22. Jogja

11.6K 1K 81
                                    

Happy 200k
Terimakasih banyak buat yang bertahan selama ini!

Eitss, tapi tunggu dulu, jangan baca dulu
Yang pertama aku mau nanya, dari mana kalian tau cerita Hallo, Mas Duda! ?
- Temen

- Facebook

-Tik Tok

-Isi sendiri

Udah itu aja, selamat membaca!!!

*

* *

Dua hari setelah drama demam yang diciptakan keluarga triple 'R' itu hingga menyebabkan Riani ikut jatuh sakit, kini keluarga kecil itu sedang bermain bersama-sama di ruang keluarga karena permintaan Ryan yang selama dua hari ini hanya melihat kedua orangtuanya yang sakit secara bergantian.

“RAAWRRR!!! MONSTER PAPA BAKAL HANCURIN ISTANA RYAN BUAT NYULIK RATU MAMA!!!” ucap Raga menggelegar sambil memegang satu miniatur monster dari seri Ultraman.

“RYAN-MAN BAKAL LEMPAR MONSTER PAPA KELUAR ISTANA BIAR GAK NGAMBIL MAMA!!!” balas Ryan sambil menggerak-gerakkan robot Ultraman.

“Loh, tadi katanya Ryan jadi pangeran, kok sekarang jadi Pahlawan!?” protes Raga dan sukses membuat Riani tak bisa menahan tawa yang sudah ia tahan sedari tadi.

Ryan nampak cengo. “Hah? Tadi bukannya Ryan bilangnya jadi pahlawan? Terus kalau Ryan jadi pangeran, siapa yang bakal lawan monster Papa?”

“Ya, Ryan lah. Pangeran juga harus bisa lawan monster, masa pangeran cemen,” ejek Raga.

“Papa 'kan gede! Ryan susah tau!” elak Ryan.

“Ya harus bisa dong, kalau gak ... ” Raga menggantung ucapannya sambil menatap nakal pada Riani yang balas menatapnya dengan tatapan heran dan bingung.

“Kalau gak, apa!?” tantang Ryan

“Papa culik Mama!” lanjut Raga sambil meloncat ke arah Riani dan memeluknya sangat erat.

“PAPA!!!” geram Ryan.

Ryan yang tak mau kalah langsung memeluk Mamanya membuat Riani merasa geli karena tangan mungil Ryan yang mengelilingi pinggangnya. Sedangkan Raga bukan hanya memeluk tapi juga menggelitik istrinya membuat Riani benar-benar tak tahan. Ketiganya tertawa bahagia hanya dengan lelucon yang mereka ciptakan sendiri. Benar-benar keluarga bahagia.

“Aduh-aduh, perut Mama sakit. Geli Mas, Ryan. Aduh, udah dong,” ucap Riani menyerah.

Raga dan Ryan yang sudah puas dengan bersama-sama berhenti membuat Riani geli sehingga wanita itu bisa bernapas meskipun masih tersengal-sengal.

“Aduh, perut Mama kram,” ucap Riani merintih sambil memegang perutnya.

Raga langsung membulatkan matanya. “Hah!? Keram? Kamu hamil, sayang?”

“Hah!? Ada adek di perut Mama, ya?” tanya Ryan polos sambil mendekatkan kepalanya dekat perut Riani.

“Ih, gak. Ini karena ulah kamu sama Papa jadi ketawa terus, keram deh perutnya.”

“Huh, aku pikir aku nyakitin anak sendiri,” ucap Raga sambil mengelus dadanya.

Raga merasakan ponsel yang ada di saku celananya bergetar dan menampilkan layar ponselnya dengan permintaan video call dari abangnya Daniel.

“Napa telpon?” tanya Raga sarkastik ketika layar sudah menampilkan wajah Daniel.

“Gila ya Lo, Ga. Orang kalau telepon itu disapa, kek. Lo jahat amat sama abang sendiri,” jawab Daniel.

Hallo, Mas Duda!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang