Tidur dalam lorong sunyi gelap dan nelangsa
Mimpi yang dibangun dari tangis-tangis malam
Aksara-aksara merah dalam kertas lusuh durjasa
Angin-angin luruh dalam kisah yang karamHitam yang kelabu dalam sorot lampu jalan
Berhenti tepat di wajahmu dan asap perkotaan
Murung yang muncul perlahan di ujung fajar
Kian temaram kian memudarMasihkah lampu itu berwarna jingga?
Dalam riuh pagi yang tak tahu arah pulang.
Bisikku yang hanya sampai pada mekar kenanga
Tak larut dalam rekah middlemist yang hilang.Aku ingin malam.
Tentang Biru dan Gelap.
Tentang Kabut dan Hilang.
Tentang Aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunyi Hati Hampa Semesta
PoetryKetika hati mencoba berhenti berteriak. Maka air mata lah yang terbiasa menahannya dari segala luka yang di dapat karna Cinta, Kecewa dan sebuah Rasa yang hanya Kau dan Semesta dapat mengertinya.