[17] Pernikahan

27 2 0
                                    

Gadis itu menatap kesal laki-laki di depannya itu, bisa-bisanya ia berfikir untuk membawaku pergi dan meninggalkan tahtah yang sudah ku incar memang nya dia siapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu menatap kesal laki-laki di depannya itu, bisa-bisanya ia berfikir untuk membawaku pergi dan meninggalkan tahtah yang sudah ku incar memang nya dia siapa. "Pangeran Kai, sebaiknya kau buang perasaan mu itu karena aku tak memiliki sedikit rasa pun padamu" ucap Alycia berjalan mundur. "Kenapa? Bukankah kau juga menyukai ku?" Tanya Kai bingung. "Apakah kau tau saudari ku menaruh kau di hati nya?" Tanya Alycia kembali. "Kenapa kau tak menjawab pertanyaan ku terlebih dahulu?" Tanya Kai kembali.

"Apakah ini menjadi adegan pertanyaan tanpa jawaban?? Baiklah aku akan menjawabnya dengan tegas, aku tidak mencintaimu dan tak akan pernah! Dan jika sampai kau menyakiti hati saudari bodoh ku itu! Aku tak akan segan membalas nya" ucap Alycia sambil pergi dari sana. Gadis itu berjalan pergi dari sana, Alice yang melihatnya merasa hatinya tersayat-sayat. Alycia yang mengetahuinya menarik gadis itu kembali dan berkata padanya. "Kalau udah gak kuat mundur, kalau gak bisa mundur maju gitu aja kok susah" ucap Alycia meninggalkan Alice di kamarnya sendirian.

Singkatnya hari pernikahan kami sampai, dan bisa-bisanya pernikahan kami di tempatkan di hari yang sama. Entah demi kerukunan dan kesetaraan, atau raja yang pelit aku tak mengerti. "Bagaimana rasanya menikahi wanita yang tak kau cintai?" Tanya Alycia di atas kereta kuda sambil menyapa para tamu. "Apakah kau memancing keributan dengan ku?" Jawab Samuel datar. "Ayolah, aku hanya ingin melihat kau menghancurkan pernikahan ini siapa tau kau bisa kabur dan menikah dengan Alice" ucap Alycia sambil tertawa kecil.

"aku bukan manusia gila seperti mu" ucap Samuel sambil tersenyum remeh. Alycia hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya melihat wajah kesal itu. Di sisi lain Alice dan KAI tak mengucapkan sepatah katapun ketika di atas kereta kuda. Karena Kai tau gadis yang ia cintai menghawatirkan saudarinya itu, ia memilih diam untuk tak menyakiti nya.

"Kenapa kau tak mencobanya? Siapa tau menyenangkan membuat keributan di hari besar seperti ini?" Ucap Alycia memanasi Samuel. "Berhentilah memikirkan hal gila, nona Alycia" ucap Samuel membuat gadis itu kembali tertawa. "Bukankah sekarang kau harus nya memanggil ku nyonya Samuel, atau Istriku" goda Alycia. Bahkan gadis itu hampir jatuh dari kereta kuda, tapi samuel dengan sigap menangkap pinggul istrinya itu. Membuat adegan romantis yang di tonton masyarakat luas beserta Kai.

"Liat itu putri Alycia dengan pangeran samuel"
"Iyaa mereka berdua mesra sekali"
"Sudah ku duga pasti mereka akan bersama"
"Ah.. betapa baiknya Alycia, sampai bisa mendapatkan Samuel"

Perkataan itu terdengar ke kuping mereka, terlihat wajah cemburu Kai. Dan bisa-bisanya aku malah tertawa mendengar kata baik. "Kenapa kau tertawa?" Ucap samuel yang masih merangkul ku. "Apakah akting mu sudah cukup? Bisa lepas pinggul ku sekarang pangeran?" Ucap Alycia sambil menahan tawanya.

Malam pun tiba acara nya sudah selesai, aku tidak tau kabar Alice dan Kai di ruangan mereka. Sedangkan aku masih bertengkar dengan mahluk gila itu. "Hei, aku tidak peduli kau mau tidur dimana tapi aku tak mau tidur di bawah!" Ucap Alycia mengambil selimut itu. "Bagaimana bisa aku seorang pangeran tidur di sofa?" Tanya Samuel kesal. "Yaudah kan bisa berbagi kasur, lagipula aku tak berniat memperkosa mu" ucap Alycia sambil menarik selimutnya.

"Kau!" Ucap Samuel pergi dari sana, gadis itu mengintip kepergian nya. "Apakah dia tidak akan tidur di sini malam ini? Baguslah, lagi pula mana mungkin istana ini kekurangan kamar" ucap Alycia kembali tidur. Seketika ada seseorang yang mengetuk pintu kamar ku, Alycia fikir itu adalah Samuel dan langsung memarahi nya. "Jika kau ingin masuk, kan- kenapa kau kemari?" Tanya Alycia bingung.

Kakak nya kemari tanpa sepatah katapun dan masuk begitu saja. "Jangan bilang kai mengusir mu?" Tanya Alycia. "Bukan, aku hanya.." jawab nya sambil menundukkan kepala. "Jujur, aku tak memperdulikannya jadi kau bisa keluar" ucap Alycia kembali membukakan pintu. "Sebenarnya tidak ada hal penting yang terjadi, ia hanya masuk dan tidur tampa sepatah katapun" ucap Alice yang malah di salah artikan Alycia. "Oh aku mengerti, jika kau menginginkan nya bilang saja atau perlu kau yang maju lebih dulu" ucap Alycia sambil memberikan tatapan aneh.

"Bukan seperti itu, Alycia" ucap Alice dengan pipi merahnya. "Lalu apa?" Tanya ku bingung. "Seperti nya ia jadi lebih dingin dari sebelumnya" ucap Alice. "Bukankah itu pesona laki-laki? Maksudku bila ia menjadi lebih romantis bukankah itu tak menarik" ucapan ku membuat Alice sedikit mengerti. "Jadi tak apa begitu?" Tanya Alice, di sambut anggukan Alycia.

Akhirnya gadis itu pergi dari sana tapi ketika sudah larut malam, perut ku malah bergemuruh tanda lapar. "Bukankah ini sudah malam, ayolah kenapa kau tak bekerja sama" ucap Alycia sambil membalikkan badannya. Gadis itu sedikit kaget karena melihat Samuel sudah tertidur di samping nya dengan nyenyak.

"Katanya tak mau tidur dengan ku" ucap Alycia sambil menatap dalam laki-laki itu. "Sepertinya ia lumayan tampan, pantas saja banyak yang menyukainya" ucap Alycia sambil mengelus pipi Samuel. Seketika samuel memeluk erat wanita yang sedang tidur dengannya itu. "Kau punya kebiasaan tidur yang aneh nya" ucap Alycia sambil memeluk laki-laki itu juga.

Sebelumnya,
"Ah.. masa iya aku tidur di luar" ucap Samuel berdiri di lorong sendirian. Seketika ia melihat Putri Alice berjalan menuju kamar nya. Laki-laki itu langsung berlari bersembunyi di antara pilar-pilar tinggi itu. Entah apa yang di bicarakan ke dua wanita itu, tapi itu memakan waktu cukup lama sampai-sampai samuel tertidur diluar sana. "Pangeran?" Tanya seorang pelayan, "oh?" Ucap Samuel setengah sadar.

"Kenapa anda tertidur di sini?" Tanya nya bingung, "tidak apa, sepertinya aku sudah ketiduran" ucap laki-laki itu. Ia pergi kembali ke kamar nya dengan rasa tidak nyaman. Para pelayan yang melihatnya merasa lucu, mereka kira Samuel malu untuk tidur bersama istrinya.

Laki-laki itu berjalan penuh hati-hati menuju kamarnya. Terlihat gadis itu sudah tertidur pulas di antara selimutnya. Samuel langsung melangkah berani, ketika Alycia mulai berbalik badan Samuel dengan refleks tiarap di atas lantai itu. "Kenapa aku takut? Bukankah ini juga kamar ku?" Ucap Samuel. Ia memberanikan diri untuk tidur di samping Alycia. Ketika ia hendak tidur ia juga menatap dalam Alycia. "Bagaimana bisa gadis kecil seperti mu menjadi wanita jahat?" Ucap samuel, sambil membenarkan rambut ku. "Apa yang ku fikirkan? Sadar lah Samuel! Kau menyukai alice" ucap Samuel.

 "Apa yang ku fikirkan? Sadar lah Samuel! Kau menyukai alice" ucap Samuel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ha? ヽ(。◕o◕。)ノ.
Kamu belum vote, comment, and follow aku nya? Itu aja belum apa lagi di share ಠ_ʖಠ
Ih~ kok belum sih(っ˘̩╭╮˘̩)っ, aku tunggu nya awas aja sampe belum.
See you next chapter ( ◜‿◝ )♡.

Alycia In A Fairy TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang