[1] Prolog

263 6 0
                                    

"hahaha" ucap seorang gadis kecil di kubangan lumpur bersama teman-temannya atau mungkin pelayan rumah yang seumuran dengan gadis itu. "Alycia!" Ucap seorang wanita paruh baya memarahi putri nya karena bermain lumpur. "Bersihkan baju mu, kita akan pergi ke pesta malam ini" ucap nya sambil mengangkat putri kecilnya itu. "Untuk apa? Aku hanya sedang bermain bu" ucap nya membela diri.

 "Untuk apa? Aku hanya sedang bermain bu" ucap nya membela diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ver. Kecilnya Alice

"Lain kali kita bermain lagi" ucap kakak nya sambil menariknya pelan untuk ke kamar mandi. "Agh.. Alice kita hanya kembar beda 5 menit, jangan bertingkah seperti kau kakak ku" ucap ku pergi dari sana.

Iyaa dia kakak ku Alice, aku memang kembar berbeda 5 menit dengan nya. Tapi tingkah nya jauh berbeda denganku, dia anggun, pintar, dan pemberani. Membuat ku selalu di banding kan oleh gadis itu.

"Dia selalu bertingkah seperti sesosok ratu yang hebat, memang nya aku tak bisa" ucap gadis itu di depan para pelayan nya. "Auw! Yang benar, kau ingin ku penggal" ucapan itu terlontar dari mulut gadis itu.

Berbeda dengan alice, gadis ini nakal, pemalas, dan perusak barang. Bahkan para pelayan nya selalu ia maki, dan tingkah nya yang sombong. Bahkan ibu dan ayah ku sudah tak abis fikir lagi dengan sikapnya.

"Jika kau berani nakal dan melakukan kesalahan lagi, tak akan ibu ajak kepesta! Mengerti?" Ucap ibu memarahi ku. "Aku mengerti" ucap nya tegas, "kalau tak mau aku ikut, kan bilang saja" ucap gadis itu sambil menaiki kereta kuda itu.

"Nanti kita bermain di sana, tenang saja" dengan senyum anggun nya itu, aku benar-benar muak dengan nya. Sesampainya kami di sana aku langsung berlari masuk, dan ibu hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah ku. "Aku akan mengurus nya bu" ucap alice sambil berlari, tapi dengan sopan.

"Hahaha" ucap gadis itu sambil berlari dan tak sengaja menabrak seorang laki-laki. "Anak kecil, kau seharusnya menjaga tingkah mu" ucap nya memarahi ku. Aku terdiam dan melihat laki-laki itu sedang memarahi seorang pelayan wanita dan hampir ingin memukul nya, aku langsung berteriak. "Aku tak memukul mu, kenapa kau berteriak?" Ucap laki-laki itu dan tak lama Alice datang. "Maaf tuan, adik saya menganggu" ucap Alice sambil menarik ku pergi.

"Eh.. tunggu dulu" ucap ku tersenyum sambil menarik tangan ku kembali. "Kenapa tuan sendiri meneriaki wanita itu?" Ucap ku sambil menunjuk pelayan yang sudah terduduk itu. "Dia menumpahkan minumannya pada ku" ucap nya pada ku. "Owh begitu, kenapa tak kau siram balik saja" ucap ku yang menaruh gelas di tangan nya dan menyiram kembali gadis pelayan itu. "Apa yang kau lakukan?" Ucap nya marah padaku.

"Kenapa kau marah pada ku? Kan aku menyelesaikan masalahmu, berdiri!" Ucap ku memerintahkan pelayan itu. "Baju ku tak sebanding dengan nya, kenapa kau bilang impas, gadis kecil?" Ucap nya bertanya. "Kau tau dia tak setara dengan mu, tapi masih melawannya? Berarti kau sama lemah nya dengan dia, dasar laki-laki tua gila" ucap ku sambil pergi dari sana, di sambut tawa yang lainnya.

Alycia In A Fairy TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang