YUHU!! SIAPA YANG KANGEN SAMA r2gether couple, HM?
YANG KANGEN MANA EMOJI LOVE NYA? KIRIM SINI😘🤩❤️
OK, ALAY.
HAPPY READING!!
* * *
Dua hari ini Riani kembali merasakan gejala-gejala kehamilan seperti pada awal kehamilannya tapi jauh lebih besar intensitasnya. Bahkan ia kadang-kadang merasakan sakit kepala yang luar biasa membuat Raga menjadi begitu khawatir apalagi dua hari lagi Raga harus ke Jogja membuatnya tak tega meninggalkan Riani sendiri bersama Ryan.
“Sayang, kamu ikut aja ya ke Jogja?” tawar Raga.
“Mas, kondisi kehamilan aku gak memungkinkan,” jawab Riani.
“Tuh 'kan aku jadi makin gak tega ninggalin kamu,” ujar Raga.
“Udah udah, nanti aku minta tolong Regi untuk nginep di sini,” ucap Riani.
“Ya udah, biar aku yang telpon.”
Riani mengangguk setuju. Kemudian Raga mengambil ponselnya dan segera menelepon adik iparnya.
“Halo, Gi?”
“Iya, Bang? Ada apa?”
“Lusa kamu nginep di sini ya, temenin kakak kamu, besok Abang mau ke Jogja.”
“Ke Jogja? Kerjaan, ya?”
“Iya, tapi inget, kalau kamu harus ekstra siaga jagain Kakak kamu, kalau perlu kamu yang masak dan ngerjain semua-semuanya, ok? Kalau kamu bener jagainnya, Abang bawain oleh-oleh buat kamu.”
“Sip. Itu mah, tenang aja, Bang. Semua bisa diserahin sama Regi.”
“Ok. Yaudah kalau gitu. Abang matiin.”
“Mas, segitunya,” ucap Riani.
“Kamu itu harus ekstra dijaga, Sayang. Apalagi akhir-akhir ini kamu sering keliatan lemes banget,” ucap Raga sambil mengendus-endus di ceruk leher sang istri.
“Mas, geli tau,” ucap Riani sambil terkekeh.
“Biarin aja, sayang, lusa nanti aku gak bakal gini lagi,” ucap Raga sambil meneruskan aksinya.
“Kalau gini terus nanti kapan beresin pakaiannya?”
“Malem nanti bisa, kok.”
“Tapi ini udah jam enam sore, Mas.”
Raga dengan malas melepas pelukannya. “Ya udah, aku masak dulu baru siapin pakaian.”
“Ikut,” rengek Riani.
“Gak boleh,” tolak Raga.
“Mas... .” Riani menarik baju Raga seperti anak kecil.
Raga menghela nafasnya. “Hm, boleh deh. Tapi kamu duduk aja ngeliatin aku masak.”
“Ya mana bisa gitu? Itu mah kamu kerjain sendiri. Aku maunya ikutan masak,” ujar Riani.
“Gak masak atau gak ikut sama sekali, Sayang,” ucap Raga sambil mencuri satu kecupan tepat di bibir Riani kemudian melangkah dari sana.
Dengan pasrah Riani mengikuti langkah suaminya meskipun ia hanya bisa menonton tapi tak apa lah.
“Silahkan duduk, Tuan Putri,” ucap Raga sambil menarik satu kursi untuk istrinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo, Mas Duda!
ChickLit[FOLLOW AKUNKU SEBELUM BACA!] Raga menatap gadis di depannya ini dengan sorot mata yang agak berbeda. "Duda duda begini tapi saya masih perjaka," ucapnya pada Riani, gadis yang sedari tadi berdiri di depan meja kerjanya. "Udah punya anak tapi dibila...