[40] Para kelinci bodoh

23 2 0
                                    

Warning! For Readers! Untuk Vote, Comment, and Follow sebelum melanjutkan membaca (⌐■-■).
See you In the next chapter

"Sudahlah lebih baik kita panggil penjaga dulu, paling tidak mereka lelaki pasti lebih berani kan?""Baiklah, sepertinya itu lebih baik""Tapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudahlah lebih baik kita panggil penjaga dulu, paling tidak mereka lelaki pasti lebih berani kan?"
"Baiklah, sepertinya itu lebih baik"
"Tapi.."

Kedua pelayan itu menarik teman satunya untuk pergi dari sana secepatnya. Setelah mereka mendapatkan seorang penjaga lelaki, mereka menyuruh nya untuk membuka pintu itu. Tapi tak mendapatkan seorang pun, alhasil mereka jadi ketakutan setengah mati. Sedangkan ketiga laki-laki itu telah terjun payung dari sana.

Kembali ke Alycia yang telah di tarik paksa untuk kembali, dan mendapatkan dirinya telah di Borgol oleh para penjaga. "Katanya kau tak membawa seorang pun!" Teriak Alycia. "Aku tau kau akan kabur lagi, bagaimana jika kali ini kau menjadi gelandangan?" Ucap Alice, dengan di sampingnya linyi. "Seharusnya aku tak mempercayai mu!" Ucap Alycia, yang telah di seret masuk.

Di tengah adegan tarik menarik ini ternyata ketiga mahluk itu telah di todong pedang oleh Kai dan Samuel. Wave yang tak bisa apa-apa hanya pasrah dan tak bisa meninggalkan Sea serta lelaki timur itu. Alycia hanya tersenyum melihat teman-teman nya juga di tangkap. "Wah.. aku bisa melihat 4 kelinci bodoh, yang siap dimakan" ucap Alycia, sambil menghembuskan nafas berat.

Serta entah datang dari mana, mahluk laut itu juga di seret oleh para penjaga. "Mohon maaf tuan, saya menemukan dia di dekat danau kerajaan" ucap seorang penjaga. "Lepaskan! Aku hanya numpang berenang, dan kaget" ucap nya. "Karena ada buaya putih" ucap Alice, dan Alycia. Mata ketiga lelaki itu terbelalak kaget. "Bagaimana kau tau?" Tanya Eunwoo, sambil berlari ke arah ku.

"Aku juga hampir di makan oleh nya" jawab Alycia. "Eh itu bukan topik penting nya" ucap seorang penjaga. "Trus? 5 kelinci bodoh, yang siap dimakan?" Ucap  Alycia, Wave, Sea, dan Chengyi secara bersamaan. "Kelinci apa?" Tanya Eunwoo bingung, dan menatap yang lain nya. "Seharusnya 3 kelinci dan 1 cupang" ucap Alycia, sambil memberikan isyarat dengan borgol nya.

Penjaga itu langsung melepaskan nya, dan terlihat jelas wajah Alycia terlihat tak baik. "Jauhkan pedang kalian dari orang-orang ku" ucap Alycia, sambil menatap masam wajah-wajah itu. "Kau baru saja kembali setelah lama menghilang, bukankah seharusnya kau menjelaskan sesuatu dulu kepadaku?" Tanya Samuel, dengan wajah tak tergambarkan.

"Kalau aku tak mau bagaimana?" Ucap Alycia, sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Kau! Baiklah, aku akan melepaskan ketiga bocah tengik ini" ucap Samuel, dengan pasrah. "Empat, ikan cupang ini juga" ucap Alycia, sambil menunjuk Eunwoo yang terus menggandeng nya. Samuel yang lumayan kesal pun mulai mengoceh.

"Kau? Bagaimana bisa kau memanggil para lelaki ini milik mu? Lalu kau anggap aku apa?" Tanya Samuel, mendekati ku. Tapi dengan keberanian Eunwoo, laki-laki itu menghadangnya. "Dia tak menyukai mu, jadi tolong jaga jarak" ucap Eunwoo membela ku. "Ha? Dia istri ku, kau tau siapa aku?" Ucap Samuel dengan tegas nya. Alycia tak memperdulikan pertengkaran kecil itu, dan malah khawatir dengan mereka yang baru saja jatuh.

"Apakah kalian habis mencoba bunuh diri dari kamar ku?" Tanya Alycia, sambil berusaha membantu berdiri Chengyi. Wave bisa berdiri sendiri, dan membantu Sea. "Bagaimana kau tau?" Ucap Sea, "aku pernah mencobanya" jawab ku. "aku senang kau kembali dengan selamat" ucap Kai, dengan wajah cemasnya. "Hanya ekspresi mu yang bisa membuat perasaanku sedikit membaik" ucap Alycia, sambil tersenyum.

Samuel menarik paksa diri ku dengan kasar, setelah Lima tahun berlalu sepertinya sikap bejatnya tak berubah. "Apa ini? Kau bahkan tak menghargai ku didepan para penjaga? Kau adalah istriku bagaimana bisa kau kembali membawa empat lelaki sekaligus?" Ucap Samuel, sambil memegang erat tangan ku. Aku langsung mendorongnya kasar, dan menatap jijik laki-laki itu. "Kau salah, aku membawa lima lelaki tau! di samping Alice aku juga yang membawanya walaupun di akhir dia mengkhianatiku" ucap Alycia dengan santainya.

"Aku telah menunggu mu selama lima tahun, dan kau bisa nya kembali dengan banyak lelaki?" Ucap Samuel, dengan menyedihkan. "Oh? Aku kira kau senang melihat ku terjun dari tebing itu" ucap Alycia, sambil tersenyum. "Bagaimana mungkin? Kau adalah-" ucap Samuel, yang ku hentikan. "Berhenti memanggilku istri, Kau bahkan tak pernah menganggap ku seperti itu dulu" ucap Alycia.

"Berhentilah seperti ini" ucap nya memelas. "Samuel Arredondo Kim! Berhentilah terlihat seperti raja yang baik, aku tau kau berusaha membunuh ku dulu" ucap Alycia, dengan marah nya. "Kenapa kau berfikir seperti itu?" Ucap Kai. "Adik polos mu bahkan tak mengetahuinya, aku pergi kesana untuk mu dan kau berusaha membunuh ku?" ucap Alycia, dengan tawa kesalnya.

Tangis itu keluar bersama tawanya, mungkin para penjaga telah menganggap ku gila. Tapi berbeda dengan tatapan Wave, yang telah mengetahui nya. Dia berfikir aku sedang berlibur dengan Wave di desa kumuh itu, dan dia mengutus seseorang untuk memberikan ku surat. Tanpa tau bahwa si mata-mata itu berusaha membunuh ku. "Apa maksudmu Alycia? Aku tak mengerti kata-kata mu sedikit pun" ucap Samuel, kaget.

"Kau yang mengutus mata-mata waktu itu kan! Serta melepaskan para cita di hutan perbatasan sheen" ucap Alycia, gamblang. "Aku memang mengutus seseorang tapi aku tak berusaha membunuh mu" ucap Samuel, berusaha menjelaskan. Tapi Alycia berjalan mundur ketika ia berusaha mendekat.

"Menurut ku dia tak melepaskan para cita, tapi dia memancing kedatangan nya secara tak sengaja" ucap Wave. "Sama saja kan? Dia berusaha membunuh ku" ucap Alycia. "Terus bagaimana dengan masalah panah itu?" Ucap Linyi, yang tiba-tiba angkat bicara. Lelaki ini sedari tadi diam saja, tapi ketika Wave angkat bicara dia membela ku. "Mungkin itu orang lain" ucap Wave, menenangkan situasi.

Kedua lelaki yang tak saling kenal ini terus menatap satu sama lain, seperti sudah mengenal sejak lama. "Bagaimana mungkin aku hanya melihat satu orang saja? Bukankah kau juga disana?" Ucap Alycia, marah pada Wave. "Menurutku ini sangat mencurigakan, bukankah seharusnya kita mengadilinya juga karena ini adalah hal yang cukup besar" ucap Linyi dengan beraninya.

"Kau hanya seorang bangsawan biasa, beraninya ikut urusan kerajaan" ucap Kai. "Iyaa menurut ku ini benar" ucap Alycia, tanpa ragu. "Alycia, kau sebaiknya memikirkan nya kembali" ucap Alice, cemas. "Menurutku jika menurut Alycia benar, maka lakukanlah aku mendukungmu serta para mahluk lautan" ucap Eunwoo, yang terdengar aneh. Terjadilah perdebatan diantara mereka, dan serta mulut para penjaga. Sepertinya hal ini akan mengguncang posisi Samuel kembali. Bisa saja ini akan berdampak buruk.

 Bisa saja ini akan berdampak buruk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alycia In A Fairy TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang