[13] Wrong Destiny

24 2 0
                                    

Beberapa hari berlalu, tapi Alycia masih bingung dengan segala keputusan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa hari berlalu, tapi Alycia masih bingung dengan segala keputusan nya. Tentang pernikahan, cinta, harta dan tahtah padahal itu semua kan yang ia inginkan. Ia tak ingin terjerat dengan hubungan tanpa cinta, sedangkan ibunya yang akhirnya kembali memaksa nya untuk memilih. "Aku menginginkan semuanya, maka harus mendapatkan Samuel karena cuma anak itu yang pastinya jadi raja" ucap Alycia merenungkan diri di kamar nya.

Lalu ia terus menatap keluar jendela tanpa kata-kata. Ketika ia melihat gantungan lonceng di handphone nya ia langsung terfikir wave. "Hm.. seandainya dengan ini aku juga bisa menghubungi nya" ucap Alycia sambil menatap dalam lonceng itu.

Tuk tuk..
Nyiet..

Suaranya terdengar dari arah jendela kamar ku. "Siapa di sana?" Ucap Alycia waspada, ia langsung mengambil gunting di kamarnya. "Tunjukkan dirimu! Atau aku akan berteriak" ucap nya yang berani mendekati jendela. "Shut.. ini aku" ucap seseorang yang langsung membekap Alycia. Gadis itu berusaha berteriak tapi mulutnya di tutup, akhirnya ia menggigit tangan itu. "au! Gadis jahat, kenapa kau menggigit ku! Kau rabies nya" ucap suara yang ku kenali, "kau fikir aku anjing apa, oh wave?" Ucap nya yang baru menyadari suara itu.

"Tada.. bukankah kau merindukanku, nona cantik" ucap wave menggoda ku. "siapa bilang, pasti kau salah dengar" ucap Alycia sambil meminum secangkir teh susu kesukaan nya. "Oh benarkah, aku minta juga haus nih" ucap nya yang langsung meneguk habis minuman ku. "Teh ku.." ucap nya yang ingin memukul laki-laki bajingan itu, "ayolah, kan masih ada di teko itu aku hanya pinta sedikit" ucap nya sambil mengambil makanan ku yang lain. "Hei.. beraninya kau masuk ke kamar wanita, dan sekarang mengambil makanan ku.. bajingan nakal" ucap Alycia merebut makanan nya.

"Hei.. jika tingkah mu seperti itu tak ada yang menganggap mu wanita tau, apalagi mau menikahi mu" ucap wave membuat ku menertawai nya. "Aku akan menikah tau, dia adalah seorang raja di negeri ini kau tak tau kan" ucap Alycia menyombongkan nya. Seketika wave terdiam dan menatap Alycia dengan rasa tak percaya. "Kau pasti berbohong kan, Alycia" ucap nya yang bahkan tak berani memanggil nama itu. "Kau tak percaya? Baiklah ketika pernikahan ku terjadi, pasti akan ku undang kau dan para teman mu itu, oh iya aku lupa kalian harus bersembunyi nya" ucap nya yang terus menyombongkan diri.

Wave tanpa aba-aba langsung memeluk Alycia erat. Air mata itu keluar tanpa ia sadari, malam itu terasa amat dingin dan menyakitkan baginya. "Se-selamat aku pasti akan datang" ucap wave memeluk erat Alycia, "oh? Te-terimakasih" ucap Alycia bingung. Alycia meregangkan pelukan nya dan melihat wave menangis di sana. "Kau kenapa menangis? Kau terharu nya" ucap Alycia sambil mengelap wajah nya yang berlinang air mata. Wave berusaha tersenyum walaupun rasanya amat sakit.

"Bolehkah aku terus berada di sisimu" Ucap nya yang menatap dalam gadis itu. "Tentu saja, tapi bagaimana caranya?" Ucap Alycia bingung. "Tak apa, biar aku yang memikirkan cara nya" ucap wave sambil mengelus kepala Alycia penuh rasa. "Tapi bukankah itu menyusahkan mu" ucap Alycia, yang kembali di peluk oleh wave. Alycia kembali memeluk nya, dan menepuk-nepuk punggung itu. "Bagaimana bisa aku yang menikah kau yang menangis?" Tanya Alycia dengan senyum polos nya.

"Aku merasa bahagia, jika kau bahagia" ucap wave di pelukan Alycia. Seketika terdengar suara langkah kaki, dan seseorang berkata dari luar pintu "Alycia kau berbicara dengan siapa?". "Alice? Cepat pergi" ucap Alycia panik, sebenarnya kakaknya itu menyadari bahwa ada seseorang di dalamnya. Tapi ia bersembunyi dari awal, dan dia lebih memilih menghargai perasaan adiknya.

"Oh, aku hanya membaca buku kok" ucap Alycia panik, "sejak kapan kau mau membaca buku" ucap Alice sambil berlaga baru bangun. "Nya terserah aku lah, sudah kau kembali tidur saja dan jangan urusi urusan ku" ucap Alycia panik. "Oh baiklah," ketika Alice hendak pergi ia kembali berkata, "aku menghargai segala keputusan mu, jika kau tak ingin menikah maka aku juga tidak, agar kau tak merasa malu biar aku yang menjelaskan nya" ucap Alice kepada adik tercinta nya. Alycia tak menanggapinya apa-apa ia hanya mendengar kan nya dan Alice pun pergi menutup pintu.

Pagi pun tiba hari itu keluarga kerajaan kembali ke rumah keluarga Kingsleigh untuk menanyakan kabar pernikahan. "Apakah nona Kingsleigh sudah siap?" Tanya seorang penasihat kerajaan pada kedua saudari itu, Alycia menanggapi nya dengan dewasa. "Aku akan me-" ucap Alice yang di potong oleh Alycia, "aku bersedia". Semua orang menatap Alycia dengan senyum di pipi mereka. "Baiklah, bagaimana dengan, nona Alice?" Tanya Samuel penuh harapan. "Aku juga" ucap Alice bingung, "baiklah kita hanya perlu menentukan pasangan nya" ucap sang ratu. "Aku hanya mengikuti kata anak-anak saja" ucap ibu ku, "oh baiklah, aku akan bertanya kepada kedua anak ku ini, siapa kah gerangan yang kalian inginkan untuk sehidup semati?" Tanya raja.

"Alice"
"Alycia"

Jawaban kedua laki-laki itu membuat Alycia dan Alice saling menatap satu sama lain. Alycia mendengarkannya dengan rasa tidak percaya, bagaimana bisa Samuel lebih memilih kakaknya. Serta Alice yang merasa sakit hati dengan pilihan Kai. "A-Alice" ucap Alycia bingung, "biar aku yang menyusul nya" ucap ku yang mendorong Samuel untuk kembali duduk. "Alice, tunggu aku" ucap nya yang memanggil kakak nya itu. "Bagaimana ini bisa terjadi?" Ucap Alice berhenti di danau indah dekat rumah nya.

"A-aku juga tidak tau, mereka" ucap Alycia tak bisa berkata-kata. "Kenapa semuanya jadi seperti ini" ucap Alice yang agak panik. "Tenang Alice, tenang.. kau tak seperti biasanya" ucap Alycia yang panik melihat kakaknya seperti orang yang kehilangan arah. "Aku harus bagaimana?" Ucap nya memelukku. "Aku juga tidak tau" ucap Alycia bingung.

"Aku mana mengerti perasaan mu, aku hanya ingin harta nya"

"Kau harus membatalkan nya" ucap Alice membuat adik nya itu terdiam tanpa kata-kata. "Apa maksudmu? Bukankah kau akan mengikuti keputusan ku?" Ucap Alycia kesal. "Aku fikir, kau akan membatalkannya karena mempunyai kekasih" ucap Alice membuat Alycia kaget. Berarti ia melihat nya tadi malam, tapi ia salah paham.

"Aku tidak punya kekasih Alice! Kau jangan mengada-ada" ucap Alycia panik. "aku melihatnya tadi malam kau melakukannya dengan pria lain" ucap Alice membuat Alycia yang naik pitam dan menampar kakak nya itu. "Jaga mulut mu Alice Kingsleigh, aku tidak pernah melakukan hal kotor seperti itu" ucap Alycia kesal.

 "Jaga mulut mu Alice Kingsleigh, aku tidak pernah melakukan hal kotor seperti itu" ucap Alycia kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku akan melakukan segala hal demi membahagiakan mu - Wave

Aku akan melakukan segala hal demi membahagiakan mu - Wave

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ha? ヽ(。◕o◕。)ノ.
Kamu belum vote, comment, and follow aku nya? Itu aja belum apa lagi di share ಠ_ʖಠ
Ih~ kok belum sih(っ˘̩╭╮˘̩)っ, aku tunggu nya awas aja sampe belum.
See you next chapter ( ◜‿◝ )♡.

Alycia In A Fairy TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang