16. Honeymoon II

29.1K 1.5K 20
                                    

BAB SUDAH DIREVISI

HAPPY READING
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN

NB: Part bulan madu yang menceritakan beberapa spot wisata sama sekali tidak mengandung maksud endorsement buat pengelola wisata, haha.

* * *

Di hari pertama bulan madu mereka, rencananya perjalanan wisata mereka hanya ke tempat wisata yang dekat dengan hotel saja.

Raga mencari beberapa tempat-tempat wisata terdekat dan pilihannya jatuh pada pantai Lifulada. Selain itu, jaraknya tak terlalu jauh dari hotel, sekitar Sepuluh menit saja.

Sebenarnya Raga ingin menunda hingga sore ataupun keesokan hari dulu baru mereka mengunjungi tempat wisata karena melihat kondisi Riani yang ia lihat susah bangun saat pagi tadi tapi istrinya itu tetap kekeuh untuk jalan-jalan. Katanya tak ada kesempatan lagi untuk berkunjung karena mereka hanya empat hari saja di tempat itu.

“Kamu bener-bener gak papa?” tanya Raga yang entah sudah ke berapa kalinya dengan pertanyaan yang sama.

“Aku gak papa, Mas. Lagipula ini juga palingan sementara, 'kan?”

“Tapi kalau ada apa-apa langsung kasih tau aku, jangan disembunyiin. Aku khawatir kalau kamu sakit, kita jauh banget dari Rumah Sakit,” ucapnya dengan nada khawatir.

Riani tersenyum. “Iya, nanti kalau ada apa-apa bakal aku kasih tau. Kamu gak perlu khawatir.”

Raga mengangguk. “Ya udah, ayo turun, tadi kata Renal lima menit lagi dia nyampe.”

Keduanya pun bergegas turun ke bawah. Riani melihat jam pada ponselnya yang menunjukkan pukul sebelas siang.

“Gak panas, Mas, kalau pergi jam segini?”

“Gak, kok. Di sana ada banyak pohonnya. Kalaupun panas, kamu punya sunblock jadi kita tinggal make aja.”

Riani buru-buru memasukkan satu tube sunblock ke dalam tasnya untuk mencegah kulit terbakar sinar matahari.

Mereka langsung turun ke bawah untuk menghampiri Renal yang sudah sampai.

“Selamat Pagi, kaka,” sapa Renal.

“Pagi,” jawab Raga dan Riani bersamaan.

“Mau ke mana dulu, ni?” tanya Renal.

“Ke pantai Lifulada. Dekat sini 'kan, kak?”

“Oh, dekat sa kak,” jawab Renal.

“Ya udah jalan sekarang aja.”

Sepuluh menit perjalanan, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan mereka.

“Kak Renal gak ikut masuk?” tanya Riani.

Tidak Kaka nona, biar tunggu di sini sa,” tolaknya.

“Oh iya kalau gitu, kami masuk dulu, kak.”

Akhirnya Raga dan Riani masuk ke dalam dan tampak pantai cantik dengan hamparan pasir yang luas dengan air laut biru jernih. Di sebelah mereka berdiri terpampang tebing dengan tulisan nama pantai. Sungguh pemandangan yang memanjakan mata.

“Bagus banget,” ucap Riani terpukau.

“Iya,” jawab Raga.

“Pakein sunblock, sayang. Aku mau renang. Kamu bawa baju ganti, 'kan?” Raga bahkan langsung membuka kaos putihnya. Untung saja tak terlalu banyak pengunjung.

Hallo, Mas Duda!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang