Ada yang tak ungkapkan langit kepada tanah,
Tentang hujan yang ingin berhenti akhir Desember
Tentang angin yang menjadi sunyi tanpa arah
Tentang hutan yang mulai muak menjadi ajang pamerSemesta mulai membosankan
Dengan Kilauan hijau pudar keemasan
Dengan roda kehampaan
Tentang bulan dan peradabanAku ingin mengalir seperti embun
Yang mencium daun lalu jatuh
Menjadikan tanah sebagai landasan rindu
Di musim semi, kala Aku asik membelai wajahmuAku ingin menikmati kopi hangat ku kembali
Tanpa ada suara atau berita kepergian
Hanya tulisan dan kepastian
Tentang tahun yang akan berganti
Tentang doa harap untuk lebih baik lagiAku tak bisa semesra itu,
Tak bisa lagi memelukmu dalam keadaan hangat
Tak bisa lagi kau sentuh jemariku
Tak bisa lagi berlari untuk meratapi hidup yang jahatAku ingin tertidur di bulan Desember
Tak seorangpun membangunkan ku
Dan tak untuk seorangpun aku terbangun
Aku ingin tertidur dengan kau yang terus sendu memelukku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunyi Hati Hampa Semesta
PoetryKetika hati mencoba berhenti berteriak. Maka air mata lah yang terbiasa menahannya dari segala luka yang di dapat karna Cinta, Kecewa dan sebuah Rasa yang hanya Kau dan Semesta dapat mengertinya.