum sesuatu.
"Oh? Apakah kau keluarga Kingsleigh yang terkenal itu?" Ucap Aurora pada ku.
"Hm.. apa nya yang terkenal? Ia hanya seorang pelaut, walaupun keluarga kami sangat kaya sih" ucap ku padanya.
"Ayolah, siapa yang tak kenal Kingsleigh seorang kapten pemimpin perang pada masanya" ucap Aracelli dengan nada memuji.
"Baiklah, anggap saja begitu" ucap ku sambil tersenyum kepada seorang pangeran dengan gagang pel di tangan nya.

Alycia In A Fairy TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang