[36] Desa Penghubung

23 2 0
                                    

Warning! For Readers! Untuk Vote, Comment, and Follow sebelum melanjutkan membaca (⌐■-■).
See you In the next chapter!

Singkat cerita Alice pergi kesana, tapi di ikuti oleh Samuel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Singkat cerita Alice pergi kesana, tapi di ikuti oleh Samuel. Akhirnya ia marah akan kebohongan Alice, dan Kai masih ingin menyakinkan nya. Seseorang bahkan telah menyiapkan kapal, dan seorang pengantar. Bagaimana pun desa penghubung harus melayani pembeli bagaimana pun bentuknya.

Karena tingkah gegabah Kai dan Samuel, gadis itu tak dapat menemui si blackrabbit. Sebenarnya Alice sempat menentangnya tapi entah kenapa Samuel benar-benar kuat akan pendirian. Seperti ayah nya sang raja, yang keras kepala. Samuel pun telah kembali ke desa penghubung.

"Perjalanan telah usai silakan kalian meminum obat untuk meredam efek samping ke dunia sihir" ucap si pengantar. Mereka meminum tanpa curiga termasuk Alice, walaupun ia mengerti itu adalah obat pelupa demi menjaga kerahasian desa penghubung. Dan si pengantar itu adalah Sea, dia bahkan melihat Alycia berenang bersama si merman.

Mereka pun telah meninggalkan desa penghubung seutuhnya. Gadis itu keluar dari air di sambut Sea dan sehelai kain. "Wah! Aku menyesal melakukan nya lagi" ucap Alycia. Laki-laki itu langsung membalutnya dengan kain tebal itu. "Salah sendiri kenapa gak jadi penumpang gelap saja?" Ucap Sea, dengan mudahnya. "Kan aku gak tau kamu yang jadi pengantar nya" ucap Alycia, sambil memukul pundaknya.

"Au.. yasudah maafkan aku" ucap nya, sambil mengusak-usak rambut Alycia. Laki-laki itu mengeringkan rambut si gadis, dan ia perlahan melihat sesosok keluar dengan kering dari dalam air. Itu adalah eunwoo, dengan tubuh kering nya. "Kok kamu gak basah" ucap Alycia, sambil bermesraan dengan Sea. Itu lah yang di lihat di mata eunwoo. "Iyaa lah, kan aku menggunakan sihir" ucap eunwoo.

"Kalian semua jahat" ucap Alycia, sambil mendorong jauh Sea juga. "Kenapa jadi aku? Sudah sini rambut mu, entar masuk angin" ucap Sea. Tapi Alycia hanya meninggalkan nya, sambil berjalan tanpa tau arah. "Arah ke desa sebaliknya" ucap Sea, gadis itu langsung berbalik arah. "Aku tau!" Ucap nya sambil berlari menahan malu.

Eunwoo mengikuti ku, sambil menatap sinis Sea. "Ikan sialan" umpat Sea, sambil mengejar ku. Kenapa jadi acara kejar-kejaran sih. Alycia pun berlari tanpa menghadap depan, dan tak sengaja menabrak seseorang. "Ah, maaf" ucap Alycia, sambil mengelus jidatnya. "Kau tak apa?" Tanya nya, ia mengelus jidat ku lembut. "Aku tak apa, Wave!" Teriak nya bahagia, gadis itu langsung memeluk erat pria di depannya.

Mata eunwoo langsung terbuka lebar melihat gadis itu memeluk lelaki lain. Berapa banyak laki-laki yang menyukainya sih, sekarang bahkan jumlahnya ada tiga. Padahal masih ada dua lagi, dan pemeran tak terlihat lainnya. Laki-laki itu berdiri di belakang ku, seperti memperingati Wave.

"Siapa dia?" Tanya Wave, melepaskan pelukan. "Oh dia teman seperjalanan ku, namanya eunwoo" ucap Alycia. "Cha Eunwoo" ucap nya dengan intonasi keras. Aku hanya menepuk pelan, agar dia tidak bertingkah aneh. "Ini bukan wilayah ku, jadi jangan bertingkah seenaknya" bisik ku padanya. Sepertinya tatapan Wave semakin tajam untuk saat ini.

"Si kembar pasti senang melihat mu" ucap Wave, mengubah topik. "Yang satu tidak melihat, yang satu ingin membunuh ku jika berjumpa lagi bagian mana nya yang senang? Kepalaku yang ada di jadikan tumbal laut" gumam Alycia, di samping Eunwoo. "Kenapa kalian memberikan tumbal ke laut? Bukankah kalian hanya mencemari rumah ku" jawab Eunwoo.

Aku tak menjawab pertanyaan eunwoo, maupun Wave. Aku langsung menarik Sea menjauh dari kedua bocah itu. "Bagaimana mereka tau desa penghubung?" Tanya Alycia. "Aku pun tak tau, tadi nya aku hanya melihat seorang wanita kebingungan yang mencari dirimu. Tapi perlahan banyak gerombolan manusia sialan itu" jawab Sea, yang juga kesal. "Memang apa yang terjadi?" Tanya ku, bingung.

"Sepertinya ada yang membocorkan jalan rahasia, tapi siapa?" Ucap Sea. Mereka kebingungan dan hanya menyisakan riuk nya desa itu. "Biarlah, aku jadi pusing" ucap ku. "Sudah cukup lama sejak kita bertemu, bahkan luka mu sudah berhasil hilang" ucap Sea. "Tentu saja, itu juga karena si penghianat" ucap ku, sambil menatap sinis eunwoo.

"Apa lagi salah ku? Kenapa wanita itu menatap sinis ke arahku?" Fikir kedua laki-laki itu. "Bukankah kau seharusnya kembali" ucap Wave. "Itu bukan urusanmu" ucap Eunwoo, yang lalu pergi menghampiri ku. "Ada apa?" Tanya gadis itu, karena lelaki itu menarik tangan nya. "Kau bilang ini bukan wilayah mu, dimana rumah mu?" Tanya Eunwoo.

Gadis itu melepaskan pegangannya dan menunjukkan wajah mengintimidasi. "Kenapa kau bertanya? Itu bukan urusanmu" ucap Alycia. "Karena aku ingin mengantar mu, bukankah kau akan pulang?" Tanya nya. "Aku tak minta untuk di antar, dan bukankah seharusnya kau kembali ke dunia sihir? Setelah kau mendapatkan kaki ini dan aku telah kembali, bukankah perjanjian kita telah usai?" Ucap Alycia.

Ucapan itu membuat hening kuping Eunwoo. Rasanya hampa seketika mendengar ucapan si gadis. Mata nya hanya tertuju ke satu arah, yaitu mata nya yang tak memiliki rasa apapun. Tapi perlahan bibir itu menekuk ke atas. "Karena aku mencintai mu" ucap nya, seketika Alycia seperti sedikit tersentak kaget.

"Kau bohong hahaha, tak mungkin sekali! katanya seekor merman jatuh cinta ia akan selalu mencintai nya seperti orang bodoh, apakah kau sendiri tau arti kata cinta?" Ucap Alycia, yang membuat kaki nya agak lemas. "Tau, perasaan yang tak tergambarkan tapi aku tau!" Ucap nya dengan bodoh nya. "Sepertinya kau harus kembali kerumah Chengyi, karena kau mungkin salah minum ramuan dan keracunan kata-kata bodoh itu" ucap Alycia sambil berjalan pergi.

"Aku tau Alycia, rasa itu muncul begitu saja di hatiku" ucap nya sambil mengikuti si gadis. "Apakah aku sedang di kejar ikan cupang? Kenapa dia agresif sekali" gumam si gadis. "Alycia (?)" Ucap seseorang, sepertinya dia adalah wanita bar-bar waktu itu. "Apakah kau bahkan tak mengingat ku? Aku Eulan" ucap nya.

"Tentu saja, mari kita bicara berdua" ucap ku, sambil menarik nya. "Eh tapi?" Ucap mereka bersamaan. Mereka telah terpisah lagi, dan duduk di gubuk Eulan dengan secangkir teh. "Tak perlu, aku hanya ingin menjauhi mereka" ucap ku, sambil mengintip dari jendela. "Bukannya kau kembali terlebih dahulu?" Ucap nya, dengan menuang secangkir teh.

"Siapa yang menginginkan ku kembali?" Ucap Alycia, sambil meminum nya. "kau pergi terlalu lama, banyak hal yang telah terjadi" ucap nya, dengan wajah murung. "Ayolah, memang apa yang terjadi? Tak mungkin ada yang meninggalkan?" Ucap Alycia, sambil tertawa canggung. Wanita itu mengangguk dengan aura mencekik di sampingnya.

Aku tak berfikir cinta itu bodoh, hanya dia saja yang berfikir itu bodoh _Cha Eunwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tak berfikir cinta itu bodoh, hanya dia saja yang berfikir itu bodoh _Cha Eunwoo

Aku tak berfikir cinta itu bodoh, hanya dia saja yang berfikir itu bodoh _Cha Eunwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alycia In A Fairy TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang