Jatuh,
Ku dipelukan yang rapuh
Dilepas bulan yang dingin
Dihempas mentari yang tertiup anginWalau pergi tidak ada tempat kembali
Walau diam dipaksa untuk terus menari
Lalu menangis pun hanya ada bisu ruang yang sunyi
Dibalik kata juga canda yang perlahan matiKulihat cinta di matanya
Namun enggan di sela hatinya
Dusta di penjuru bibirnya
Dan libido tertahan dibalik wajah mulusnyaKosong dalam pemikiran,
Terbuai manis bohongnya harapan
Tenggelam
Dan dilupakan
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunyi Hati Hampa Semesta
PoetryKetika hati mencoba berhenti berteriak. Maka air mata lah yang terbiasa menahannya dari segala luka yang di dapat karna Cinta, Kecewa dan sebuah Rasa yang hanya Kau dan Semesta dapat mengertinya.