[33] Life is Important

26 2 0
                                    

Warning! For Readers! Untuk Vote, Comment, and Follow sebelum melanjutkan membaca (⌐■-■).
See you In the next chapter!

"Tidak mungkin kan manusia itu akan membunuhku atau Chengyi jika tau aku tinggal dengan nya selama ini?" Fikir Alycia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak mungkin kan manusia itu akan membunuhku atau Chengyi jika tau aku tinggal dengan nya selama ini?" Fikir Alycia. Gadis itu segera berlari, menuju kamar Chengyi dan berkata. "Ini semua demi keselamatan mu, aku akan pergi sekarang dan jangan pernah bilang kita saling mengenal" ucap Alycia, sambil berlari ke pintu belakang. Entah kenapa aku berfikir bahwa jalan terbaik adalah kabur saat ini. Jika mengetahui pemikiran Samuel yang amat membenci ku pasti dia menginginkan kepala ku.

Pintu itu langsung menuju ke arah hutan dan banyak ranting-ranting kering. Bahkan gadis itu sempat terjatuh dan melukai pergelangan tangan nya. Tapi ia takut jika berhenti di sini, akan ada yang terluka salah seorang dari kami. Bahkan cuacanya menjadi buruk dengan turun hujan yang deras. Kemana semua kebahagiaan ku kemarin, kenapa hari ini sangat buruk.

Mereka menggeledah rumah ini, dan Alice yang berada di kereta kuda pun langsung turun. Sebenarnya ia sudah tau jika Samuel sebrutal ini adik nya akan lari ketakutan. "Cari sampai ketemu!" Teriak Samuel. "Samuel, tingkah mu yang gegabah tak dapat menemukan adik ku" ucap Alice. "Lapor pangeran, Tuan putri Alycia tidak ada dimana-mana hanya terdapat seorang pria terbaring tak berdaya di atas kasur dengan kucing nya" ucap seorang pengawal.

Samuel langsung menghampiri laki-laki itu, Chengyi yang sedang berekting pun menunjukkan wajah ketidakberdayaan nya. "Mohon maaf tuan, apakah kau pernah melihat seorang gadis berumur 20an Dan memakai topeng kucing?" Tanya Pengawal. "Tidak pernah" ucap nya sambil memejamkan mata. "Tidak bisakah kau memikirkannya terlebih dahulu?" Ucap Kai. "Iyaa pangeran, penyihir ini sangat tidak sopan" ucap pengawal.

"Tidak bisakah kalian mengetuk pintu rumah ku terlebih dahulu? Siapa yang tidak sopan disini, Hm!" Ucap Chengyi. "Kau!" Teriak kai, "sudahlah, maaf karena kami mengganggu tuan kami akan segera pergi" ucap Alice. "Sebentar" ucap samuel, yang seketika melihat sisir dengan beberapa helai rambut. Terlihat jelas rambut itu berbeda dari sang lelaki. "Ada apa lagi?" Tanya nya, mereka terdiam sesaat. "Apakah ada orang lain yang tinggal disini?" Ucap Samuel.

"Apakah aku juga harus memberitahu kalian?" Ucap nya dingin. Kai yang ingin marah di hadang Samuel, dan melangkah pergi. Ternyata laki-laki itu menyadari kehadiran ku di sana. Setelah mereka semua keluar Samuel langsung memberikan perintah. "Alycia berada disini, cepat cari dia sebelum dia lepas" ucap Samuel, tegas.

"Sudah kubilang berapakali, kau tak akan bisa menangani adikku seperti binatang peliharaan"

Alice hanya diam di kereta setelah Samuel memberikan perintah. Mereka semua berpencar ke penjuru tempat, dan tertinggal lah Alice sendirian. "Tolong bukakan pintu?" Ucap Alice, sambil mengetuk. Chengyi yang merasa kesal, membuka pintu. "Sudah kubilang wanita itu tidak disini" ucap Chengyi. "Aku kakaknya, bagaimana aku tidak tau tingkah lakunya? Kau pasti penyihir terkenal itukan" ucap Alice.

"Sepertinya kau lebih pintar dari adik mu, silakan masuk" ucap Chengyi, lalu melihat situasi. "Apakah adik ku sudah tinggal disini sejak lima tahun lalu?" Tanya Alice, sambil duduk. "Iyaa, dia datang dari air katanya ia mengarungi samudra" ucap Chengyi, menuang teh. "Sepertinya dia benar-benar adikku" ucap Alice, meneguk berat teh itu.

"Kenapa kalian baru mencari nya sekarang?" Tanya Chengyi. "Terdapat kendala di awal, aku masih bingung bagaimana gadis itu mau tinggal di tempat seperti ini?" Ucap Alice, gumamku di akhir. "Dia mencari ramuan, tapi awalnya aku tak mengetahui itu" ucap Chengyi.

"Oh begitu" jawabnya, "kenapa kau tak mengejar adik mu?" Tanya Chengyi. "Alycia itu liar, jika dia tak mau kembali jangan di paksa biarkan dia kembali sendiri" ucap Alice. "Terus kenapa kau tak menyampaikan nya?" Ucap Chengyi. "Kau tak melihat dua lelaki tadi, apakah kau fikir mereka akan mendengarkan ku?" Ucap Alice.

Di tempat lain, Alycia tengah di kejar seperti anjing liar. Para penjaga itu tak mau melepaskan nya, dia bahkan berlari dengan kaki penuh sayatan duri. "Penjaga sialan! Kau salah mengejar orang tau!" Ucap Alycia, kesal. "Tuan putri, tolong kembalilah!" Teriak para pengawal. "Pengawal sialan, liat saja jika aku kembali kepala kalian yang akan ku penggal pertama" ucap Alycia.

Seketika ada seseorang yang menarik ku untuk bersembunyi. Tapi situasi nya terlalu mencekam bahkan ia membekap mulut ku secara kasar. "Diam lah, ini aku eunwoo" bisik nya, "siapa manusia ini? Aku tak mengenal namanya" fikir Alycia. Tapi karena dia berniat menolong ku lebih baik aku diam terlebih dahulu. Laki-laki itu sempat menunduk ke arah kaki ki yang penuh luka. "Kenapa wanita ini melukai kakinya yang amat cantik?" Fikir eunwoo, kesal.

"Tidak ada, pak!" Ucap pengawal tegas, "cepat cari kesana!" Jawab jendral. Mereka pun berjalan pergi, tapi sepertinya sang jenderal masih curiga ke arah kami. "Tak ada cara..." ucap Alycia, sambil berbalik. "Kau mau apa?" Tanya nya, "ku pinjam bibirmu nya, kakak tampan" jawab Alycia. Gadis itu langsung sedikit melonggarkan baju mereka berdua, dan mencium bibir nya secara paksa.

Laki-laki polos itu langsung tercengang kaget melihat tingkah si wanita. Jenderal yang melihatnya langsung kaget dan terdiam. "Wanita disini lebih bebas dari yang ku fikirkan, maaf mengganggu" ucap jenderal, merasa malu. Lalu sang jendral pun menyusul para pengawal menuju pangeran.

"Pasangan sialan, bisa-bisanya mereka berciuman panas di tempat umum!" ucap nya nyeleneh. "Apa kau bilang? Itu pasti tuan putri!" Ucap Samuel. "Tidak mungkin tuan, aku melihatnya sendiri" ucap jendral, bingung. "Tuan putri kalian lebih cerdik dari yang kalian fikirkan" ucap Kai, menyusul kakaknya.

"Berhasil! ayok cepat pergi" ucap nya, laki-laki itu menggandengku pergi dari sana. Bahkan ia tau jalan tercepat keluar dati hutan ini, tiba-tiba saja sudah di pantai. "Sembunyi di air" ucap nya, "eh.. yang ada kita mati kehabisan nafas" ucap Alycia. "Sudah cepat lakukan saja, tak ada cara lain" ucap laki-laki itu menarik ku paksa.

Alycia hanya bisa pasrah ikut terjun kedalam air laut itu. Dia menahan nafas nya cukup lama di dalam sana. Para pengawal masih berkeliling, bagaimana bisa aku terus bersembunyi disini. Gadis itu tak dapat melakukan apapun, selain berdiam diri di dalam sana. "Sekalipun itu seorang Samuel, aku bertaruh dia tak akan bisa menangkap nya" ucap Alice, dengan Chengyi.

Laki-laki itu terus mengerahkan semua prajurit, sampai beberapa saat. Terdengar suara teriakan dari arah sana, katanya ada seorang wanita yang habis tenggelam. Mereka semua pergi menuju pinggir pantai dengan cepat.

 Mereka semua pergi menuju pinggir pantai dengan cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alycia In A Fairy TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang