Lentera mu jatuh tertelan,
Sebelum hilang dalam pekat kegelapan,
Wajahmu tetap dingin,
Dan tak ingin ku selamatkanSeraya berkata "Biarkan!"
Lalu hanya aku diam
Dan meratapi mu tenggelam perlahan
Juga pada waktu yang bisu
Sebab tak bisa ku dapatkanBulan,
Kau jauh dalam jangkauan
Namun itu cukup menyenangkan
Mungkin?
Aku tak ingin memikirkanSebab ada yang telah lama menunggumu di perjalan
Dan aku hanya menjadi batu hambatan
Batu yang tak mungkin kau sentuh, ataupun kau simpan
Terimakasih untuk semua kebahagiaanDari aku,
Yang bodoh,
Dan terus melawan takdir Tuhan demi sebuah perasaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunyi Hati Hampa Semesta
PoesíaKetika hati mencoba berhenti berteriak. Maka air mata lah yang terbiasa menahannya dari segala luka yang di dapat karna Cinta, Kecewa dan sebuah Rasa yang hanya Kau dan Semesta dapat mengertinya.