[19] Wabah Penyakit

23 2 0
                                    

Ha? ヽ(。◕o◕。)ノ.
Kamu belum vote, comment, and follow aku nya? Itu aja belum apa lagi di share ಠ_ʖಠ
Ih~ kok belum sih(っ˘̩╭╮˘̩)っ, aku tunggu nya awas aja sampe belum.
See you next chapter ( ◜‿◝ )♡.

"Mari kita ke istana! Berani nya mereka terus mengisi perut mereka sedangkan kita kesakitan di sini, kau membawa nya kan?" Tanya ku pada salah satu dari mereka. Aku menyuruh ia menyiapkan senjata rahasia ku. Dengan menaruh ini di air mereka maka, semua wabah akan tersebar. Biar mereka juga merasakan hal yang sama dan sebelum itu, aku harus membuat kekacauan terlebih dahulu.

"Apakah kalian punya kuda?"
"Ada nona"
"Apakah kuda itu cukup gila?"
"Hm.. sepertinya ada"
"Baiklah, pinjamkan"
"Baik"
"Kalian juga menyusul!"

Alycia langsung membuat kuda itu berlari amat kencang menuju arah istana. Mereka para penduduk kota perbatasan pun mengikuti ku, di dahului dengan kuda yang amat kencang dan di susul dengan gerombolan manusia. Bukankah ini sebuah parade yang amat menakjubkan, sebagai aku pemeran utamanya.

Sebelumnya,
"Jujur, aku merasa tak baik meninggalkan nya" ucap Alice cemas, "aku juga" ucap Kai. "Aku tau dia akan baik-baik saja" ucap Samuel. Singkat cerita mereka telah sampai di tujuan, istana itu subur dan terlihat baik-baik saja. Ada apa dengan kota perbatasan yang terbengkalai, seperti bukan bagian dari negeri ini saja.

Samuel dan Kai langsung membopong laki-laki itu masuk kerajaan, dan di hadang oleh penjaga. "Kami ini perwakilan negeri sebelah, minggir" ucap samuel murka. Para pengawal menyingkir sambil memberikan berita ke raja.

"Oh, apakah mereka di sini?" Tanyanya, "tapi.." ucap seorang penjaga. "Mereka membawa salah satu warga yang terkena wabah" jawab nya, membuat raja kaget. "Bagaimana bisa mereka membawa orang berpenyakit" ucap Ratu kesal. Tapi terlihat wajah raja yang kasian, dan memilih untuk menemui mereka. "Dimana mereka?" Ucap nya lugas, "tapi raja" jawaban ratu, membuat gelengan kepala raja dan kerutan di  antara alis nya.

"Apakah ia baik-baik saja?" Tanya sang raja memasuki ruangan. "Hamba memberi hormat" ucap mereka bertiga, "seperti yang terlihat, yang mulia" ucap Samuel. "Apakah kau bisa mengetahui penyakitnya?" Tanya sang Raja pada seorang tabib. "Mohon maaf raja, saya masih kurang mengerti" ucap tabib itu. "Aku membawakan beberapa obat, siapa tau dapat membantu" ucap mereka membawakan kereta berisikan obat.

"Terimakasih, para pangeran telah membantu. Tapi wanita ini?" Tanya nya. "Hamba permaisuri Pangeran Kai, Memberi salam" ucap nya pada raja. "Oh baiklah, tapi di mana permaisuri mu pangeran samuel" ucap nya bingung. "Ia.." jawabnya bingung, "beliau masih dalam perjalanan, yang mulia" jawab Kai. "Sepertinya ia tak bisa datang" ucap Alice.

"MINGGIR"
"Alycia?!"

Kembali ke Alycia yang masih berada di kuda gila. Gadis itu lagi-lagi kehilangan kendali nya dan bingung bagaimana mengendarai nya. Kuda itu terus melaju dengan kencang, "siapapun tolong aku". Gadis itu hanya bisa meringis ketakutan, berharap ada seorang penyelamat yang tiba-tiba datang.

Benar saja seseorang langsung melompat ke arah kuda ku, sama seperti Samuel dulu. Tapi aku bisa merasakan aura yang berbeda tapi ku kenali. Ia memeluk ku erat, agar aku tak terjatuh. Laki-laki itu menarik pedal nya keras, dan berhasil menghentikan kuda itu. Aku berbalik ke belakang dan tentu saja aku mengenal jelas wajah itu.

