[10] Desa Kumuh

34 2 0
                                    

Tak lama gadis bernama Alycia itu pun sadar dari pingsannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama gadis bernama Alycia itu pun sadar dari pingsannya. Ia tertidur di tempat tidur kayu, beratap kan jerami. "Gubuk siapa ini?" Ucap Alycia sambil berkeliling, tak ada satupun orang di rumah itu. "Agh.. dia bilang tidak miskin, bajingan gila atau aku yang di bodohi" ucap gadis itu sambil memegang kepalanya. "Hei, apakah kau sudah bangun?" Ucap seseorang memakai tongkat ku. "Itu milik ku" ucap Alycia yang langsung menarik paksa tongkat itu. "Auw.. maaf, aku hanya meminjam nya" ucap wanita itu terjatuh, sepertinya ia buta.

"Ah.. kau wanita buta nya" ucap nya remeh. "Iyaa nona, saya tidak dapat melihat" ucap nya sambil mencari pegangan, aku memberikan ujung tongkat untuk nya berdiri. "Hei, wanita gila apa yang kau lakukan?" Ucap seseorang mengagetkan ku, sontak aku langsung melepaskan tongkat itu. Wanita itu tak sengaja membentur kan kepalanya sampai terdengar suara keras. "Apa yang kau lakukan?" Ucap wanita yang baru datang tadi, sambil membantu wanita buta itu. "Hei, itu bukan salah ku! Lagi pula kau yang mengagetkan ku" ucap Alycia membela diri. "Sudah lah Charlotte, maafkan adik ku ini nona" ucap wanita buta itu. "Sudah ku bilang kan Chloe jangan terlalu baik dengan orang asing" ucap wanita itu pada saudari nya.

"Kalian kembar?" Ucap ku melihat wajah yang sama tapi watak yang berbeda, seperti aku dan Alice. "Iyaa, apakah tidak terlihat jelas" ucap wanita bernama Charlotte itu. "Hai, nona cantik pagi-pagi sudah ribut saja" ucap laki-laki yang menggendong ku kemarin. Ia masuk dari pintu yang terbuat dari kain kumuh itu. Wanita bernama Charlotte itu langsung menghampiri nya, dengan tingkah kekanak-kanakan. Sedangkan Chloe terlihat malu-malu, walaupun ia tak bisa melihat. "Ada apa ini? Kisah cinta segitiga" gumamku sambil melihat kedua gadis itu.

"Kak, kau datang? Pasti ingin bertemu dengan ku" ucap wanita itu lantang, aku langsung tersedak ketika minuman itu sampai ke tenggorokan ku. "Tidak apa, lanjutkan.. rasa minuman ini seperti racun" jawab ku sambil menaruh kembali gelasnya. "Aku datang kesini, karena Alycia" jawab nya dan langsung menghampiri ku. "Oh, bagus lah aku juga ingin bicara" ucap ku sambil melangkah keluar. Bahkan gadis bernama Alycia itu gak berani menyentuh pintu kain kotor itu. "Silahkan" ucap nya sambil membukakannya.

"Mau sampai kapan kau mengurung ku seperti ini" ucap Alycia sambil melihat betapa kumuhnya tempat ini. "Kenapa? Kau tak nyaman" ucap nya padaku. "Nya jelas lah! Kau gila nya" ucap ku sedikit lantang. "Aku akan mengembalikan mu, ketika mereka memberikan kami uang" ucap laki-laki itu. "Laki-laki sialan" gumamku di dekatnya, "aku mendengarnya jelas tau" jawab nya. "Wave, apakah kau akan berburu lagi?" Tanya wanita Chloe itu keluar dari gubuknya. "Ha? Wave?" Ucap ku kaget, "siapa yang kau maksud wave?". "Tentu saja kakak tampan ku ini, siapa lagi?" Ucap Charlotte yang juga keluar.

Gadis bernama Alycia itu langsung nampak kaget, dan langsung mengobrak abrik muka laki-laki itu. "Tidak mungkin kau wave, yang ku kenal kan" ucap gadis itu kaget. "Hei, kau sedang apa?" Ucap Charlotte kesal. Alycia langsung membuka jubahnya, dan melihat pundak laki-laki itu. "Hei, jika kau ingin melakukannya tak apa tapi tolong jangan di sini aku kan malu" ucap laki-laki itu dengan nada mempermainkan ku. "Wave" ucap Alycia sambil memukul pundaknya keras.

"Seperti nya kau wanita yang suka tarik ulur nya" ucap nya pada ku. "Seperti nya kau benar-benar melupakan ku" ucap Alycia sambil melipat kedua tangannya. "Maksud nona?" Ucap nya kembali bertanya, Alycia tanpa malu memeluk laki-laki itu. Wajahnya langsung memerah malu, Alycia langsung tertawa terbahak-bahak melihat wajah merahnya. "Wave.. ternyata benar itu kamu" ucap Alycia sambil tertawa. "Wanita jahat" ucap nya yang baru menyadari siapa aku, tapi terlihat jelas pipi nya semakin merah. "Iyalah siapa lagi memang nya, ternyata kau masih sama seperti dulu" ucap ku. Wave masih memegangi pipinya yang merah.

"Wanita jahat, berhentilah mempermainkan ku seperti itu" ucap nya yang tak bisa menatap ku langsung. "Bagaimana kau tau kakak tersayang ku, orang yang kamu maksud" ucap Charlotte menarik ku agak menjauh darinya. "Hehehe, luka itu aku yang menyebabkan nya" ucap Alycia tertawa malu. "Bagaimana bisa nona mengenal wave?" Ucap Chloe yang ikut penasaran. "Gadis ini sewaktu kecil sering tidur di atas pepohonan, dan aku tak sengaja menemukan nya" ucap wave. "Hei kau kira aku burung apa" ucap Alycia mendorong wave dengan tubuh nya. "Kau ingin beradu kekuatan dengan ku hah" ucap wave sambil membalas nya.

Karena Alycia belum mengambil ancang-ancang wave langsung mendorong nya balik dan terjatuh secara bersamaan. "Oh.." ucap kami kaget, kepala ku langsung di tangkap dengan tangan nya. "Auw.. sakit tau" ucap Alycia tertimpa wave. "K-kau.. tidak apa-apa?" Ucap wave terbata-bata. "A-aku tidak apa-apa" ucapku dengan mengejeknya sambil memegangi pinggul ku yang kesakitan. "Kalian tidak apa-apa?" Tanya Chloe yang tak dapat melihat. Aku langsung berdiri dan memukuli laki-laki itu. "Ha! Kau berani sekali mendorong ku sampai jatuh, kan baju tersayang ku kotor" ucap Alycia sambil terus memukul-mukul laki-laki itu. "Auw.. iyaa maaf, aku tak sengaja" ucap nya yang mau di pukuli oleh wanita itu.

Wave pun terpojok di sebuah dinding batu, ia memegang tangan wanita itu. Entah kenapa ia tersenyum melihat tingkah ku yang tak pernah berubah. Laki-laki itu memegangi kedua tangan ku, Alycia fikir ia akan memukul kepala Alycia maka nya ia memejamkan mata sambil memperlihatkan wajah takut nya.  Tapi bukan pukulan yang ia dapatkan melainkan laki-laki itu mengelus kepala Alycia, sambil berkata "wanita jahat, kau tak pernah berubah".

"Ihh wave, aku kan ketakutan jadi nya" ucap Alycia kembali memukuli nya. "Ada apa dengan situasi ini" ucap wanita perkasa kemarin. "Aghm.. itu yang namanya cinta" ucap laki-laki bulat itu. Laki-laki yang sedari kemarin hanya diam saja menatap kami sambil menundukkan kepalanya, katika kami tak sengaja saling bertatapan. Alycia langsung memberikan senyum lebarnya, dan melambaikan tangan nya. Terlihat pipi laki-laki itu ikut memerah dan pergi dari sana. "Kau mengenal Sea?" Ucap wave tampak bingung, "tidak, aku hanya menyapa nya karena terlihat tampan" jawab ku.

"Apakah ada laki-laki yang lebih tampan dari pada ku? Paling tidak di tempat ini" ucap wave membanggakan diri. "Iyaa wave ku yang paling tampan" ucap Alycia sambil merangkul leher wave. "Jangan mencekik ku" ucap mereka yang masih bertarung.

"Aku harap ini adalah takdir yang baik" ucap Sea di tengah pantai luas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku harap ini adalah takdir yang baik" ucap Sea di tengah pantai luas.

"Aku harap ini adalah takdir yang baik" ucap Sea di tengah pantai luas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ha? ヽ(。◕o◕。)ノ.
Kamu belum vote, comment, and follow aku nya? Itu aja belum apa lagi di share ಠ_ʖಠ
Ih~ kok belum sih(っ˘̩╭╮˘̩)っ, aku tunggu nya awas aja sampe belum.
See you next chapter ( ◜‿◝ )♡.

Alycia In A Fairy TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang