[15] life's hardships

20 2 0
                                    

Akhirnya Alycia bergantian dengan Alice seperti nya hati sang raja sudah di ambil oleh Alice

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya Alycia bergantian dengan Alice seperti nya hati sang raja sudah di ambil oleh Alice. Tatapan mata Alycia tak bisa membohongi nya, gadis itu langsung melihat seluruh ruangan kerja sang raja. "Seperti nya kau lebih tertarik dengan ruang kerja ku, dari pada diriku" ucap nya di sambut tawa malu Alycia. "Aku menginginkan ruang kerjanya, tapi aku tak menginginkan pekerjaan nya" ucap Alycia sambil tersenyum. "Oh? Kenapa?" Tanya nya, "aku melihat gambar mu semasa muda, kau benar-benar lelaki paling tampan masa itu. Tapi lihat sekarang gaya mu berubah drastis, cuma ada 3 kemungkinan" ucap Alycia. "Oh apakah gerangan?" Ucap sang raja mengikuti gaya bicara ku.

"Pertama, sang ratu tidak bisa merawat dirimu dengan baik. Ke dua, sang ratu tak memperdulikan nya karena menyukai sang raja apa adanya. Terakhir, karena wajah sang raja tak bisa di ubah *maksudnya sang raja akan tetap jelek gituloh" ucap Alycia mengatai sang raja. Tapi karena sikap raja yang bersahabat ia hanya menanggapi nya dengan tawa. "Seperti nya sikap mu benar-benar berbeda dengan Alice" ucap sang raja dengan tawa nya.

"Hampir semua orang yang mengenal kami, akan berbicara seperti itu" Ucap Alycia. "Oh, Benarkah? Lalu apa yang sama dari kalian?" Tanya nya padaku, "keluarga, dan.. mungkin hanya itu, golongan darah kami saja berbeda" ucap Alycia duduk di kursi sebelum di suruh. "Oh maaf, saya lupa mempersilahkan nona duduk tadi" ucap raja yang malah terlihat sopan kepada ku. "Seperti nya pertanyaan dari raja akan memberatkan ku" ucap Alycia sambil mengangkat satu alisnya.

"Alycia Kingsleigh, aku sudah memeriksa semuanya tentang kau dan kakakmu. Kalian memiliki tujuan yang berbeda, tapi dengan cara yang sama yaitu menjadi permaisuri. Alice benar-benar gadis polos yang hanya menginginkan cinta, sedangkan kau? Sudah pasti tahtah" ucap sang raja gamblang. "Sang raja pasti akan memberatkan ku, karena aku tak bisa menjadi ratu" ucap Alycia juga blak-blakan. "Aku suka dengan tekat mu, tapi kau tidak akan menjadi ratu yang baik bagi negeri" ucap nya membuat Alycia tersenyum kesal.

"Jangan berbohong raja, pasti para tetua bangka itu tak ada yang mendukung ku, kan?" Ucap nya membicarakan para menteri kerajaan. "Kau bahkan tau, aku tak bisa apa-apa" ucap nya remeh, "bukan nya kau yang tak bisa apa-apa tapi kau yang tak mau memperjuangkan nama ku" ucap Alycia sambil melipat kedua tangannya. "Apa maksudmu?" Tanya nya kesal, "tak ada yang bisa hidup tanpa badan dan kepala, tapi tetap ada yang hidup tanpa tangan dan kakinya" ucap Alycia gamblang.

"Oh jadi, para menteri adalah kaki dan tangan ku. Badan adalah ratu, dan aku kepalanya?" Tanya sang raja. "Oh tentu saja bukan" ucap Alycia sambil berdiri dan tersenyum. "Lalu?" Ucap sang raja sambil mengerutkan dahinya bingung. "Tentu saja ratulah kepalanya, karena ratu yang paling pintar mengambil tempat teraman yaitu di belakang layar bukan menyombongkan diri diantara bidak" ucap Alycia sambil melangkah pergi. "Apa buktinya?!" Ucap raja kesal, laki-laki itu bahkan sampai berdiri dan memukul meja. "Tanpa dukungan ratu terdahulu.. pangeran bungsu tak akan bisa menang" ucap Alycia remeh dan pergi dari sana.

"Sudah pasti aku tidak bisa mendapatkan tahtah itu"

Alycia pergi dengan kesal, tapi di dalam sang raja malah tersenyum. "Gadis kecil mu sudah cukup besar Charles Kingsleigh" ucap raja Arthur memanggil nama ayah dari kedua gadis itu. Laki-laki itu kembali duduk dan melihat foto mereka berdua semasa muda dulu.

"Agh... Walaupun aku tau dia seorang raja, tapi bukan berarti beliau bisa mengejek ku" ucap Alycia pergi berjalan tanpa arah. Dia melihat Samuel di tengah kebun bunga dari balik jendela besar itu, sepertinya laki-laki itu juga menyukai bunga. "Hai, putra mahkota lemah" teriak nya dari jauh sambil menghampiri laki-laki itu. "Apa yang kau bicarakan, Alycia? Jangan panggil aku seperti itu, pemilihan raja saja belum di tentukan bagaimana jika ada orang lain yang mendengarnya" ucap Samuel sambil menatap kesal wanita itu.

"Ayolah, hanya orang bodoh yang tidak mengetahui akhirnya" ucap Alycia sambil melihat-lihat bunga itu. "Kau menyukai bunga juga?" Tanya nya bingung. "Tidak, aku hanya munyukai buah nya" ucap Alycia sambil tersenyum menatap Samuel. "Terus? Untuk apa kau kemari, bukankah seharusnya kau berada.." ucap nya yang ku potong, "sudah lah jangan di bahas, lamaran ku sudah di tolak" ucap Alycia sambil menunjukkan wajah sedihnya. "Maksud mu?" Tanya Samuel bingung, "aku mengajukan diri menjadi permaisuri mu, tapi sepertinya ayah mu dan komplotannya tak akan merestui ku" ucap Alycia sambil menendang-nendang krikil kecil di tanah.

"Kenapa kau ingin menikahi ku?" Ucap Samuel sambil mengerutkan dahinya. "Terus aku harus menjadi istri KAI gitu? Untuk apa hanya mendapatkan gelar permaisuri tanpa menjadi ratu" ucap Alycia sambil menghembuskan nafas sedihnya. "K-kau! Keterlaluan bagaimana bisa kau menikah hanya karena tahtah?" Ucap Samuel. Wanita itu tersenyum dengan wajah kesalnya, dia maju membuat laki-laki itu sedikit ketakutan dan berjalan mundur. "Kau tak pantas untuk menjadi raja, bagaimana bisa kau takut untuk mendapatkan apa yang kau inginkan?" Ucap Alycia sambil menunjuk-nunjuk Samuel.

"Alycia, kepemimpinan bukan hanya tentang keserakahan, tapi juga ke adilan" ucap Samuel yang memperhatikan kaki nya yang terus mundur. "lalu apakah kau ingin memberikan tahtah mu pada kai?" Tanya Alycia sambil menghentikan langkahnya. "Jika, kepemimpinan nya lebih baik dari ku maka aku harus merelakan nya" jawab laki-laki bodoh itu. "Sepertinya kau bukan anak pangeran Arthur" ucap Alycia menatap remeh laki-laki itu. "Apa maksudmu?" Ucap nya yang terpojok.

"Maksud ku-" ucap Alycia yang terhenti. Seketika Samuel jatuh dan ikut menarik Alycia. Walaupun tubuh Alycia menimpah Samuel, tapi tangan gadis itu tetap terluka karena menahan hantaman kepala samuel dari bebatuan tajam di belakangnya. "Auw.." ucap Alycia yang langsung berdiri dan sedikit meringis kesakitan. "Kau terluka?" Ucap laki-laki itu berusaha memeriksa luka ku. "Tidak perlu" ucap Alycia kesal, "tidak ada laki-laki yang menikahi gadis dengan bekas luka" ucap Samuel membuat Alycia makin marah.

"Yaudah, tidak usah menikah sekalian! Memangnya seorang wanita akan mati jika tidak menikah" ucap Alycia pergi dari sana. "B-bukan begitu maksud ku, nona Alycia" ucap Samuel mematung di sana. Bahkan laki-laki itu tak berani mengejarnya. "Agh! Aku menolongnya dan dia bilang tak akan ada yang menikahi ku? Dasar mulut balak" ucap Alycia sambil mencari tempat untuk membasuh luka nya.

 "Agh! Aku menolongnya dan dia bilang tak akan ada yang menikahi ku? Dasar mulut balak" ucap Alycia sambil mencari tempat untuk membasuh luka nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenapa aku senang ketika ia memilih ku? - Samuel Arredondo Kim

Kenapa aku senang ketika ia memilih ku? - Samuel Arredondo Kim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ha? ヽ(。◕o◕。)ノ.
Kamu belum vote, comment, and follow aku nya? Itu aja belum apa lagi di share ಠ_ʖಠ
Ih~ kok belum sih(っ˘̩╭╮˘̩)っ, aku tunggu nya awas aja sampe belum.
See you next chapter ( ◜‿◝ )♡.

Alycia In A Fairy TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang