BAB SUDAH DIREVISI
HAPPY READING
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN* * *
Riani baru sampai jam setengah tujuh malam. Selain karena ia yang memang pulang terlambat karena menunggu Raga, ia juga harus menghadapi kemacetan yang begitu mengular.
Riani memasuki rumahnya dengan lemas karena ia benar-benar capek. Capek pikiran, dan capek fisik.
“Selamat malam,” ucap Riani menyapa kedua orangtuanya yang duduk di ruang keluarga sambil menonton TV.
“Selamat malam, sayang, kamu kok baru pulang? Kerjaannya banyak, ya?”
"Kerjaannya sedikit sih, Bun, tapi tadi atasan Riani tiba-tiba sakit jadinya Riani yang harus jagain di Rumah Sakit karena kakaknya ada pertemuan di kantor,” jawab Riani.
“Ya ampun, kamu pasti capek. Ya udah, kamu bersih-bersih, makan, terus istirahat.”
“Iya, Bun. Selamat malam Bunda, Ayah.” Riani melangkah ke kamarnya di atas untuk sekedar berendam air yang lumayan panas di bath tub, setidaknya untuk merilekskan pikirannya.
Seusai bersih-bersih dan makan malam, seperti biasa sebelum tidur, Riani menyempatkan diri untuk maskeran sebelum tidur.
Kemudian Riani merebahkan tubuhnya di atas ranjang untuk tidur karena ia sudah mencuci mukanya setelah bermasker.
“Hari yang melelahkan,” ucapnya kemudian mematikan lampu dan menyalakan lampu tidur lalu mulai terlelap.
* * *
Seperti pagi pagi sebelumnya, Riani beberapa hari ini mulai terbiasa bangun tepat waktu sebab ia juga sudah lumayan terbiasa dengan alarm dari weker meskipun hari ini ia tak menggunakan weker tersebut karena beberapa hari lalu tak sengaja ia senggol karena lagi-lagi ia lupa menaruhnya kembali di atas meja.
Riani bergegas menyiapkan dirinya, membereskan tempat tidur serta mengecek beberapa barang-barang dan dokumen yang harus ia bawa. Setelahnya ia turun ke bawah untuk sarapan bersama keluarganya.
Hari ini ia berencana menemui Chika karena sudah seminggu lebih mereka tak saling kontak karena kesibukan di tempat magang masing-masing.
Ia sudah mengirimi pesan pada Chika dan sahabatnya itu menerima ajakannya untuk bertemu saat jam makan siang.
Seusai sarapan, Riani segera berangkat ke kantor karena ia sudah berencana untuk bertemu dengan Chika maka ia berniat akan menyelesaikan beberapa pekerjaan dengan sesegera mungkin.
Raga juga hari ini pasti tidak masuk ke kantor jadi Riani bisa sedikit lega tapi sepertinya kalau tak ada Raga, maka beberapa pekerjaan Raga yang bisa ia handle harus ia kerjakan pula yang mau tak mau ia harus menerimanya.
Riani memacu mobilnya menuju kantor dengan diiringi alunan musik western. Ia sangat suka penyanyi dari negeri barat seperti Anne Marrie, Ariana Grande dan lain-lain. Ia bahkan bisa menghafal seluruh isi lagu berbahasa asing itu, maklum karena ia begitu pintar.
Lagu Lonely dari Anne Marrie dan Lauv mengiringi awal perjalanannya kemudian diikuti lagu-lagu berikut. Riani tak jarang ikut melantunkan lagu-lagu tersebut untuk mengusir bosan ketika sedang macet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo, Mas Duda!
ChickLit[FOLLOW AKUNKU SEBELUM BACA!] Raga menatap gadis di depannya ini dengan sorot mata yang agak berbeda. "Duda duda begini tapi saya masih perjaka," ucapnya pada Riani, gadis yang sedari tadi berdiri di depan meja kerjanya. "Udah punya anak tapi dibila...