Malamku telah usai
Tak pernah ku temukan sosok pagi yang terangkai
Tak ada embun sejuk di penghujung daun tua
Tak ada sapaan mesra dari sang suryaAku terus bersembunyi dalam bisu sebuah gelap
Dari bayangan dosa yang terus buatku kalap
Yang tak bisa diungkap cahaya kepada semesta
Sebuah muram yang menoreh ketakutan pada rintihan doaAku sudah hilang arah
Melebur pada tiap tempat yang entah berantah
Pada lukisan-lukisan semu tanpa warna
Yang digariskan luka dengan hati sang penaAku tak ingin menangis
Lalu menjadi biru di hatimu yang manis
Aku tak sanggup untuk itu, kekasih
Bahkan untuk menulis seberapa jauh aku telah terbakar habis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunyi Hati Hampa Semesta
PoetryKetika hati mencoba berhenti berteriak. Maka air mata lah yang terbiasa menahannya dari segala luka yang di dapat karna Cinta, Kecewa dan sebuah Rasa yang hanya Kau dan Semesta dapat mengertinya.