"Apa maksud mu gadis muda?" Tanya permaisuri terdahulu. "Jaga mulut mu, Alycia" ucap Alice padaku. "Maksud ku, jika memang tebakan ku benar pasti pelakunya sudah merusak semua kereta kuda agar tidak ada yang bisa melapor ke pusat ke amananan kurang dari 3 jam karena dari sini ke pusat ke amanan memakan waktu 1 jam 30 menit menggunakan kereta kuda, berarti dengan berjalan memungkinkan pelaku lebih leluasa untuk kabur" ucap ku. Raja langsung memerintahkan kepada para pelayan untuk melihat seluruh kereta kuda, dan benar saja sesuai duga'an Alycia. Seluruh kereta kuda di rusak dengan membuang semua roda nya.
"Berarti sejak sebelum kedatangan kita seharusnya dia sudah bertindak dong Alycia, maksud ku dengan jumlah kereta sebanyak itu tak akan bisa selesai dengan satu orang dalam jangka waktu yang singkat. Tapi bagaimana mungkin ketika kita datang kita tidak melihat satupun kereta kuda yang sudah rusak" ucap Alice yang membuat ku kembali berfikir. "Cepat cari pelaku nya kalau begitu! Kenapa hanya diam saja" Ucap seorang bangsawan, "benar, lebih baik memilih seseorang untuk segera melapor kepusat ke amanan" ucap Alice.
Samuel langsung memilih orang kepercayaan nya untuk pergi. "Lebih baik permaisuri terdahulu beristirahat di kamar terlebih dahulu" ucap Samuel, ambil menyuruh seorang pelayan mengantarkan nya. "Zoe sama fedrick masuk kamar dulu nya, sama nenek" ucap ku, sambil mendorong kedua anak kecil itu. "Hei, nama ku Frederick tau" ucap nya sambil berjalan mengikuti neneknya. Lalu aku menyuruh Alice untuk kemari, sambil melihat mayatnya. "Jujur aku masih bingung dengan jumlah pembunuh nya" bisik ku pada Alice, "Maksud mu?" Jawab nya. "Jika memang jumlah nya ada 2, yang satu akan menghancurkan kereta kuda sedangkan yang lainnya membunuh tapi perkiraan waktu nya terlalu sempit" ucap ku padanya. "Iyaa, dan kenapa kita tak melihat kereta kuda yang sudah di lucuti?" Ucap Alice padaku.
Kedua wanita itu terus berfikir, sambil melihat mayat nya. Hanya tersisa Alycia, Alice, Samuel dan KAI yang terus melakukan penyelidikan. "Kita harus cepat, sebelum para penjaga ke amanan datang" ucap Alice, "memang nya Kenapa?" Tanya Kai. "Berarti pelakunya sudah pergi dari sini" jawab ku, "berarti pelaku nya masih di sini? Kenapa dia berlama-lama dan belum pergi?" Tanya Kai sekali lagi. "Karena ia masih mengincar di antara kita" jawab Samuel, "Ayahanda" ucap kedua laki-laki itu dan langsung meninggalkan kami.
"Alice" ucap ku pada nya, "apakah kau juga berfikir target nya bukan raja?". "Iyaa, pekerjaan nya terlalu mulus seperti seorang pelayan wanita" ucap ia padaku. Lalu Alycia memeriksa mayat nya sekali lagi. "Bagaimana kalau sebenarnya mayat ini memang sudah mati terlebih dahulu? Maka nya sedari kita makan tidak terdengar suara apapun, dan kereta kuda sudah di lucuti dari awal tapi masih berada di tempatnya" ucap Alycia. Lantas Alice langsung melihat bagian tubuh nya, terdapat bekas tali di pergelangan tangan nya. Tali itu menarik bekas luka seperti di tarik, dan kaki yang mendapat kan goresan akibat di seret.
"Nenek!"
"Permaisuri terdahulu!" Ucap kami bersamaan, aku dan Alice langsung berlari menuju kamar beliau."Agh Tolong" ucap seseorang di balik pintu. Benar saja target nya adalah sang permaisuri terdahulu. "To-" ucap ku yang ingin berteriak, "jangan, cepat cari pelayan untuk membuka kuncinya terlebih dahulu" ucap nya yang membuat ku kesal. "Agh! Kau terlalu lama" ucap Alycia yang langsung menendang kasar pintu itu. "Alycia, bagai mana jika ia memiliki pistol" ucap Alice yang ku tinggalkan masuk.
Zoe dan Frederick sudah terikat di sana dengan mulut di tutupi kain. "Hai, pelayan cantik kita bertemu lagi" ucap ku sambil menyapa pelayan yang mengikuti ku tadi. "Bagaimana kalian bisa tau bahwa aku pelakunya? Ah yasudah lah, akan ku bunuh kalian semua" ucap nya sambil menodongkan pisau itu. "Jika kau mengakuinya sekarang, hukuman mu akan di kurangi" ucap Alice, yang membuat nya tenang. "Tapi sayang nya aku yang tak rela hukuman mu berkurang" ucap ku yang langsung memegang tangan nya dan menonjok keras muka itu.
Zoe dan Frederick sudah pergi terlebih dahulu, sedangkan Alice membawa permaisuri terdahulu untuk berjalan keluar. "Agh!! Wanita gila, kau menggagalkan semua rencana ku" ucap nya pada ku. "Rencana mu sudah hancur dari awal gadis bodoh" ucap ku sambil tersenyum ke arah Pelayan itu, dan memberikan salam. Seketika para penjaga ke amanan pusat sudah datang, dengan Samuel bersama nya. "Dia pelakunya" ucap Samuel menunjuk gadis pelayan itu.
"Aku tak akan pernah melepaskan mu Alycia!" Ucap pelayan itu sambil di seret para ke amanan. "Bagaimana kau tau semua ini gadis pintar?" Ucap nenek pada ku. "Aku sudah menyadari bahwa kereta itu, sudah di lucuti dari awal" ucap ku pada nenek. "Kau bilang waktu nya kurang dari 3 jam, kenapa para pelayan sudah datang" ucap Samuel. "Kereta kuda yang pangeran suruh, tidak pernah berada di sana" ucap Alice padanya.
"Kau pergi ke pusat ke amanan sekarang, jangan beritahu siapapun"
"Tapi nona?"
"Sudah dengar kan perkataan ku"
"Baik, nona saya segera berangkat""Kemana pak supir itu pergi?"
"Aku hanya menyuruh nya pergi makan, ayuk""Aku sengaja berbohong tentang penyebutan waktu, agar wanita itu berlama-lama" ucapku. "Trus bagaimana dengan suara senapan yang ada di atas?" Tanya Alice yang masih bingung, "astaga, tidak ada yang namanya senapan itu hanya suara radio yang ia putar agar membuat alibi nya bersama kita ketika pelaku bertindak maka nya aku menyuruh semua orang beristirahat" jawab ku.
"Kak coba cari kursi"
"Kamu mau apa?"
"Udah ambilin aja" Ucap ke dua gadis itu sambil menyingkirkan mayat. Di temukan radio yang berisikan rekaman tadi."Apakah kau tau pelakunya sedari awal? Maka nya menyuruh kami" Ucap Samuel, "hei, mana aku tau.. dan yang menyuruh istirahat itu kau nya pangeran bodoh" ucap ku padanya, lalu di sambut tawa mereka. "Iyaa pangeran, kami bahkan masih bingung berapa jumlahnya di awal" ucap Alice. "Maka nya jangan terlalu menyiksa pelayan" ucap ku pada permaisuri terdahulu. "Tapi nenek tidak pernah menyiksa pelayan, bahkan ia orang baru dan nenek langsung mempercayai nya" ucap zoe.
"Tapi kenapa tangan nya kasar, ku kira karena pekerjaan rumah.. atau mungkin belajar pedang?"
Ketika aku dan Alice sudah di dalam kereta kami langsung berbincang, "seperti nya kasus nya tak semudah yang ku fikirkan" ucap ku sambil tersenyum di atas kereta kuda. "Sudah lah, kita di sini sebagai calon ratu bukan detektif kerajaan" jawab Alice sambil tersenyum dan melambaikan tangan untuk mengucapkan selamat tinggal seusai makan malam ini.
"Aku tidak tau, bahwa wanita itu punya kepala yang pintar"
Ha? ヽ(。◕o◕。)ノ.
Kamu belum vote, comment, and follow aku nya? Itu aja belum apa lagi di share ಠ_ʖಠ
Ih~ kok belum sih(っ˘̩╭╮˘̩)っ, aku tunggu nya awas aja sampe belum.
See you next chapter ( ◜‿◝ )♡.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alycia In A Fairy Tale
Romance[End]𝐴𝑙𝑦𝑐𝑖𝑎 𝐾𝑖𝑛𝑔𝑠𝑙𝑒𝑖𝑔ℎ, 𝑎𝑝𝑎𝑘𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑟 𝑑𝑜𝑛𝑔𝑒𝑛𝑔𝑛𝑦𝑎? 𝑇𝑒𝑛𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑗𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘. 𝐿𝑒𝑙𝑎𝑘𝑖 𝑡𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛, 𝑤𝑎𝑗𝑎ℎ 𝑐𝑎𝑛𝑡𝑖𝑘, 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑒ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑤𝑎ℎ 𝑤𝑎𝑛𝑖𝑡𝑎 �...