[11] Calm Sea

30 2 0
                                    

"Ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya.. ya.. ya.. paling tidak masih ada pemandangan yang memukau di tempat kumuh ini" ucap Alycia sambil berjalan sendirian di sana. Wave pergi untuk berburu dan dia tak mau di ganggu oleh gadis buta ataupun saudarinya yang banyak omong itu. "Oh? Apakah itu seruling tanpa suara ku?" Ucap Alycia sambil berlari ke arahnya.

Sea melihat nya dari jauh, tapi tak mengenali siapa gadis itu. Ketika ia mulai berlari mendekati nya ia melihat ada sebuah batu yang bisa membuatnya jatuh. "Hati-hati.." sebelum laki-laki itu menyelesaikan perkataannya, gadis itu sudah jatuh di pelukannya. "Hah.. untung aja gak jatuh, entar kalo wajah ku luka dan jelek bagaimana? Ternyata kau ada gunanya laki-laki tampan" ucap Alycia di pelukan Sea. "Jaga jarak" ucap nya yang langsung mendorong ku, "tidak seharusnya seorang wanita dan laki-laki berpelukan di depan umum" ucap nya gagap.

"Lalu? Apakah kita harus melanjutkan nya di tempat tertutup?" Goda Alycia yang membuat nya seperti wave, tak dapat menunjukkan muka. "Ayolah, apakah setiap laki-laki di desa mu sepemalu ini?" Tanya ku yang masih menggoda nya, dengan memegang pipinya menggunakan telunjuk ku. "K-kau bukankah gadis bangsawan? Kenapa seperti itu sikapnya? T-tidak punya malu" ucap laki-laki itu terbata-bata. Gadis itu tertawa, "kau bahkan lebih parah dari wave".

"Sudahlah" Ucap nya yang ingin pergi dari sana, "eh tunggu dulu" ucap ku sambil memegang paksa tangan itu. "Ada apa lagi?" Tanya nya panik dan langsung menarik tangan nya. "Aku hanya penasaran dengan beberapa hal?" Tanya ku sambil berbicara serius. "apa itu?" Ucap nya bertanya balik. "Aku tau tempat kalian terlihat kumuh dan kotor, serta rumah-rumah yang terlihat seperti gubuk" ucap ku sambil menendang hamparan pasir itu. "Iyaa, memang nya Kenapa?" Ucap laki-laki itu bingung.

"Tapi kenapa tempat nya tersembunyi, bahkan tak ada hal penting di sini? Sampai aku pun di buat pingsan oleh laki-laki itu" ucap ku sambil tersenyum tipis ke arahnya. "Namanya juga tempat persembunyian bandit, kami kan para pencuri jadi harus bersembunyi di tempat yang susah di temui orang" ucap nya tergesa-gesa. "Oh begitu," ucap Alycia sambil berjongkok memainkan air laut yang datang dan pergi, "Tapi kenapa kalian memilih daerah pesisir, dan bukannya daerah pedalaman yang susah di masuki oleh orang luar. Dengan begini bukan kah kalian bisa saja di datangi para pelaut atau orang yang terdampar?" Ucap Alycia sambil mendongak ke arah Sea.

Sea langsung mendorong gadis itu dan mengeluarkan pisau nya. "Aku tau kau gadis yang pintar, pasti kau menyadari sesuatu kan?" Ucap nya yang mulai serius, dan menunjukkan smirk nya. "Hei.. tenang, dan santai lah jika ada orang yang melihat kita seperti ini bukankah akan ada kesalah pahaman?" Ucap Alycia sambil mengangkat kedua tangan nya. "aku tidak peduli kau gadis dari masa lalu nya wave atau bukan, tapi yang pasti kau rubah yang berbahaya" ucap Sea sambil membelai ku dengan pisau nya.

"Kau tau apa akibatnya jika sampai ada bekas luka di wajah ku kan?" Ucap Alycia kesal. "Tidak tau, apakah aku harus mencoba nya?" Ucap Sea yang membuat Alycia naik pitam. Gadis itu langsung memelintir pergelangan Sea dan merubah posisinya. Sekarang Sea lah yang terbaring dan Alycia yang di atasnya dengan pisau pada dirinya. "Jangan memancing amarah ku kakak tampan, karena setitik luka kecil di wajah ku bisa menyebabkan lubang besar di tubuh mu" ucap Alycia sambil membuat bulatan di atas tubuh Sea.

"Kau tidak tau ini wilayah ku, jika mereka melihatnya" ucap nya yang kembali terpotong oleh ku, "aku tidak peduli, karena aku hanya melakukan apa yang aku inginkan! Termasuk datang kemari" ucap Alycia tak gentar. Alycia melepaskan nya dan melempar jauh pisau di tangan nya sambil berkata "tentu saja aku bisa datang dan bisa pergi". "Ternyata nona sesuai dugaan saya, apa yang nona inginkan sampai mau datang kemari?" ucap Sea. "Aku pernah mendengar tentang desa penghubung" ucap Alycia sambil tersenyum kembali.

"Tanpa diduga kau langsung mengetahui nya" ucap Sea. "Entahlah antara aku yang terlalu pintar atau kalian yang terlalu bodoh, aku bahkan bisa menebak di balik tebing itu adalah sekolahan ku" ucap Alycia menunjuk tebing bebatuan yang amat tinggi itu. "Bagaimana bisa?" Tanya Sea bingung, "bukan dinding batu besar kemarin pintu nya, melainkan jalan rahasia di antara tebing itu kan?" Tanya Alycia sambil menunjukkan wajah bangga nya. Aku berjalan ke arah tebing dan berkata "ada sebuah ujung tebing yang agak tinggi walaupun aku tak bisa melihat jelas, Aku tau ada kehidupan di sini".  "Banyak orang yang bilang pantai itu berhantu dan tak pernah di huni, banyak orang bilang desa penghubung tak pernah ada tapi sangat terkenal kisahnya, banyak orang yang tak bisa sampai ke pantai padahal hutan nya tak cukup dalam untuk membuat orang-orang mati kelaparan? Bukankah itu semua terdengar mencurigakan?" Ucap Alycia sambil berbalik badan.

"Nona sangat pintar, baiklah aku akan bertanya kenapa nona mencari desa penghubung? Kami hanya menyimpan harta tersembunyi dan orang-orang yang ingin di sembunyikan? Apakah nona ingin bersembunyi atau ada maksud lain?" Ucap Sea. "Ah.. tidak tidak, bukan itu yang aku inginkan" ucap Alycia menggelengkan kepalanya. "Apakah nona mencari seseorang? Atau benda berharga milik nona?" Tanya Sea sekali lagi. "Aku tau kalian juga menyimpan banyak informasi tersembunyi, seperti... Keberadaan desa penyihir?" Ucap Alycia sambil meyondongkan tubuh nya ke arah Sea.

"Aku hanya penasaran, pasti banyak benda dan ramuan menarik di dalamnya" ucap Alycia girang. "Aku mendengar banyak hal menarik di dalamnya, seperti ramuan penyembuhan yang dapat menyembuhkan segala penyakit, dan membuat seseorang mencintai nya. Tapi kenapa nona mencari nya? Nona sendiri sudah amat cantik jika mencari ramuan mempercantik tubuh, atau mungkin nona mencari ramuan awet muda?" ucap Sea yang membuat Alycia mengeluarkan smirk nya. "Kau membuat ku menginginkan nya juga, tapi bukan itu tujuan ku! Ah sudahlah itu bukan urusan mu. Bagaimana aku bisa ke sana?" Tanya Alycia.

"Nama kami adalah desa penghubung, sebenarnya selain menyembunyikan barang dan orang-orang dari identitas aslinya kami awalnya menghantarkan manusia ke dunia lain dan termasuk dunia penyihir. Tapi sudah lama tidak ada yang ingin pergi ke sana karena terlalu berbahaya, karena itu kami mengunci dari luar dengan semakin ketat" ucap Sea. "Karena takut salah seorang dari desa penyihir kabur ke dunia luar?" Tanya Alycia.

 "Karena takut salah seorang dari desa penyihir kabur ke dunia luar?" Tanya Alycia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajahnya amat tampan, kenapa ia sering menyembunyikan nya? - Alycia Kingsleigh

Wajahnya amat tampan, kenapa ia sering menyembunyikan nya? - Alycia Kingsleigh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alycia In A Fairy TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang