"Iya seperti itulah nona, tapi nona sendiri kenapa ingin pergi ke sana? Di sana cukup berbahaya loh" ucap Sea memperingatkan ku. "Dimana pun kau berada, pasti kau dalam bahaya jika tidak berarti kau sudah mati" ucap Alycia membingungkan Sea. "Maksud nona?" Tanya nya padaku, "ketika kalian terdiam saja, bisa terjadi banyak hal di dunia ini seperti bencana alam atau mungkin kereta kuda yang blong bahkan ketika kau tidur bisa saja rumah mu runtuh" ucap Alycia. "Benar juga kata nona, maut bisa menjemput kita dimana saja. Wanita pemberani" gumam nya di akhir, "apa?" Ucap Alycia mendengar samar-samar. "Oh tidak apa nona" ucap Sea sambil salah tingkah, "jujur aku hanya bertanya, jika suatu saat aku membutuhkan sesuatu dari dunia itu aku kan bisa mencari mu" ucap Alycia. "Oh baiklah, aku akan memberikan mu ini" ucap nya memberikan ku sesuatu.
"Apa ini? Sebuah gantungan lonceng? Untuk apa?" Tanya Alycia kebingungan dan penasaran. "Ini barang dari dunia sihir nona, jika kau menggoyangkan nya maka ini bisa memberikan pesan sejauh apapun kau berada" ucap Sea sambil memperlihatkan yang lainnya. "Jadi aku bisa menghubungi mu, tanpa harus bertemu dengan mu? Sama seperti handphone pintar ku?" Ucap Alycia. "Iyaa, tapi dengan ini kau tidak perlu taku- ah sudahlah, sama saja kegunaannya" ucap Sea yang malas menjelaskan nya.
"Baiklah, kalau begitu aku bisa kembali dengan tenang" ucap Alycia. "Kau ingin kembali lagi?" Tanya nya bingung, "bagaimana dengan wave?". "Justru jika aku masih di sini, kalian lebih dalam bahaya" ucap Alycia cemas. "Kau khawatir dengan ku?" Ucap nya sambil tersenyum, "tentu aku memikirkan kisah hidup ku, kau gila mana mau aku tinggal di sini lebih lama" jawab Alycia menjatuhkan khayalan Sea.
"Baiklah, kau tinggal jalan terus ke sebelah sana. Kau akan bertemu sebuah tanjakan curam tapi tidak usah naik kesana, ada sebuah tangga di dalam gua kau tinggal mengikuti jalannya dan akan keluar melalui sumur terbengkalai di belakang sekolah mu" ucap Sea memberitahu kan jalan rahasia itu. "Oh? Baiklah, aku tidak pernah tau ada sumur terbengkalai" ucap Alycia sambil berjalan pergi. Ketika ia sudah keluar dari sumur itu, ia melihat bahwa itu terletak di kandang kuda.
"Ayolah, kenapa di sini juga sangat bau" ucap nya berjalan sambil menutup hidung. Ia pergi melihat sekeliling, tapi tak menemukan seseorang karena itu adalah hari libur. "Tapi bukankah seharusnya ada penjaga sekolah?" Ucap Alycia berkeliling, mencari cara agar ia bisa kembali. Ia melihat seorang penghantar susu yang biasanya mengantarkan susu ke rumah-rumah termasuk rumah nya. "Hei, pengantar susu bisakah kau mengantarkan ku pulang?" Ucap Alycia bertanya, "oh baiklah nona, lagi pula kita sejalan" ucap nya yang langsung membolehkan ku.
Sesampainya dia di rumah, ia tak menemukan siapa pun. Akhirnya ia mengambil kunci cadangan di dalam tanaman Alice, "ah ketemu! Hm.. apakah wanita tua itu belum pulang? Bagaimana jika ia sakit lagi" ucap Alycia cemas. Ia masuk dan mandi seperti tidak terjadi apapun, "aku rindu kau kamar ku, jangan ada yang memisahkan kita lagi nya". Alycia langsung tertidur, dan ternyata Alice masih mencari nya dan kembali cukup larut.
"Terimakasih pangeran" ucap Alice di depan sana, Alycia yang mendengar suara kakaknya pergi melihat dari pojok jendela kamarnya itu. "Ia biar Alycia kita cari besok kembali" ucap Samuel sambil menepuk pundak Alice. "Bilang saja dia ingin menggoda para pangeran" gumam Alycia dengan secangkir teh susu di tangan nya. "Ayolah Samuel, kita harus kembali" ucap Kai yang malas melihat kemesraan itu. Ketika Alice mau membuka pintu, pintu itu ternyata tidak terkunci.
"Hati-hati, sepertinya ada yang masuk" ucap Samuel mengada-ada. "Ayolah, kenapa mereka malah belum pulang sih" ucap Alycia malas. "Biar kami yang memeriksa terlebih dahulu" ucap Kai maju bersama Samuel di depan. Kata-kata itu sedikit membuat Alice malu tersipu, mereka melangkah menyusuri rumah. Tapi tidak ada satupun orang di lantai satu, "apa mungkin itu ibumu?" Tanya Kai. "Tidak ada, ibuku masih belum pulang dari kemarin lusa" ucap Alice yang sudah memeriksa kamar ibunya.
"Ha!" Ucap Alycia berteriak dari lantai atas, "dari atas" ucap Samuel cepat berlari. Tapi lagi-lagi tak menemukan seseorang, ia menyusuri lorong pemisah kamar Alice dan Alycia. "Tidak ada orang" ucap Samuel dan KAI yang sudah memeriksa kamar Alice. "Apa mungkin?" Ucap Alice bergegas ke kamar adiknya. Ia memeriksa nya dengan teliti, tapi tak ada seseorang pun di sana.
Nyiet...
Suara itu keluar dari pintu lemari yang bergerak dengan sendirinya. "Berhati-hatilah" ucap samuel yang berusaha menghentikan Kai. "Auhm!" Ucap Alycia yang keluar dari lemari itu sambil di lapisi kain seprai putih, dengan beberapa gambar bunga di atasnya. Ia berusaha menakut-nakuti saudari dan para pangeran itu. Terlihat Kai agak terkejut oleh nya, tawa gadis itu memenuhi seluruh ruangan. "Bagaimana bisa kau baru seperti itu kaget?" Ucap Alycia dengan tawa nya. "Nya mana aku tau kalau kau yang berada di dalamnya?" Ucap Kai membela diri.
"Alycia, sejak kapan kau kembali" ucap Alice sambil memelukku, "wanita penggoda" bisik Alycia. "Apa katamu?" Tanya Alice sambil meregangkan pelukan nya, "aku baru saja kembali kak, kenapa kalian beramai-ramai memasuki kamar ku?" Ucap Alycia sambil melepaskan seprai itu dan duduk sila di atas kasur itu. "Kau kemana saja? Dan bagaimana bisa disini? Bagaimana dengan para bandit itu?" Tanya Kai. "Kau membuat kami cemas tau" ucap Samuel, "bukankah kau hanya mengkhawatirkan Alice?" Celetuk Alycia. "Hahaha aku hanya bercanda, aku tidak tau mungkin mereka sudah mengambil sesuatu yang mereka inginkan kali" lanjut Alycia.
"Ha? Maksud mu? Mereka sudah mengambil apa? Kau tak apakan, Alycia?" Tanya Alice cemas, "mungkin saja bagian dalam tubuh ku, atau bahkan keperawanan ku" celetuk Alycia. "Hei, berhentilah bercanda" ucap Samuel kesal, "kan sudah ku bilang kau hanya peduli dengan Alice, aku tak apa itu- sudahlah malas aku menjelaskan nya" ucap Alycia sambil mengambil beberapa kue. "Kau seharusnya menjelaskan nya Alycia, agar kakak mu tak cemas" ucap Samuel kembali memprovokasi. "Tidak bisakah kau diam, mendengarkan kau bicara saja sudah menyebalkan. Bukankah aku di sini sebagai korban?" Ucap Alycia kesal.
"Kau!" Ucap Samuel naik pitam, "sudahlah kak yang penting Alycia sudah ketemu sekarang kita pulang saja" ucap Kai. "Sudahlah menetap saja malam ini, kudengar akan terjadi hujan lebat dan itu cukup berbahaya" ucap Alycia sambil menunjuk ke arah jendela. "Iyaa, sepertinya akan cukup lebat, bahkan kilat dan petir nya sudah keluar" lanjut Alice cemas.
Aku rela menjadi seperti apapun demi mendapatkan mu - Kai Kamal Huening
Ha? ヽ(。◕o◕。)ノ.
Kamu belum vote, comment, and follow aku nya? Itu aja belum apa lagi di share ಠ_ʖಠ
Ih~ kok belum sih(っ˘̩╭╮˘̩)っ, aku tunggu nya awas aja sampe belum.
See you next chapter ( ◜‿◝ )♡.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alycia In A Fairy Tale
Romance[End]𝐴𝑙𝑦𝑐𝑖𝑎 𝐾𝑖𝑛𝑔𝑠𝑙𝑒𝑖𝑔ℎ, 𝑎𝑝𝑎𝑘𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑟 𝑑𝑜𝑛𝑔𝑒𝑛𝑔𝑛𝑦𝑎? 𝑇𝑒𝑛𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑗𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘. 𝐿𝑒𝑙𝑎𝑘𝑖 𝑡𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛, 𝑤𝑎𝑗𝑎ℎ 𝑐𝑎𝑛𝑡𝑖𝑘, 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑒ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑤𝑎ℎ 𝑤𝑎𝑛𝑖𝑡𝑎 �...