HAPPY READING
JANGAN LUPA VOTE KARENA VOTE ITU GAMPAAAAAANG BANGET.Sebelum baca, aku minta satu kata buat aku yang updatenya lama banget, haha!
* * *
Usai sarapan pagi tadi, mereka sekeluarga tengah berkumpul di gazebo yang terletak di belakang rumah sambil memakan brownies yang disediakan Mbok Sisi.
Raga dengan iseng mencomot brownis yang dipegang Ryan ketika anaknya yang sedang duduk di pangkuannya itu hendak memakan.
“Papa! Kebiasaan suka jailin Ryan!” geram anak itu.
“Seru tau,” jawab Raga enteng.
Semua yang ada di sana tertawa karena tingkah absurd pasangan ayah anak itu.
“Jadi rencana hari ini, apa?” tanya Riani.
“Eh, em, itu. Kita mau ke kantor buat liat perkembangan persiapan di sana soalnya seminggu lagi semua kantor cabang bakal ke sana buat acara pembukaan cabang baru,” jawab Daniel.
“He'em, jadi hari ini aku bakal ikut,” saut Raga.
“Ryan ikut boleh, Pa?” tanya Ryan meminta ikut.
“Boleh. Asal jangan nakal di sana,” izinnya.
“Yes!” pekik Ryan kesenangan.
“Nanti ada temen aku juga yang mau jemput ke sini, katanya mau ke rumah dia ketemu sama orang tuanya. Kita udah pisah sejak SMA. Boleh, gak?” tanyanya bermaksud minta izin pada Daniel.
“Kalau cowok gak aku izinin. Jadi, cowok apa cewek?” tanya Daniel.
“Cewek, kok,” jawab Sasa.
“Ok, boleh,” ucap Daniel.
“Tapi yang jemput abangnya, ganteng bang—”
“Apa!!! Batalin atau kita balik ke Jakarta!” sergah Daniel.
“Yah, boleh ya?” ucap Sasa memelas.
“Gak boleh!” tegasnya.
“Ya udah, deh. Aku tetep jalan palingan dia jemputnya pas kamu udah pergi,” bantah Sasa dengan nada cuek.
Daniel langsung menarik tangan Sasa untuk berdiri. “Kita balik ke Jakarta!”
Sasa langsung memecahkan tawanya saat itu juga karena sikap cemburu suaminya.
“Aku becanda, kamu seriusan banget, sih!” ucap Sasa sambil terus tertawa.
“Lo sih, Bang. Posesif amat. Mending kek gue. Bebasin Riani bergaul ama siapa aja, yang penting hatinya cuma buat gue,” sahut Raga masih tertawa dan langsung mengecup kening Riani.
Riani yang diperlakukan seperti itu benar-benar merasa tersipu.
* * *
“Aku pergi dulu, ya, sayang. Baik-baik di rumah. Kalau ada orang asing yang dateng, jangan disuruh masuk,” ucap Raga.
“Iya, Mas. Jaga Ryan juga. Jangan lupa makan siang kalau gak sempet pulang, jangan lupa sama Ryan kalau udah sibuk sama kerjaan,” pesannya.
“Iya-iya, Istriku mulai bawel ya sekarang,” jawab Raga dengan mencubit hidung Riani.
“Aw, Mas. Sakit!” ucap Riani sebal.
“Utututu, istriku kesakitan. Sini pangeran cium biar gak sakit.” Raga langsung mencium hidung Riani tepat di tempat yang ia cubit tadi, tak berhenti di situ, Raga melanjutkan dengan menciumi seluruh wajah Riani membuat istrinya itu merasa geli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo, Mas Duda!
ChickLit[FOLLOW AKUNKU SEBELUM BACA!] Raga menatap gadis di depannya ini dengan sorot mata yang agak berbeda. "Duda duda begini tapi saya masih perjaka," ucapnya pada Riani, gadis yang sedari tadi berdiri di depan meja kerjanya. "Udah punya anak tapi dibila...