"Wave!" Ucap gadis itu kegirangan, "kau mau kemana, sampai menunggang kuda gila sendirian" tanya nya bingung. "Aku ingin menuju istana secepatnya!" Ucap Alycia menunjuk arah nya. "Baiklah, aku akan mengantarmu" ucap nya yang langsung memacu kuda itu. Di tangan Wave kuda itu terkendali dengan amat baik.

Singkat cerita Alycia berhasil masuk, dan menabrak seluruh penjaga yang menghalanginya. "Minggir, aku ini utusan negeri sebelah teman-teman ku pasti sudah berada di dalam" ucap nya berhenti setelah memasuki gerbang. "Hentikan wanita gila ini" ucap seorang pengawal, tapi dengan nada yang terbata-bata. Gadis itu langsung melompat dari kudanya, dan mengeluarkan pedang salah satu penjaga dari sarungnya. "Aku tidak berdiskusi dengan mu bodoh, ini perintah" ucap gadis itu mengacungkan ujung pedang di lehernya.

Saudari nya keluar dari sana dan langsung ingin memeluk nya. "Oh! Jangan berusaha mendekati ku, kau baru bertemu orang berpenyakit" ucap Alycia berjalan mundur. "B-baiklah" ucap Alice, "tapi kau tau kan obatnya?" Tanya Alice. "Dimana kotak penuh obatnya?" Tanya ku, masih mengacungkan pedang itu. "Masih di kereta" ucap nya menunjuk ke arah kereta obat. "Baiklah, biar aku yang mengambil! Jangan berusaha mendekati ku" ucap Alycia berlari ke arah kereta.

"Aish.. banyak amat sih isinya" ucap Alycia bingung. Gadis itu mencari obat di antara pil-pil dan botol kaca itu. Aku memisah kan nya lalu di taruh di kotak kecil. "i-itu obatnya" ucap ku, menyuruh Wave yang memberikan nya. "Kau siapa?" Tanya Samuel, membuka pedangnya. "Dia orang kepercayaan ku, aku bahkan lebih percaya pada nya dari mu" gumam ku di kalimat terakhir, tapi sepertinya semua mendengar nya.

"Kau!" Ucap nya kesal, sepertinya Alice menyadari Wave. "Terimakasih" ucap Alice, yang langsung pergi dari sana. "Eh.. ingat, masing-masing satu di minum 3× sehari" ucap Alycia berdiri di belakang wave. "Baiklah", ia langsung berlari menuju ke arah laki-laki tua tadi di susul kai dan Samuel. "Eh.. sepertinya kita perlu berbicara" ucap Alycia pada sang raja.

"Oh? Baiklah" ucap sang raja, Alycia yang memimpin jalan. Kami berbicara berdua di dalam ruang belajar, yang sedikit berantakan. "Apakah nona tau saya siapa?" Tanya nya, lalu duduk di kursi. "Taulah, raja kan?" Ucap gadis itu gamblang.

"Aku tau rumor nya ia tak punya sopan santun, tapi ternyata lebih parah dari dugaan ku"

"Aku di sini, bukan untuk di kritik oleh mu" ucap Alycia, seperti tau fikiran sang raja. "Maksud nona?" Tanya sang raja, Alycia langsung memperlihatkan jentik-jentik nyamuk di dalam tabung transparant itu. Raja kebingungan kenapa ada butiran-butiran di atas air itu. "Itu cikal bakal nyamuk penyebab penyakit, hewan ini hanya tinggal di tempat kotor dan genangan air" ucap ku. "Bagaimana bisa? Kota ku amat bersih" ucap laki-laki bodoh itu, terlihat wajah gadis itu ingin mengumpati sang raja.

"Saya juga tau kok raja banyak duit, liat aja istana segedek ini" ucap ku kesal, "tapi anda hanya memimpin di kerajaan, tanpa melihat langsung kan? Jika anda teliti, anak buah anda sudah melakukan penyalahgunaan kekuasaan yang mengakibatkan wabah di kota perbatasan tak kunjung berakhir, anda tau itu?" Tanya ku kesal. "Mana mungkin anak buah ku melakukan itu.." ucap nya agak tidak yakin. Seketika raja baru menyadari memang ada beberapa hal aneh yang terjadi.

 Seketika raja baru menyadari memang ada beberapa hal aneh yang terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Membunuh raja di hukum mati gak nya? - Alycia Kingsleigh

Membunuh raja di hukum mati gak nya? - Alycia Kingsleigh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alycia In A Fairy TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang